1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Sebelum Meninggal, Kepala Siswa SMA Taruna Sempat Dipukul Menggunakan Bambu

Penulis : Moana

16 Juli 2019 10:37

Ikuti MOS, siswa SMA Taruna Indonesia meninggal dunia

Lagi, Masa Orientasi Siswa (MOS) kembali memakan korban jiwa. Seorang siswa dinyatakan meninggal dunia ketika mengikuti MOS.

Kali ini insiden tragis ini dialami oleh seorang siswa SMA Taruna Indonesia, Palembang. Korban diketahui bernama Delwyn Berli.

2 dari 9 halaman

Orang tua curiga dan dilakukan visum

Orang tua Delwyn merasa curiga dengan meninggalnya sang anak. Keluarga pun kemudian melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Dan kemudian dilakukan visum. Dari hasil visum luar di RS Bhayangkara Palembang, diketahui bahwa di tubuh korban ditemukan luka memar di bagian kepala dan kakinya.

"Saat diperiksa visum dalam juga memang resapan darah di kepala. Berarti ada benturan kuat di kepala. Di dada juga ada," ujar dokter forensik RS Bhayangkara Palembang Indra Sakti.
3 dari 9 halaman

Polisi tetapkan pembina MOS sebagai pelaku

Setelah melakukan pemeriksaan, Satreskrim Polresta Palembang kemudian menetapkan satu orang tersangka dalam kasus tewasnya korban tersebut, yakni Obbi (24). Obbi ternyata merupakan pembina MOS dari SMA tersebut. Pelaku pun telah mengakui perbuatannya. Setelah itu, Obbi pun kemudian ditetapkan menjadi tersangka.

"Hasil pemeriksaan, tersangka mengakui jika telah menganiaya korban. Tadi malam telah ditetapkan tersangka atas nama Obbi," kata Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara.

4 dari 9 halaman

Motif pelaku

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukukan kepada tersangka, diduga Obbi nekat melakukan penganiayaan karena kesal dengan ulah korbar. Kompol Yon Edi mengatakan, bahwa Obbi menganggap korban adalah seorang pemalas. Tak hanya itu, pelaku juga mengatakan bahwa korban kerap membantah arahan pembina.

"Motifnya berawal dari dia (tersangka) kesal, karena calon siswa ini malas-malasan begitu, dia lakukan pemukulan dengan bambu," katanya.

5 dari 9 halaman

Kepala korban terbentur aspal

Bahkan dari keterangan Obbi, korban sempat memaki pelaku usai dipukul. Merasa tersinggung dengan ucapan korban, Obbi pun kemudia marah dan menarik korban hingga terjatuh.

Dan akhirnya kepala korban terbentur aspal. Benturan inilah yang kemudian diduga membuat korban mengalami pendarahan di kepalanya.

6 dari 9 halaman

Ditunjuk pihak sekolah

Obbi merupakan pembina yang ditunjuk oleh pihak sekolah untuk mengurusi MOS tahun ini. Terkait dengan legalitas serta kompetensi dari Obbi sendiri, hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

"Tersangka Obbi statusnya pembina yang ditunjuk pihak sekolah, masalah legalitas dan kompetensi kita cari lagi," ujar Yon.
7 dari 9 halaman

Pelaku merupakan pegawai baru

Sementara itu, Kepala SMA Militer Plus Taruna Indonesia, Tarmizi Endrianto mengatakan, Obbi merupakan pegawai baru di sekolah tersebut. Obbi diketahui bahwa ia baru bekerja di sekolahan tersebut sekitar satu minggu.

"Statusnya sebagai pegawai baru seminggu bekerja," kata Tarmizi.

Ketika ditanya terkait kompetensi Obbi, Tarmizi ternyata enggan memberikan komentarnya. Ia pun lantas menyerahkannya pada pihak kepolisian.

"Nanti biar polisi saja, semuanya sudah disampaikan ke polisi," ujarnya.
8 dari 9 halaman

Polisi selidiki kompetensi pelaku

Senada dengan Kompol Yon Edi, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Firli mengatakan jika saat ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan terkait kompetensi yang dimiliki oleh Obbi.

"Untuk kompetensinya sebagai pembina masih diselidiki seperti apa, karena masih akan dilakukan pemeriksaan," ungkap Firli.

9 dari 9 halaman

Kemungkinan ada pelaku lain

Polisi sebelumnya telah melakukan pemeriksaan pada 21 saksi atas kasus tewasnya korban tersebut. Dan setelah dilakukan pendalaman, mengerucut menjadi 15 orang saksi. Meskipun kini Obbi telah ditetapkan menjadi tersangka, pihak kepolisian pun tak menutup kemungkinan akan ada pelaku-pelaku lainnya.

"Sejauh ini pelakunya tunggal, tapi nanti akan dikembangkan lagi dari keterangan 15 saksi, apakah ada orang lain yang terlibat," kata Kompol Yon Edi.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya