Modus Agar Dapat Suara Bagus, Pemilik Sebuah Ponpes di Banten Lecehkan Seorang Santriwati Sejak 2017
Penulis : Queen
9 Januari 2019 12:10
Santriwati diperkosa oleh pemilik ponpes di Banten
Planet Merdeka - SNH, santriwati sebuah pondok pesantren di Kampung Kalangjaya, Desa Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Lebak , Banten mengaku diperkosa oleh pimpinan pondok pesantren selama 5 kali. Perkosaan itu terus dilakukan selama setahun, sejak usianya 17 tahun. Modus AA memperkosa santriwati SNH untuk membuat suaranya bagus.
2 dari 5 halaman
Modus pelaku agar suara santri bagus
Aksi perkosaan tersebut dilakukan tengah malam. AA masuk ke kamar santriwati SNH dengan mengendap-ngendap lalu memijat bagian tubuh tertentu dengan alasan agar SNH memiliki suara bagus.
AA mulai meraba kelamin SNH. SNH kemudian langsung diperkosa oleh AA.
3 dari 5 halaman
Keterangan pihak pengacara
Pengacara SNH, Dimas Maulana menceritakan kejadian terjadi pada tahun 2017. Saat itu SNH masih berumur 17 tahun.
SNH mengaku telah diperkosa sebanyak 5 kali. Namun ia tak berani melaporkan kasus pemerkosaan yang dialaminya.
“Setelah 2017 meraba-raba bagian vital, di tahun 2018 SNH mengaku sudah mulai ditiduri sebanyak 5 kali. Memang SNH tidak berani untuk menceritakan kejadian ini kepada orang tua karena diancam oleh AA,” kata Dimas saat dihubungi, Rabu (9/1/2019).
4 dari 5 halaman
SNH akhirnya laporkan kelakuan AA
SNH tidak tahan dengan kelakuan AA. Ia akhirnya melaporkan aksi bejat AA ke polisi.
“Kita sudah laporkan, kita harap polisi juga bisa bekerja profesional,” tegasnya.
5 dari 5 halaman
Keterangan pihak polisi
Sementara Kasatreskrim Polres Lebak AKP Oka Nurmulya menuturkan penanganan kasus dugaan pencabulan sudah diterima dan ditindaklanjuti.
“Kami sikapi dengan hati-hati dan kami tindaklanjuti,” tutupnya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.