1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Lakukan Pembunuhan Brutal Terhadap Majikannya, TKW asal Indonesia ini Hadapi Hukuman Mati

Penulis : Moana

25 April 2019 09:22

Ada beberapa TKW/ TKI yang meninggal

Planet Merdeka - Ada sekitar 9 juta lebih Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Mereka tersebar di berbagai negara. Banyak hal yang mereka alami saat bekerja di Negeri orang.

Ada yang bisa hidup dengan baik namun, ada pula yang mendapatkan perlakuan yang buruk dari majikannya. Ada beberapa TKI/ TKW yang kemudian meninggal di negara ia bekerja karena mendapat penganiayaan dari majikannya. Salah satunya adalah Adelina Lisao yang meninggal usai diperlakukan secara tak manusia oleh sang majikan. Selain Adelina masih banyak TKI/ TKW lainnya yang bernasib tragis.

2 dari 21 halaman

Seorang TKW rencanakan tindakan kejam

Berbeda dengan Adelina yang mendapatkan penganiayaan dari majikannya, hal lain justru dialami oleh salah satu TKW ini.

Seorang TKW yang bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT) ini justru melakukan sebuah tindakan kejam dengan membunuh majikannya.
3 dari 21 halaman

Merindukan rumah dan kekasihnya

TKW itu diketahui bernama Daryati (26). Daryati ternyata baru sebulan setelah memulai pekerjaan di sebuah rumah keluarga di Telok Kurau, Singapura.

Namun, karena ia sangat merindukan rumahnya dan merindukan kekasihnya yang ada di Hong Kong, Daryati pun nekat melakukan hal yang sangat keji.
4 dari 21 halaman

Ingin mengambil paspor dan mencuri uang

Awalnya, karena rasa rindunya itu, Daryati ingin mendapatkan kembali paspor miliknya yang disimpan oleh sang majikan di dalam brankas. Selain itu, Daryati juga memiliki niat lain untuk mencuri uang yang berada dalam sebuah laci yang terkunci.

Hal tersebut diungkapkan oleh Jaksa ketika di Pengadilan Tinggi pada Selasa (23/04/2019) saat digelar sidang atas kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Daryati.
5 dari 21 halaman

Menikam sang majikan

Daryati pun kini harus rela menghadapi hukuman mati setelah dirinya menikam dan menyayat sang manjikan Seow Kim Choo pada 7 Juni 2016 lalu.

Setelah melakukan hal keji pada sang majikan, Daryati pun kemudian meninggalkan wanita 59 tahun tersebut dengan puluhan luka di tubuhnya. Seow Kim Choo menderita banyak luka di kepala dan lehernya.
6 dari 21 halaman

Rencanakan kejahatan

Saat membuka kasus Daryati, Jaksa kemudian mengutip kata-kata Daryati yang telah ditulisnya dalam buku harian. Buku harian itu berisi tentang rencana yang dirancangkan oleh Daryati agar ia bisa segera pulang. Bahkan dalam buku harian itu, Daryati mengaku bahwa dirinya berani mempertaruhkan hidupnya dan mengambil risikonya.

"Saya harus melaksanakan rencana ini dengan cepat. Saya harus berani walaupun hidup dipertaruhkan. Saya siap menghadapi semua risiko atau konsekuensi, apa pun risikonya, saya harus siap menerimanya. Saya harap bahwa rencana ini berhasil dan berjalan dengan lancar.

Keluarga majikanku adalah KEMATIAN, targetku!!!," tulisnya dalam buku harian yang kemudian dibacakan oleh Jaksa.

7 dari 21 halaman

Pembunuhan brutal dan berdarah dingin

Sementara itu, wakil Jaksa Penuntut Umum, Wong Kok Weng, mengatakan bahwa kata-kata mengerikan ini sebenarnya merupakan pengakuan "ex-ante" (frasa Latin yang berarti "sebelum acara").

Dan yang ditulis oleh Daryati itu merupakan pengakuan pembunuhan "brutal dan berdarah dingin".
8 dari 21 halaman

Korban tinggal di rumah berlantai 3

Dilansir dari media setempat, Seow Kim Choo tinggal bersama dengan suami, dua putra serta menantu perempuan dan dua orang cucu di sebuah rumah berlantai 3. Daryati bekerja di keluarga Seow Kim Choo sejak 13 April 2016 lalu.

Dan paspor milik Daryati ini disimpan di dalam brankas yang berada di kamar tidur utama. Dan hanya Seow Kim Choo dan sang suaminya Ong Thiam Soon lah yang memiliki kunci brangkas tersebut.
9 dari 21 halaman

Mencuri uang untuk kembali ke Indonesia

Selain itu, Seow Kim Choo juga memegang kunci laci yang berada di lantai satu rumahnya. Dalam laci itu terdapat banyak uang tunai yang disimpan oleh keluarga tersebut.

Daryati sendiri telah dilaporkan DPP bahwa ia menyusun rencana untuk membunuh Seow Kim Choo pada 12 Mei 2016 lalu. Hal itu ia lakukan untuk bisa mengambil paspornya dan mencuri uang. Setelah melakukan hal itu, Daryati pun berharap dirinya bisa kembali ke Indonesia.
10 dari 21 halaman

Rencanakan bersama TKW lain

Untuk melancarkan aksinya itu, Daryati memberitahu TKW asal Indonesia lainnya yakni Don Hayati (27). Daryati membuat skenario untuk mengalihkan perhatian dari Ong Thiam Soon.

Tak berhenti disitu, Daryati kemudian mematikan TV serta listrik. Sehingga ia bisa mengambil uang dalam laci tersebut. Dan setelah berhasil mengambil uang tersebut, ia akan langsung melarikan diri ketika korban berusaha untuk menghidupkan listrik.
11 dari 21 halaman

Memberitahu jika saudara majikannya datang

Selain itu, Daryati juga memberitahu Don Hayati untuk memberitahunya jika saudara dari Seow Kim Choo datang ke rumah tersebut.

Pasalnya, ia selalu mengamati jika dirinya akan membawa sejumlah uang tunai dalam jumlah yang besar setiap kali berkunjung ke rumah tersebut.
12 dari 21 halaman

Menggambar peta

Dalam buku harian yang ditulisnya pada 2 Juni 2019, Daryati kemudian menggambar peta rumah majikannya itu.

Daryati kemudian merencanakan caranya untuk bisa mengambil paspor miliknya dan merencanakan rute pelariannya.
13 dari 21 halaman

Sembunyikan pisau dan palu

Setelah itu, Daryati kemudian menyembunyikan pisau Kukri di lemari pakaian utama. Bukan hanya itu, Daryati juga menyembunyikan sebuah palu di meja belajar di lantai dua, dan pisau pendek di keranjang di bawah wastafel yang berada di toilet kamar tidur utama.

Hal itu disampaikan oleh DPP (JPU) dalam persidangan tersebut. Pisau-pisau itu dimaksudkan untuk menyerang Seow Kim Choo. Sementara untuk palu itu akan ia gunakan untuk memukul menantu sang manjikan yakni Rowena Yeo.
14 dari 21 halaman

Melancarkan aksinya

Hingga akhirnya pada 7 Juni 2016, Daryati melancarkan aksinya itu. Ia melihat bahwa saudara sang majikan datang dan sedang menghitung uang tunai di lantai satu rumah tersebut.

Daryati pun kemudian memindahkan pisau tersebut ke dalam pakaiannya. Ia melakukan itu ketika Rowena Yeo dan kedua anaknya naik ke lantai 3, dan saudaranya sang majikan serta anak-anaknya pergi meninggalkan rumah. Dengan membawa pisau, Daryati kemudian masuk ke kamar tidur utama dengan memegang sepasang celana panjang yang ia setrika untuk sang majikan.
15 dari 21 halaman

Daryati menyerahkan celana panjang milik Seow Kim Choo

Ketika hendak melancarkan aksinya, Daryati pun mengatakan pada Don Hayati untuk menjaga situasinya. Namun, dalam hal ini, Don Hayati tak menghadapi dakwaan atas keterlibatannya dalam kasus tersebut.

Daryati pun kemudian masuk ke dalam kamar tersebut dan menyerahkan celana panjang yang dibawanya itu pada Seow Kim Choo. Setelah itu ia mengeluarkan pisau yang sudah ia sembunyikan dan meminta paspornya untuk dikembalikan.
16 dari 21 halaman

Lakukan pembunuhan dengan keji

Ketika Seow Kim Choo berteriak, Daryati pun kemudian menyeret majikannya itu ke dalam toilet. Ia lalu menutup pintu dan berulang kali menebas dan menusuk leher, kepala, dan wajah Seow Kim Choo hingga majikannya itu terjatuh di lantai.

Untuk memastikan bahwa sang majikan telah meninggal, Daryati pun kemudian mengambil pisau pendek yang dia sembunyikan di bawah bak cuci. Ia kemudian berjongkok dan berulang kali menusuk leher majikannya sampai wanita itu tak bernyawa.
17 dari 21 halaman

DPP : Terdakwa jelas berniat menyebabkan kematian

DPP (JPU) pun kemudian mengatakan bahwa Daryati memang berniat untuk membunuh sang majikan.

"Terdakwa jelas-jelas berniat menyebabkan kematian almarhum oleh serangan ganasnya," kata DPP.
18 dari 21 halaman

Menyerang majikan prianya

Ketika itu, Ong Thiam Soon masuk ke dalam kamar tersebut dan mencari sang istri. Karena tak ada jawaban dari istrinya, Ong Thiam Soon pun kemudian berusaha untuk membuka toilet menggunakan obeng.

Ketika pintu terbuka, Daryati pun langsung menyerang Ong Thiam Soon dengan menusuk lehernya. Namun, beruntung, Ong Thiam Soon berhasil menghindar. Namun, ketika ia berusaha untuk memeriksa keadaan sang istri, Daryati mengambil pisau kemudian menikam leher pria tersebut.
19 dari 21 halaman

Daryati berhasil ditahan

Beruntung, Ong Thiam Soon berhasil menahan Daryati dan mengikat tangan pembantunya itu dengan menggunakan kabel.

Setelah itu, ia membawa Daryati ke gerbang utama dan ada tiga orang yang lewat yang kemudian menjaga Daryati. Sementara itu Ong Thiam Soon memeriksa kondisi istrinya.
20 dari 21 halaman

Ambulans datang

Mengetahui situasi itu, menantu Ong Thiam Soon pun lantas memanggil ambulans sekitar pukul 8.50 malam waktu setempat. Dan ketika tim medis datang sekitar pukul 9.05 malam, mereka menyatakan bahwa Seow Kim Choo telah meninggal.

Dan dari laporan hasil autopsi diketahui bahwa Seow Kim Choo meninggal karena banyaknya luka irisan dan tusukan pada kepala dan leher korban.
21 dari 21 halaman

Didakwa pembunuhan dan percobaan pembunuhan

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh psikiatris terhadap pelaku, Daryati ternyata menderita kelainan penyesuaian. Tetapi hal tersebut ternyata tidak berarti bahwa ia mengalami kelainan mental yang akan mengurangi tanggung jawabnya atas perbuatan keji yang dilakukannya itu.

Selain didakwa karena telah melakukan pembunuhan terhadap Seow Kim Choo, Daryati juga didakwa atas percobaan pembunuhan terhadap Ong Thiam Soon. Namun, untuk saat ini, dakwaan itu telah ditangguhkan.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya