1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

RKS Pulau Lombok Kecewa Atas Pernyataan Oknum Yang Mengaku Jubir Sandiaga Uno

Penulis : Mulyono Sri Hutomo

30 September 2021 22:46

Relawan Kawan Sandi (RKS) kecewa disebut sebagai pengganggu kerja Sandiaga Salahudin Uno setelah deklarasi dukungan di Lombok, NTB

Merdeka.com - Relawan Kawan Sandi (RKS) kecewa disebut sebagai pengganggu kerja Sandiaga Salahudin Uno setelah deklarasi dukungan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu.

Menurut salah satu relawan Kawan Sandi, Ahmad Roji mengatakan, deklarasi yang dilakukan oleh dirinya dan relawan lain sebagi bentuk dukungan terhadap sandiaga Uno untuk maju memimpin Indonesia.

“Jadi kalau dibilang mengganggu kita kecewa banget, karena apa yang kita lakukan adalah murni aspirasi arus bawah yang menghendaki perbaikan hidup,” kata Ahmad Roji, Kamis (30/9/2021).

Oleh karenanya, Ahmad Roji bersama RKS Pulau Lombok menyatakan kekecewaaan terhadap juru bicara Sandiaga Uno yang telah menuduh Relawan Kawan Sandi sebagai penganggu. "Atas kesadaran itulah Kami Relawan Kawan Sandi (RKS) Pulau Lombok yang terdiri dari lintas profesi, suku, agama dan generasi mendorong Bapak Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Calon Presiden 2024," imbuhnya.

Ia menegaskan, bahwa RKS Pulau Lombok bukanlah pejabat atau kumpulan masyarakat yang mampu karena RKS Pulau Lombok adalah masyarakat biasaya dan ingin berjuang Sandiaga Salahuddin uno. “Kami tidak memiliki ambisi Jabatan ataupun yang lainnya,” tegasnya.

Oleh karenanya, Roji menyayangkan oknum Juru Bicara Sandiaga Uno yang tidak peka terhadap aspirasi Rakyat. Dia juga mempertanyakan statusnya, apakah ada surat keputusan sebagai juru bicara.

"Hasil pengecekan kami, ternyata yang bersangkutan mengangkat diri sendiri sebagai juru bicara tanpa legalitas formal baik dari pribadi Sandiaga Uno maupun sebagai menteri. Diduga kuat memiliki agenda untuk menjauhkan figur Sandiaga Uno dengan rakyat kecil," ujarnya.

“Karena itu kami mendesak Bapak Sandiaga Uno agar menjauhi benalu, oknum jubir yang tidak peka terhadap aspirasi rakyat. Karena ini parasit demokrasi,” tukas Roji

Selain Roji, dekalator RKS Pulau Lombok Rosa juga mengaku kecewa dengan apa yang diucapkan juru bicara tersebut. Ia menegaskan, kalau dirinya tinggal di negara demokrasi sehingga apa yang digaungkannya di Pulau Lombok adalah salah satu bentuk demokrasi.

“Kami cuma mau Sandiaga Uno jadi pemimpin, bukan jadi yang lain dan ini adalah hak kami sebagai rakyat yang tinggal di negara demokrasi,” tegasnya.

Dia mengungkapkan, Indonesia adalah negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, sehingga apa yang dilakukan oleh RKS pulau Lombok adalah salah satu bentuk dari demokrasi. “Kami ingin suara kami didengar oleh Pak Sandi, kalau kami ini mendukung beliau,” pungkasnya.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mulyono-sri-hutomo

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya