1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Sebelum ditemukan tewas, gadis 14 tahun di Sukoharjo dipaksa pesta miras

Penulis : Queen

20 Oktober 2018 10:00

Kasus penganiayaan terjadi di Sukoharjo

Planet Merdeka - Kasus penganiayaan di Dusun Trosemi, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo terhadap gadis berinisial RAW (14) viral di media sosial. Kabar tersebut diunggah beberapa akun Media sosial, di antaranya diunggah akun Instagram @ics_infocegatansolo, Jumat (19/10/2018).

2 dari 4 halaman

Berikut unggahan info cegatan solo:

Dilansir dari @ics_infocegatansolo membagikan tangkapan layar postingan tentang kabar penganiayaan tersebut. RAW disebutkan meninggal dunia akibat dianiaya.
"Yang tahu info lengkap silahkan ditambahi di kolom komentar," tulis@ics_infocegatansolo.

3 dari 4 halaman

Salah satu pengguna instagram beberkan kronologinya

Seorang pengguna akun Instagram @deviando_rendy kemudian membagikan kronologi kejadian dalam kolom komentar. Menurut keterangan tersebut, peristiwa itu terjadi Jumat (19/10/2018) sekitar pukul 01.15 WIB.

RAW yang merupakan warga Panularan, Laweyan, Surakarta. Awalnya ia pamit kepada pelapor yang tak lain adalah kakak kandung korban saat akan pergi Kamis (18/10/2018) sekitar pukul 20.20 WIB. Namun, korban tak mengatakan mau pergi ke mana kepada kakaknya.

Sekitar pukul 21.00 WIB korban sempat menghubungi ibunya dan mengatakan bahwa ia diancam akan dibunuh, tetapi kemudian terputus. Korban juga tak kembali ke rumah hingga keesokan harinya.

Keluarga korban lalu dihubungi oleh Polsek Grogol yang memberitahu bahwa korban, RAW telah ditemukan tak bernyawa di Trosemi, Gatak, Sukoharjo. Korban juga sempat dibawa ke Rumah Sakit Dr. Oen Solo baru sebelum dipindahkan ke RSUD Dr. Moewardi.
4 dari 4 halaman

Keterangan para saksi

Sementara itu berdasarkan keterangan yang diunggah akun Imamp dalam kolom komentar di grup Facebook Info Cegatan Solo dan Sekitarnya, korban bersama pelaku dan 3 saksi sempat minum-minuman keras. Setelah itu, korban minta diantarkan pulang, tetapi pelaku justru membawa korban ke bekas gudang selepan (penggilingan padi).

Pelaku dan korban kemudian masuk ke gudang, sementara saksi menunggu di luar. Saat mereka keluar gudang, korban sudah mengalami luka bacok di kepala.

Saksi pertama kemudian mengantar korban kembali ke rumah, tetapi tak diperbolehkan pelaku. Namun, saksi pertama tetap mengantarkan korban kembali ke rumah.

Di jalan, korban sempat beberapa kali jatuh dari sepeda motor karena kondisinya yang lemah. Saksi pertama menaikkan korban kembali ke atas sepeda motor. Korban kemudian meninggal dunia di jalan karena lukanya yang serius.

Saksi pertama yang takut mendapat masalah lalu menjatuhkan mayat korban ke sawah. Ia juga menjatuhkan diri berserta sepeda motornya ke sawah sehingga seolah-olah dia mengalami kecelakaan.

Saksi pertama kembali ke rumah salah satu saksi yang digunakan untuk minum-minuman keras tadi. Di sana saksi pertama menceritakan kejadian yang dialaminya.

Saksi kedua dan ketiga kemudian datang ke lokasi korban dan membawa jasad korban ke rumah sakit. Kepada pihak rumah sakit, mereka mengaku korban mengalami kecelakaan bersama saksi pertama, tetapi petugas rumah sakit tak percaya. Petugas rumah sakit kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya