1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Potongan Tangan Pengusaha asal Bandung dan Teman Wanitanya Ditemukan Dalam Kantong Kresek

Penulis : Moana

13 Februari 2019 11:21

Seorang pengusaha asal Bandung tewas di Malaysia

Planet Merdeka - Seorang pria menjadi korban mutilasi di Negeri Jiran, Malaysia. Pria tersebut adalah Nuryanto (37). Nuryanto merupakan seorang pengusaha tekstil asal Baleendah, Kabupaten Bandung.

Meli Rahmawati (33) istri korban mengatakan bahwa suaminya ke Malaysia untuk menagih hutang yang mencapai Rp 2 milliar. Hutang tersebut berasal dari beberapa pengusaha yang berada di Malaysia.

"Dia mau ngambil uang (penagihan). Dia bilang di Malaysia sudah numpuk, masih besar sekitar Rp 2 miliar, yang belum tertagih. Saya enggak tahu itu dari berapa orang pengusaha di sana," ujarnya.

2 dari 12 halaman

Sempat stres

Menurut Meli, sebelum berangkat ke Malaysia, suaminya sudah mulai terlihat stres sejak tiga sampai empat bulan lalu tepatnya. Pasalnya banyak pengusaha yang macet pembayaran sementara dirinya sudah ditagih oleh pihak pabrik.

"Masalah mah ada, banyak yang macet di luar, sementara ke pabrik harus lancar. Aa bilang, 'Mi barang di sini (Malaysia) masih banyak sekitar Rp 2 miliar. Kalau barang yang sudah laku Rp 7 miliar'," ujarnya.
3 dari 12 halaman

Ingin menemui pengusaha di Malaysia

Keberangkatan suaminya itu, ingin memastikan pembayaran dari rekan bisnisnya itu bisa lancar dan segera dilunasi. Pasalnya, suaminya itu sudah ditagih oleh pihak pabrik atau pemilik barang yang dijual Nuryanto ke Malaysia.

"Katanya ke Malaysia mau ketemu temannya namanya Muhammad Jimmy," katanya.
4 dari 12 halaman

Ditemukan di sungai

Sementara itu, Hermawan, salah satu anggota tim pengacara Nuryanto, mengatakan, bahwa pihaknya menerima informasi tersebut dari Kepolisian Malaysia. Menurut informasi yang didapatnya jenazah Hermawan ditemukan di sebuah sungai di Malaysia.

"Berdasarkan informasi dan keterangan Kepolisian Malaysia, jenazah itu diduga klien kami. Petunjuk kepolisian Malaysia mengarah kepada Nuryanto. Sebab ditemukan bukti petunjuk seperti baju, telepon genggam ditemukan di sekitar lokasi," katanya.
5 dari 12 halaman

Hilang komunikasi sejak 22 Januari 2019

Selama di Malaysia, lanjut Hermawan, Nuryanto sempat tiga kali pindah hotel. Hingga akhirnya pada 22 Januari 2019 lalu, pihaknya kehilangan komunikasi dengan Nuryanto. Sementara itu, saat dikonfirmasi ke pihak maskapai yang digunakan Nuryanto, Air Asia, perjalanan pergi dan pulang Nuryanto terjadwal 17 Januari dan 23 Januari 2019.

"Kami lost contact tanggal 22 Januari. Handphone dia sudah enggak aktif. Karena check in di hotel terakhir tanggal 21-23 Januari, otomatis kan tanggal 23 dia harus pulang. Masuk tengah malamnya, tanggal 21 sudah lost contact," ujarnya.
6 dari 12 halaman

Ditemukan dengan jasad wanita

Hermawan juga menambahkan bahwa jasad yang diduga Hermawan ditemukan bersama seorang perempuan yang juga diduga WNI pada tanggal 26 Februari di pinggir Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.

Informasi inipun ternyata sempat ramai di sejumlah media massa di Malaysia setelah kepolisian setempat mengumumkan penemuan kedua mayat yang telah dimutilasi di pinggir sungai tersebut.
7 dari 12 halaman

Meli tak tahu suaminya pergi dengan wanita

Sementara itu, Meli mengaku jika dirinya tak tahu menahu perihal suaminya pergi bersama seorang wanita. Pasalnya menurut Meli, suaminya pergi ke Malaysia hanya untuk menagih hutang.

Nuryanto sendiri pergi ke Malaysia pada 17 Januari 2019. Dan pada tanggal 19 dan 21 Januari, Nuryanto masih menelepon keluarganya di Bandung. Namun keluarga mulai hilang kontak sejak 22 Januari 2019. Tanggal 23 Januari, Meli dan anaknya terus berusaha menghubungi telepon Nuryanto, namun tak aktif. Pihak keluarga Nuryanto kemudian menghubungi pihak maskapai penerbangan Air Asia. Dari catatan maskapai Air Asia, Nuryanto seharusnya pulang pada 23 Januari 2019.

Dari data maskapai, Nuryanto diketahui pergi bersama seorang wanita bernama Ai Munawaroh pada tanggal 17 Januari lalu. Dan seharusnya mereka kembali pada 23 Januari. Tiket pesawat kepulangan tidak dipakai. Meli mengaku tidak mengenal Ai Munawaroh.
8 dari 12 halaman

Sosok Ai Munawaroh jadi sorotan

Sejak kabar Nuryanto dimutilasi di Malaysia, pemilik akun Facebook Ai Munawaroh jadi perbincangan. Pasalnya, pemilik akun Facebook ini memiliki nama yang sama dengan teman wanita Nuryanto.

Selain itu, pemilik akun Facebook Ai Munawaroh juga tengah berada di Kualumpur Malaysia sejak tanggal 18 Januari 2019. Hal itu diketahui dari foto-foto yang diunggahnya di akun Facebook. Ai sempat mengunggah foto saat dirinya berada di Kuala Lumpur pada tanggal 18 Januari 2019. Kemudian pada tanggal 19 Januari, dirinya menghadiri Devotional Thaipusam 2019 yang diadakan di Kawasan Industri Batu Caves, Kuala Lumpur, Malaysia.

Pada hari yang sama, ia juga nampak mengunjungi Kuala Lumpur City Centre (KLLC) atau Menara Kembar Petronas. Dan sejak saat itu, Ai tak pernah lagi mengunggah foto atau pun menulis status di akun Facebooknya. Dari semua foto yang dia unggah, Ai terlihat hanya seorang diri. Ia juga tak memperlihatkan siapa orang yang menemaninya kala di Negeri Jiran tersebut.

Sementara itu, dari biodata di akun Facebooknya diketahui bahwa Ai tinggal di Kota Bandung, Jawa Barat. Wanita cantik ini berasal dari Banjarsari, Jawa Barat. Dan dari biodatanya tersebut diketahui pula bahwa dirinya bekerja di Bandara Husein Sastranegara ,Bandung.

9 dari 12 halaman

Potongan tangan Nuryanto dan Ai Munawaroh ditemukan di dalam kantong kresek

Hermawan menyebut bahwa Polisi Diraja Malaysia telah menemukan potongan tangan yang diduga milik Nuryanto dan Ai Munawaroh. Dalam kantong kresek itu terdapat empat potongan tangan. Menurut Hermawan, potongan tangan akan dibawa ke Indonesia untuk dicek dan dilakukan tes sidik jari guna kepastian.

Hermawan juga menambahkan bahwa untuk tes sidik jari bisa lebih cepat dilakukan karena hanya butuh waktu sekitar 3-4 hari. Sedangkan untuk tes DNA cukup lama, bisa memakan waktu hingga dua minggu.


10 dari 12 halaman

Beda pernyataan pihak kepolisian Indonesia

Namun, keterangan berbeda justru disampaikan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo. Menurut Dedi, potongan tangan yang ditemukan oleh Polisi Diraja Malaysia di tempat kejadian hanya satu. Diduga potongan tangan itu milik Nuryanto. Pasalnya diketahui melalui sidik jari yang ditemukan di lokasi yang mirip dengan sidik jari pria asal Bandung tersebut.

“Kebetulan sidik jari yang diketemukan di TKP baru satu tangan. Diidentifikasi tangan tersebut tangan laki-laki. Jadi sangat besar kemungkinan tangan tersebut milik Saudara Nuryanto,” ujar Dedi.
11 dari 12 halaman

Minta beberapa bukti tambahan

Sejauh ini, Atase Polri dan KBRI di Kuala Lumpur sudah berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dalam pengusutan kasus tersebut. Dan dari hasil komunikasi dengan pihak PDRM, mereka meminta beberapa bukti tambah dalam rangka memperkuat identifikasi korban yang diduga atas nama Nuryanto dan Ai Munawaroh seperti sidik jari dan sampel DNA dari pihak keluarga korban.

Menurut Dedi, bukti-bukti yang diminta tersebut sudah diberikan kepada PDRM. Penguatan alat bukti itu sangat penting selain identifikasi korban juga untuk memastikan sosok terduga pelakunya. Menurut Dedi, pihak PDRM juga meminta informasi transaksi rekening keuangan BCA atas nama Nuryanto.

“Kemudian juga kita masih akan berikan informasi detil dari hasil percakapan WA. Karena dari PDRM sudah amankan dua terduga pelaku warga negara Pakistan yang merupakan teman bisnis dari korban tersebut. Itu juga akan kita berikan. Penguatan alat bukti tersebut sangat penting ungkap kasus ini setuntas-tuntasnya,” jelas Dedi.
12 dari 12 halaman

Motif masih didalami

Sementara itu, terkait motif pelaku yang diduga kuat berhubungan dengan rencana korban untuk menagih hutang, pihak PDRM masih melakukan pendalaman atas hal itu.

“Dari pihak kepolisian bantu support sepenuhnya apa yang dibutuhkan PDRM melalui KBRI dan Kemenlu,” tukasnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya