1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Pelaku Pembunuh Gadis di Tegal yang Jasadnya Ditemukan Dalam Karung Ternyata Sudah Beristri

Penulis : Moana

16 Agustus 2019 10:00

Geger penemuan jasad dalam karung

Planet Merdeka - Pada Jumat (09/08/2019) lalu, warga digegerkan dengan penemuan jasad seorang gadis di dalam karung. Jasad itu tinggal tulang belulang dan berada di rumah kosong.

Peristiwa itupun menggegerkan warga Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Polisi pun telah menetapkan 5 orang pelaku. Korban diketahui bernama Nurhikmah (16). Sedangkan para pelaku adalah Abdul Malik (20), Muhammad Soproi (18), Saiful Anwar (24), NL (17), dan AI (15).

2 dari 19 halaman

Sudah jalin hubungan selama 2 tahun

Dalam pengakuannya, Abdul Malik mengatakan bahwa dirinya adalah eksekutor pertama pembunuhan Nurhikmah. Abdul Malik mengaku bahwa dirinya sudah 2 tahun menjalin hubungan dengan korban. Tetapi ia menolak disebut berpacaran. Abdul Malik mengatakan bahwa mereka hanya teman dekat.

“Saya nggak pacaran, cuma dekat. Suda dua tahun lebih, tapi nggak dianggap pacar,” kata Abdul Malik.
3 dari 19 halaman

Sudah memiliki istri

Dalam kesempatan itu, Abdul Malik juga mengaku bahwa dirinya sudah memiliki istri. Dan korban pun menurut Abdul Malik tak mempersoalkan hal tersebut meskipun mengetahui jika dirinya sudah memiliki istri.

“Saya punya istri. Korban juga tahu saya punya istri,” ucapnya.
4 dari 19 halaman

Berhubungan intim dengan korban

Abdul Malik mengakui, dia dan keempat temannya berperan masing-masing membunuh Nurkhikmah. Sebelum pembunuhan itu dimulai, pada Jumat, 26 April 2019 lalu ketika peristiwa keji itu terjadi.

Kala itu, Abdul Malik baru berhubungan intim dengan tersangka dan disaksikan teman-teman mereka yang lain. Mereka kemudian duduk-duduk. Dan ketika itu, menurut Abdul Malik, korban mengucapkan kata-kata yang menyinggung dirinya.
5 dari 19 halaman

Cemburu

Dari ucapan korban diketahui bahwa ternyata, selama ini korban tak hanya berhubungan intim dengan dirinya tetapi dengan 2 temannya yang lain. Hal itulah yang kemudian memancing rasa cemburu Abdul Malik.

“Saya gituan (berhubungan badan) dengan almarhumah. Kami sama-sama saling suka. Setelah itu, duduk bareng, minum-minum lagi. Almarhum bilangnya sama teman-teman, ada yang nggak enak, ada juga yang enak. Ada cemburu juga saya sama dia,” katanya.
6 dari 19 halaman

Miliki peran masing-masing

Tersangka yang dibakar cemburu dan sakit hati, kemudian langsung mencekik korban yang duduk di sampingnya. Empat temannya yang ada di rumah kosong pun ikut membantu hingga korban tak berdaya.

“Setelah dia ngomong gitu saya bunuh, saya pegang lehernya. Yang mencekik saya. Teman-teman ada yang pegang tangan, kaki, tubuh, dan kepalanya saat duduk di samping saya. Masing-masing berperan lah,” katanya.
7 dari 19 halaman

Mengambil cincin korban

Abdul Malik juga mengambil cincin korban. Dia kemudian memakai cincin tersebut. Abdul Malik juga mengaku bahwa ia tak berniat menjual cincin korban. Setelah itu, mereka beramai-ramai mengikat tangan dan kaki korban, lalu ramai-ramai memasukkan dalam karung.

“Yang nyari karung Soproi, dapat karungnya enggak tahu dari mana. Yang masukkan ke karung semuanya. Yang ngikat juga semua. Kami taruh di samping kamar kosong itu. Habis itu pulang semua ke rumah masing-masing,” katanya.
8 dari 19 halaman

Diomeli korban

Ditanya alasannya tega membunuh korban, tersangka Abdul Malik mengatakan cemburu dan sakit hati. Ia pun merasa emosi lantaran korban mengomelinya. Sementara itu, untuk dua pelaku perempuan lain, menurut Abdul Malik karena cemburu hingga akhirnya tega melakukan pembunuhan itu.

“Saya diomelin, yang dua teman perempuan lain enggak tahu kenapa ikut membunuh, karena cemburu mungkin,” katanya.
9 dari 19 halaman

Kata Kapolres Tegal

Sementara itu, Kapolres Tegal AKBP Dwi Agus Prianto mengatakan bahwa Abdul Malik merupakan eksekutor pembunuhan yang utama. Abdul Malik yang mencekik korban dan dibantu oleh 4 pelaku lainnya yang memegang bagian tubuh korban hingga tak berdaya dan tak bisa melakukan perlawanan.

"Mereka punya peran masing-masing dalam membunuh korban," ucapnya.
10 dari 19 halaman

Dilakukan spontan dan dalam kondisi mabuk

Masing-masing pelaku ternyata ada yang tinggal sekampung dengan korban dari Desa Cikura dan Desa Kajenengan, Kecamatan Bojong. Dwi pun menambahkan bahwa awalnya mereka menenggak minuman keras di sebuah rumah kosong. Di saat semuanya dalam keadaan mabuk, mereka kemudian terlibat cekcok.

"Itu spontan pembunuhannya. Sebenarnya, mereka para pelaku bersama korban hanya menenggak miras saja di rumah kosong sehabis jalan-jalan dari salah satu obyek wisata di Tegal. Saat mereka semua dalam kondisi mabuk, dari sanalah mulai cekcok," terang Dwi.
11 dari 19 halaman

Korban diperkosa

Pelaku tersebut kemudian memanas-manasi pelaku lainnya hingga akhirnya korban diperkosa. Parahnya, korban diperkosa dan disetubuhi oleh salah satu pelaku yakni Abdul Malik. Abdul Malik diketahui adalah kekasih dari korban. Dan aksi pemerkosaan itu dilakukan di depan 4 orang pelaku lainnya.

"Parahnya, saat diperkosa, adegan hubungan badan antara korban dengan sang pacar disaksikan langsung oleh empat pelaku lainnya karena habis meminum miras,” ujarnya.
12 dari 19 halaman

Usai diperkosa, korban dibunuh

Setelah melakukan pemerkosaan terhadap korban, para pelaku kemudian secara spontan melakukan aksi pembunuhan terhadap Nurkhikmah. Masing-masing pelaku memiliki perannya masing-masing.

"Setelah itu, aksi pembunuhan dimulai secara spontan," tambah Dwi.
13 dari 19 halaman

Karung digunakan sebagai alas

Dwi pun mengatakan bahwa karung yang digunakan untuk memasukkan korban itu awalnya mereka pakai untuk alas perbuatan tak senonoh tersebut. Namun, karena sedang dalam kondisi di bawah pengaruh minuman keras, Abdul Malik kemudian mencekik korban karena diketahui sudah bertunangan dengan pria lain. Dan karung itu kemudian digunakan untuk memasukkan jasad korban.

"Akhirnya dicekik sampai tak bernafas. Langsung dengan spontan karung itu dipakai untuk wadah korban. Sebelum dimasukkan ke karung, korban terlebih dahulu diikat dengan tali rafia," kata dia.
14 dari 19 halaman

Korban ditinggalkan

Setelah itu, para pelaku kemudian meletakkan korban begitu saja di rumah kosong tersebut hingga akhirnya ditemukan oleh warga pada Jumat (09/08/2019) lalu.

"Seketika, korban yang sudah di dalam karung itu diletakkan di rumah kosong pada empat bulan lalu atau April 2019 hingga ditemukan Jumat (09/08/2019) kemarin," cerita Kapolres.
15 dari 19 halaman

Motif pelaku

Sementara, Kasatreskrim Polres Tegal AKP Bambang Purnomo mengungkap motif dibalik pembunuhan terhadap Nurhikmah. Motif dibalik tewasnya gadis 16 tahun di tangan teman-temannya itu adalah karena didasari rasa sakit hati dari dua pelaku perempuan.

Selain merasa sakit hati, pelaku juga merasa cemburu hingga karena hal itulah kemudian dengan didorong rasa kesetiakawanan maka kelima pelaku tega menghabisi nyawa Nurhikmah.

"Pertama karena sakit hati, kedua cemburu, dan ketiga didorong atas rasa kesetiakawanan di antara pelaku," kata Bambang.
16 dari 19 halaman

Sakit hati karena pacarnya direbut

Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa salah satu pelaku perempuan mengaku bahwa dirinya sakit hati lantaran kekasihnya direbut oleh korban.

Sementara itu, satu pelaku perempuan lainnya mengaku bahwa dirinya tersinggung dengan perkataan korban yang ada di media sosial dan juga dalam keseharian mereka.
17 dari 19 halaman

Didampingi Bapas Pekalongan

Bambang menyebut bahwa untuk kedua pelaku perempuan yang masih di bawah umur tersebut saat ini telah didampingi oleh pihak Bapas Pekalongan.

"Dua pelaku yang masih di bawah umur ini sedang menjalani proses pendampingan dari pihak Bapas Pekalongan," lanjut Bambang.
18 dari 19 halaman

Memiliki peran masing-masing

Sementara itu, salah satu pelaku ternyata merupakan kekasih korban. Dan menurut Bambang, masing-masing pelaku sudah memainkan peran mereka masing-masing saat melakukan pembunuhan tersebut.

"Ya, ada tiga hal mendasar yang memicu sehingga terjadinya kasus pembunuhan mengenaskan ini. Masing-masing pelaku memainkan perannya masing-masing," terang Bambang.
19 dari 19 halaman

Tak bisa ditemukan tanda kekerasan

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan dari dokter forensik pada jasad korban tak bisa ditemukan tanda-tanda kekerasan lantaran kondisinya sudah membusuk dan tinggal tulang belulang. Hal itu disampaikan oleh Kasubdit Dokkes Polda Jateng, AKBP Ratna Relawati.

"Korban sudah meninggal tiga bulan lalu. Tanda-tanda kekerasan tidak bisa ditemukan karena jasad sudah membusuk," ungkapnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya