1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Pengelola Penginapan Beberkan Fakta Tentang Gergaji yang Dipakai Prada DP untuk Habisi Nyawa Fera Oktaria

Penulis : Moana

9 Agustus 2019 10:59

Kasus pembunuhan Fera Oktaria masih bergulir

Planet Merdeka - Kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Fera Oktaria masih terus bergulir hingga saat ini. Prada DP yang menjadi terdakwa dalam kasus ini pun masih terus menjalani persidangan. Persidangan kembali digelar pada Kamis (08/08/2019) kemarin.

Persidangan yang digelar di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring, Palembang ini mendatangkan seorang saksi. Yang menjadi saksi kali ini adalah Nurdin (30), seorang pengelola sekaligus anak dari pemilik penginapan Sahabat Mulia. Penginapan itu merupakan tempat dimana Fera dihabisi oleh Prada DP.

2 dari 14 halaman

Berikan keterangan berbeda

Dalam sidang tersebut, Nurdin membeberkan beberapa keterangan terkait yang ia ketahui ketika Prada DP menginap di penginapannya.

Keterangan yang disampaikan oleh Nurdin memiliki beberapa perbedaan dengan keterangan yang disampaikan oleh Prada DP.
3 dari 14 halaman

Ditanya mengenai gergaji

Prada DP sempat mengaku bahwa dirinya menemukan sebuah gergaji di gudang penginapan itu. Gergaji itu ia gunakan untuk menghabisi nyawa sang kekasih.

"Berdasarkan keterangan terdakwa, dia menemukan gergaji di gudang. Bagaimana itu menurut anda," ujar ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH bertanya kepada Nurdin selaku saksi kesebelas dalam sidang tersebut.
4 dari 14 halaman

Tak tahu tentang gergaji

Mendengar pertanyaan tersebut, Nurdin pun mengaku bahwa dirinya tak tahu menahu mengenai gergaji tersebut yang disebut Prada DP berada di gudang penginapan miliknya.

Pasalnya menurut Nurdin, gudang yang ada di penginapannya itu hanya memiliki ukuran 120 x 150 meter. Dan gudang itu digunakan untuk menyimpan alat-alat kebersihan seperti pel, sapu, ember, sabun dan sikat.

"Sama sekali tidak ada gergaji di gudang. Soalnya saya yang sering keluar masuk tempat itu," ujarnya.
5 dari 14 halaman

Gergajinya terlihat seperti baru

Bahkan Nurdin juga meyakini bahwa gergaji tersebut bukan milik pengelola penginapan. Dan Nurdin pun menuturkan bahwa gergaji yang digunakan oleh Prada DP untuk menghabisi Fera terlihat seperti baru dibeli.

"Tapi saya yakin itu bukan barang saya. Itu barangnya saja baru, mengkilap seperti baru dari toko. Saya hanya lihat satu gergaji waktu ditunjukkan petugas. Selebihnya saya tidak tahu," kata dia.
6 dari 14 halaman

Bertemu Prada DP pertama kali

Selanjutnya, Nurdin menceritakan kronologi pertama kali dia bertemu dengan Prada DP. Ternyata Nurdin bertemu dengan Prada DP pertama kali pada Rabu (08/05/2019) pagi. Ketika itu, Nurdin sedang berada di dekat meja resepsionis dan tengah menonton televisi.

Nurdin juga mengawasi anak-anaknya yang sedang bermain. Saat itu, Nurdin melihat Prada DP turun dari tangga sambil menelpon. Ketika itu, Nurdin pun sempat mengobrol dengan Prada DP.

"Saya lihat dia turun dari tangga sambil sibuk nelpon. Setelah itu kami sempat juga ngobrol sebentar," ujarnya.
7 dari 14 halaman

Tanya harga sewa Speed Boat

Nurdin mengatakan, Prada DP sempat bertanya pada dirinya mengenai harga menyewa speed boat. Mendengar jawaban itu, reaksi Prada DP hanya diam.

"Dia nanya, kak kalau pesan speed Rp 1,5 juta kemahalan tidak kalau dari sungai lilin ke karang agung. Saya jawab tidak," ujarnya.
8 dari 14 halaman

Ditanya soal pekerjaannya

Kemudian Nurdin kembali melanjutkan percakapan dengan bertanya mengenai pekerjaan Prada DP. Dan ketika melakukan check in di penginapan itu, Prada DP mengaku sebagai Doni. Ketika ditanya lebih jauh, Prada DP enggan menjawabnya.

"Dia hanya jawab koral, terus dia keluar. Saya stop nonton tv dan kejar dia. Saya tanya koral dimana karena cuma ingin tahu saja. Mungkin karena ada teman saya yang kerja di sana," cerita Nurdin.
9 dari 14 halaman

Prada DP pergi

Setelah tak menjawab pertanyaan Nurdin, Prada DP pun kemudian pergi menggunakan sepeda motor Honda Beat berwarna pink. Nurdin pun menyebut bahwa kondisi sepeda motor yang dikendarai oleh Prada DP itu terlihat baru dan tanpa plat nomor.

"Waktu dengar pertanyaan saya, dia naik motor, ngegas dan langsung pergi. Plat motornya tidak ada, kondisi motor juga masih terlihat baru. Setelah ditinggal, ya saya lanjut nonton tv lagi," ungkapnya.
10 dari 14 halaman

Prada DP kembali membawa koper besar

Dan pada sore harinya, Nurdin melihat Prada DP membawa sebuah koper besar ke penginapan tersebut.

"Ya saya dengar ibu saya nanya berapa harga kopernya dan untuk apa koper sebesar itu. Dan dijawab sama dia. Tapi saat itu saya tidak mendekat," ungkapnya.
11 dari 14 halaman

Sosok Imam disebut menyuruh Prada DP membakar jasad Fera

Sementara itu, pada surat dakwaan yang disampaikan Oditur, disebut nama Imam yang menyuruh Prada DP untuk membakar mayat Fera.

"Itu kan dalam dakwaan Imam nyuruh terdakwa bakar mayat korban 'bakar bae ujinyo'," terang Mayor Chk Darwin Butar Butar SH sebagai Oditur.
12 dari 14 halaman

Dijadikan saksi utama

Namun, Imam tak bisa hadir dalam persidangan karena ia telah meninggal dunia. Oditur pun mengatakan jika Imam masih hidup, maka dia lah yang akan dijadikan saksi utama dalam kasus pembunuhan wanita yang bekerja sebagai kasir minimarket ini.

"Tapi dia sudah meninggal, makanya dalam dakwaan itu dalam kurung meninggal dunia. Kalau masih hidup dia yang pertama kali kita hadirkan sebagai saksi utama," lanjutnya.
13 dari 14 halaman

Mencoba menghilangkan jejak

Dan diduga pembakaran jasad Fera itu dilakukan untuk menghilangkan jejak. Pasalnya diketahui bahwa usai membunuh Fera, Prada DP menjadi kalut.

"Mungkin itu salah satu upaya terdakwa untuk menghilangkan jejak usai membunuh, karena jiwanya saat itu lagi kalut," tambahnya
14 dari 14 halaman

Masih dilakukan pendalaman atas kematian Imam

Mengingat persidangan akan terus berjalan, tak banyak yang diceritakan oleh Oditur. Sementara itu, terkait meninggalnya Imam, sosok saksi utama dalam tindak pidana ini pun masih akan didalami.

"Meninggalnya Imam karena apa, saya tidak bisa memastikan, nanti kita dalami di persidangan saja, selasa nanti," ujarnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya