1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Seorang Oknum Kepala Sekolah di Soppeng, Sulsel Diamankan Polisi Terkait Dugaan Cabuli 14 Siswinya

Penulis : Moana

15 April 2019 10:24

Seorang oknum kepsek diduga cabuli belasan siswinya

Planet Merdeka - Peristiwa percabulan dan asusila kembali terjadi di Tanah Air. Dan lagi-lagi terjadi di lingkungan pendidikan.

Peristiwa ini terjadi di Soppeng, Sulawesi Selatan. Seorang oknum kepala sekolah ditangkap polisi usai diduga mencabuli belasan siswinya.

2 dari 6 halaman

Ditangkap aparat kepolisian

Seorang oknum Kepsek Sekolah Dasar (SD) berinisial MH (53) diamankan oleh Kepolisian Resort (Polres) Soppeng, Sulawesi Selatang.

MH diamankan pihak kepolisian terkait dugaan pencabulan yang ia lakukan kepada siswi-siswinya.
3 dari 6 halaman

Kepala Sekolah di Lagoci

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Soppeng AKP Rujiyanto membenarkan atas kabar tersebut. Rujianto menyebut bahwa MH merupakan kepala sekolah yang berada di Lagoci, Desa Timusu, Kecamatan Liliriaja.

"Pelakunya ditangkap pada hari Kamis lalu," tambah Rujiyanto.
4 dari 6 halaman

Ada 4 laporan polisi

Terkait penangkapan MH, pihak kepolisian ternyata telah menerima 4 laporan polisi (LP) terkait hal tersebut.

Dari empat laporan tersebut, ada 14 orang korban yang melapor bahwa mereka telah dicabui oleh MH.
5 dari 6 halaman

Korban ada yang berusia 6 tahun

Keempatbelas korban semuanya adalah siswi yang duduk di bangku SD. Dan bahkan ada korban yang masih berusia 6 tahun.

Untuk menjalankan aksi bejatnya itu, pelaku memanggil para korban untuk masuk ke dalam ruangannya. Dan di ruangannya itulah, pelaku melakukan aksi cabulnya. Pelaku memeluk korban dan ada pula yang diraba.
6 dari 6 halaman

Dilakukan sudah lama

Dan ternyata perbuatan pelaku ini sudah dilakukan dalam waktu yang lama. Menurut Rujiyanto, korban tak berani melapor karena mereka diancam akan dikeluarga dari sekolah. Atas perbuatannya itu, kini pelaku telah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Soppeng.

"Perbuatannya sudah lama. Selama ini, tidak ada korban yang berani bicara karena diancam akan dikeluarkan dari sekolah," tambah Rujiyanto.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya