1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Pelaku Pemerkosa Bidan YL di Ogan Ilir Ditangkap, Pengakuan Pelaku Berbeda dengan Korban

Penulis : Queen

20 Maret 2019 13:42

Kasus bidan YL temui titik terang

Planet Merdeka - Kasus pemerkosaan dan juga perampokan yang dialami oleh bidan YL di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada 19 Februari 2019 lalu akhirnya menemukan titik terang. Pelaku pemerkosa Bidan YL, akhirnya berhasil diamankan oleh Polda Sumatera Selatan, Senin (18/3/2019).

2 dari 13 halaman

Diketahui banyak kejanggalan

Diketahui polisi sebelumnya menemukan banyak kejanggalan kasus pemerkosaan yang diduga dialami oleh bidan YL. Pasalnya, kesaksian korban dan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian, ternyata tidak sesuai.
3 dari 13 halaman

Pengakuan pelaku

Penangkapan pelaku pemerkosa bidan YL, akhirnya membongkar kronologi kejadian yang sebenarnya terjadi saat insiden tersebut. Dari pengakuan pelaku, Rohan (29), ia pertama kali masuk ke rumah bidan YL, dengan cara mencongkel jendela rumah tersebut. "Saya masuk dari jendela dengan mencongkel menggunakan behel," jelas Rohan Senin (18/3/2019).
4 dari 13 halaman

Pelaku melihat korban tidur

Berhasil masuk ke kediaman korban, pelaku mengaku melihat korban dan anaknya sedang dalam keadaan tertidur. "Ketika saya berhasil masuk, saya melihat korban sedang tidur bersama anak di atas ranjang. Kemudian saya mencari kain dan langsung membekap wajah korban," ujar Rohan.
5 dari 13 halaman

Pelaku lakukan pelecehan seksual pada korban

Saat melakukan pembekapan, korban terbangun dan kemudian berusaha melakukan perlawanan. Lantaran kesal, Rohan kemudian memukul wajah bidan YL dua kali sehingga membuat korban pingsan. Di saat itulah, ia mengaku melakukan pelecehan terhadap korban. "Saat korban melawan, langsung aku pukuli. Ketika akan memerkosa korban, tidak jadi karena anaknya menangis, jadi tidak jadi diperkosa," ujar Rohan yang diamankan, Senin (18/3/2019).
6 dari 13 halaman

Pelaku ambil barang berharga korban

Seusai melakukan pelecehan terhadap korban, Rohan mengaku mengambil barang berharga dan uang milik korban. "Saya hanya mengambil Handpone Nokia dan uang sebesar Rp 400 ribu rupiah di dalam lemarinya," papar Rohan.
7 dari 13 halaman

Pelaku tidak bermaksud mencuri

Dijelaskan pula oleh Rohan, ia mengaku tidak bermaksud untuk mencuri. Hanya saja lantaran melihat barang berharga korban, dirinya spontan langsung mengambilnya. "HP-nya saya jual seharga seratus ribu. Sebenarnya tidak ada niat buat mencuri hanya spontan saja pak," ujar Rohan.
8 dari 13 halaman

Kronologi penangkapan pelaku

Ditreskrimun Polda Sumsel berhasil mengamankan pelaku pemerkosa bidan YL, lantaran melakukan pelacakan nomor handphone korban. "Pengungkapan kasus bermula terungkap dari handphone korban yang hilang saat kasus menimpa bidan YL. Nomor imeinya terlacak pertama kali sudah berganti nomor," jelas Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Senin (18/3/2019). Pelacakan nomor milik korban terlacak dipegang oleh seorang penadah, yaitu Marozi (31). Ditemui kepolisian, Marozi mengaku mendapatkan ponsel tersebut dengan harga murah dari seorang temannya. "Saya beli handphone ini seharga Rp 50 ribu. Saya enggak tau kalau hp-nya hasil mencuri," jelas Marozi, Setelah melakukan pengembangan kasus didapati bahwa pelaku pemerkosa bidan YL adalah Rohan (29) yang sehari-hari berprofesi sebagai pembuat lemari.
9 dari 13 halaman

Kejanggalan kasus tersebut

Melaporkan kejadian pemerkosaan yang dialami olehnya, bidan Ogan Ilir mengaku diperkosa oleh setidaknya lima orang pelaku. Namun kepolisian menjelaskan, tidak menemukan bukti apapun yang berkaitan dengan pemerkosaan. Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Zulkarnain menjelaskan, hasil uji laboratorium forensik, petugas tidak menemukan adanya indikasi pemerkosaan terhadap bidan Y. Tidak ada bercak sperma yang ditemukan dari tubuh korban berdasarkan hasil penyelidikan. "Kami prihatin, dari labfor pengolahan secara ilmiah, kami lihat di badan korban apakah ada sperma, ternyata tidak ada sperma," kata Zulkarnain dikutip dari Kompas.com. "Dengan demikian, hasil secara ilmiah kasus pemerkosaan itu tidak ada. Bila terjadi pemerkosaan biasanya ditemukan sperma atau bulu-bulu di kasur," jelasnya Jumat (22/2/2019).
10 dari 13 halaman

Tidak ada sperma

Selain hasil pemeriksaan tersebut, polisi juga mengungkapkan kejanggalan lain. Pasalnya usai mendapatkan tindak pemerkosaan, sang bidan diketahui sempat mencuci pakaiannya. Padahal seharusnya, pakaian yang digunakan korban saat kejadian tersebut dapat memudahkan bukti kepolisian. "Korban mengaku ada pakaian dicuci seusai kejadian. Seharusnya, tidak dicuci, agar penyidikan bisa terungkap dan bisa ada pembuktian dengan barang bukti," jelas Zulkarnain.
11 dari 13 halaman

Tidak ada jejak kaki pelaku

Tak hanya itu, dalam penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian, polisi juga tidak menemukan jejak kaki terduga pelaku di kediaman korban. Hanya ada jejak kaki korban dari hasil pemeriksaan yang didapatkan oleh kepolisian. "Di depan rumah korban itu becek, tetapi sama sekali tidak ada jejak kaki selain korban. Keterangan dari korban kan ada lima orang," kata Zulkarnain Jumat (22/2/2019). "Tetapi tidak ada jejak selain dari korban di rumah, di dinding-dinding atau tembok juga tidak ada. Padahal di depan itu becek, itu hasil olah TKP," ujarnya. Menurut Zulkarnain, meski dalam keadaan hujan, jejak kaki pelaku harusnya tetap dapat ditemukan. "Kami sudah melakukan pengecekan secara detail, bila memang ada yang masuk ke dalam rumah kalau kondisi saat hujan pasti ada bekas kakinya. Ini tidak ada," kata Zulkarnain.
12 dari 13 halaman

Pengakuan bidan YL soal pemerkosaan yang dialaminya

Sebelumnya, seperti yang dilansir dari Kompas.com, pelaku masuk ke kediaman bidan Y di Ogan Ilir dengan cara mencongkel jendela, Selasa (19/2/2019) dini hari. Berhasil masuk ke rumah korban, pelaku mendatangi sang bidan yang sedang tidur bersama dengan anaknya di dalam kamar.
13 dari 13 halaman

Sang bidan mengaku diperkosa 5 orang

Pelaku diketahui langsung membekap korban dan memperkosanya. Korban yang sudah tidak berdaya itu juga ternyata dianiaya oleh pelaku karena mencoba untuk memberontak dan berteriak meminta pertolongan. Setelah memperkosa bidan Ogan Ilir tersebut, pelaku kabur dan membawa uang Rp 500 ribu milik korban.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya