Lihat Ayahnya Tumbang saat Ditembak Brenton, Putra Zulfirmansyah: Wake up, dady! Allah bersama kita
Penulis : Queen
23 Maret 2019 10:37
Suasana duka masih mewarnai Selandia Baru
Planet Merdeka - Suasana duka masih menyelimuti negara Selandia Baru atas teror penembakan yang menyerang Masjid di pusat kota Christchurch yang menewaskan setidaknya 50 orang. Kejadian itu terjadi di 2 masjid kota Christchurch, Selandia Baru pada hari ini, Jumat (15/3/2019).
2 dari 12 halaman
Para pelaku sudah ditangkap
Empat pelaku penembakan masjid Christchurch yang terdiri dari 3 pria dan satu wanita berhasil diamankan. Sementara itu satu pelaku pria telah ditetapkan menjadi tersangka.3 dari 12 halaman
Pelaku berdomisili di Australia
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengonfirmasi pelaku yang ditangkap adalah seorang pria berumur 28 tahun bernama Branton Tarrant asal Grafton, Australia. Brenton Tarrant mengklaim sebagai teroris yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.4 dari 12 halaman
6 warga WNI jadi korban
Usai melancarkan aksi kejinya ia berhasil diamankan dan mulai menjalani proses pengadilan. Dilansir dari artikel terbitan Couriermail 15 Maret 2019, usai peristiwa penembakan itu, ada 6 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban aksi brutal penembakan di Masjid Selandia Baru.Hal itu juga dibenarkan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi kepada wartawan di Indonesia melalui sejumlah media. "Tiga warga negara Indonesia berhasil melarikan diri dan sudah bisa melakukan kontak," ujarnya.
5 dari 12 halaman
Zulfirmansyah kritis
Sementara itu, ada dua korban teror penembakan di Masjid Al Noor Kota Christchurch Selandia Baru berasal dari Sumatera Barat yaitu Zulfirmansyah dan anaknya berisial M yang masih berusia 2 tahun.Kakak kandung korban, Hendra yang berada di Padang berharap adik kandungnya dan anaknya dapat selamat setelah terjadi penembakan tersebut. Ia mengatakan Zulfirmansyah sempat mengalami koma karena tubuhnya terkena peluru di beberapa bagian tubuhnya. "Kami minta doa agar adik saya dapat selamat dari masa kritisnya,"katanya.
6 dari 12 halaman
Alasan Zul menetap di Selandia Baru
Sementara anak Zulfirmansyah, terkena tembakan di kakinya dan membuat kondisi kejiwaannya terguncang karena shock. Ia mengatakan adiknya dan keluarga berpindah ke Selandia Baru sejak Januari 2019 karena ada pekerjaan di sana. "Adik saya seorang seniman, sebelum pindah ke sana dia dan keluarga berdomisili di Yogyakarta," jelas sang kakak.7 dari 12 halaman
Kondisi terkini Zul dan anaknya
Hendra juga mengatakan bahwa anak Zulfirmansyah yang juga jadi korban dalam insiden tersebut terluka di tangan dan kakinya. "Adik saya kondisinya sudah mulai stabil namun belum sadar, sementara anaknya kondisinya juga mulai membaik," kata dia di Padang, Jumat malam.8 dari 12 halaman
Paru-paru Zul bocor
Ia mengatakan keduanya dalam perawatan medis di salah satu rumah sakit di daerah tersebut. Selain itu adiknya telah melalui operasi pengangkatan peluru yang ada di tubuhnya, untuk detail jumlah peluru yang bersarang di tubuh korban, ia tidak mengetahui hal tersebut. "Saya mendapat info, paru-parunya bocor karena peluru namun telah melalui masa kritis," kata dia Sedangkan anaknya kondisinya juga mulai membaik meski kaki dan tangannya terkena tembakan.9 dari 12 halaman
Zul sempat meminta agar anaknya tetap diam
Kabar terbaru mengenai kondisi Zulfirmansyah kembali disampaikan oleh pihak keluarga di Indonesia. Hal itu diketahui dari Antara Kamis (21/3/2019). Yulierma, kakak Zulfirmansyah yang menjadi korban penembakan massal di Cristchurch, Selandia Baru, mengatakan adiknya menceritakan sempat meminta anaknya diam saat terjadi penembakan di masjid saat shalat Jumat itu. "Anaknya sempat memekik, lalu Zul bilang ke anaknya agar diam, tidak usah takut, Allah bersama kita," kata dia saat jumpa pers yang diadakan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Jakarta, Kamis (21/3/2019).10 dari 12 halaman
Anak Zul langsung hampiri Zul yang tertembak
Ia mengatakan Zulfirmansyah kemungkinan melakukan hal itu agar anaknya yang baru berusia dua tahun tidak menjadi sasaran penembak bila diketahui masih hidup. Zulfirmansyah sendiri mendapat banyak luka tembak di bagian dada, tangan, dan kakinya. Namun, ia masih sempat memikirkan keselamatan Rois, anaknya. "Rois lalu mendekat ke pelukan ayahnya. Kepada ayahnya, dia bilang 'wake up, Daddy. Allah bersama kita'. Bayangkan anak umur dua tahun bisa berbicara seperti itu," tutur Yulierma sambil mengusap air matanya.11 dari 12 halaman
Keberangkatan keluarga Zul akan difasilitasi ACT
Yulierma mengatakan saat ini beberapa keluarga akan memberikan penguatan kepada istri dan anak Zulfirmansyah dengan datang ke Selandia Baru, difasilitasi ACT. "Istrinya warga negara Amerika Serikat yang seorang mualaf perlu dikuatkan bahwa kejadian ini merupakan bagian dari perjuangan Islam yang dilakukan Zulfirmansyah," katanya.12 dari 12 halaman
Keterangan pihak ACT
ACT memberangkatkan empat orang anggota keluarga ke Selandia Baru untuk menengok Zulfirmansyah yang menjadi korban penembakan massal di Christchurch. "Zulfirmansyah harus segera bertemu keluarga. Dia sudah menjalani dua kali operasi dan kondisinya sudah semakin membaik," kata Wakil Presiden Senior ACT N Imam Akbari.- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.