1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Para wanita di Selandia Baru kompak pakai hijab di hari Jumat untuk aksi solidaritas tragedi Christchurch

Penulis : Queen

19 Maret 2019 14:05

Dukamasih menyelimuti Selandia Baru

Suasana duka masih menyelimuti negara Selandia Baru atas teror penembakan yang menyerang Masjid di pusat kota Christchurch yang menewaskan setidaknya 49 orang. Kejadian memilukan terjadi di kota Christchurch, Selandia Baru pada hari ini, Jumat (15/3/2019).

2 dari 5 halaman

Para pelaku teror telah diamankan polisi

Dilansir dari BBC, dugaan sementara serangan aksi teror itu dilakukan oleh ekstrimis sayap kanan penganut aliran supremasi kulit putih kepada kaum muslim di Christchurch. Empat pelaku yang terdiri dari 3 pria dan satu wanita berhasil diamankan. Sementara itu satu pelaku pria telah ditetapkan menjadi tersangka.
3 dari 5 halaman

Keterangan PM Australia

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengonfirmasi pelaku yang ditangkap adalah seorang pria berumur 28 tahun bernama Branton Tarrant asal Grafton, Australia. Branton Tarrant mengklaim sebagai teroris yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Usai melancarkan aksi kejinya, ia berhasil diamankan dan mulai menjalani proses pengadilan. Atas insiden pembantaian tersebut, sejumlah aksi solidaritas ditunjukkan oleh warga Selandia Baru.
4 dari 5 halaman

Para wanita di Selandia Baru berjilbab sebagai bentuk solidaritas kepada korban

Salah satunya adalah gerakan Scarves in Solidarity atau Solidaritas dalam Jilbab. Hal ini seperti dilansir dari akun Facebook @Scarvesinsolidarity yang mengunggah sebuah postingan pada 19 Maret 2019. Rencananya gerakan ini akan dilangsungkan pada Jumat, (22/3/2019) tepat seminggu insiden mematikan pembantaian di Masjid Chrischurch berlalu.
5 dari 5 halaman

Berikut unggahan soal solidaritas:

"Tunjukkan dukungan Anda kepada wanita Muslim dan para korban serangan teror Christchurch. Pada hari Jumat 22 Maret kenakan hijab untuk menunjukkan bahwa kami tidak akan tunduk pada teror dan bahwa kami adalah satu dengan saudara-saudara Muslim kami. Ini adalah isyarat sederhana tetapi simbol yang kuat bahwa kita menolak retorika kebencian. Ajak teman-teman wanitamu, saudara perempuanmu, teman kerjamu, tim olahragamu, sekolahmu, gerejamu bersama dan bagikan foto Anda dalam hijab sehingga kami dapat menunjukkan kepada dunia bahwa KAMI ADALAH SATU. #theyareus #scarvesinsolidarity TOLONG SEBARKAN!," tulis akun Facebook @Scarvesinsolidarity. Penggagas acara ini juga telah bertanya ihwal masalah kesopanan dalam mengenakan hijab pada hari Jumat ke Dewan Nasional Wanita Islam di Selandia Baru. Jawaban mereka juga mengejutkan. "Bagi yang bertanya-tanya tentang kesesuaian (kesopanan) mengenakan hijab pada hari Jumat. Saya memang berkonsultasi dengan Nasreen dari Dewan Nasional Wanita Islam dan jawabannya adalah ... 'Terima kasih banyak atas pemikiran baiknya. Scarf day (Hari hijab) akan menjadi salah satu cara terbaik untuk menunjukkan solidaritas.' Ini adalah gerakan kecil yang tidak menyakiti siapa pun ... tetapi sangat berarti bagi mereka yang merasa terpinggirkan karena praktik budaya," tulis akun Facebook @Scarvesinsolidarity.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya