1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Seorang Suami Tega Aniaya Istrinya yang Baru Melahirkan Hingga Tewas

Penulis : Moana

21 Februari 2019 13:01

Seorang wanita meninggal ditangan suami

Planet Merdeka - Peristiwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kembali terjadi di Indonesia. Seorang wanita yang baru saja melahirkan buah hatinya harus tewas ditangan suaminya sendiri. 

Hal itu terjadi di Desa Lambangan, Kecamatan Undaan, Kudus. Korban diketahui bernama Dewi Murtosiyah (22) dan baru melahirkan melalui operasi caesar. Dewi dianiaya dan digantung oleh suaminya Sugeng (38) hingga tewas. 

2 dari 10 halaman

Makam Dewi dibongkar

Peristiwa ini terungkap setelah pihak keluarga Dewi merasa ada kejanggalan dibalik kematian ibu muda tersebut. Kemudian, Polres Kudus pun membongkar makam Dewi yang meninggal sejak 8 hari yang lalu.

Karena dinilai kematiannya tak wajar, makam Dewi yang ada di Pemakaman Islam Mbah Gringsing Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus lantas dibongkar pada Minggu (17/02/2019).
3 dari 10 halaman

Terdapat banyak luka

Setelah dibongkar kemudian jasad Dewi pun diautopsi oleh tim dari Biddokkes Polda Jateng. Proses pembongkaran hingga autopsi jasad Dewi berlangsung hampir tiga jam sejak pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB.

Dari hasil autopsi, ditemukan sejumlah tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh Dewi. Luka-luka yang ada di tubuh ibu muda itu diduga bekas gantungan selendang.
4 dari 10 halaman

Terdapat luka di beberapa bagian tubuh

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Rismanto mengatakan, dari hasil autopsi tersebut ditemukan sejumlah bekas luka di tubuh Dewi. Rismanto menuturkan bahwa terdapat luka di dada sebelah kanan yang cukup lebar, memar di anggota gerak atas, resapan darah di paru-paru serta di bagian kepala, semuanya akibat terkena benda tumpul.

“Untuk penyebab kematian secara langsung, tim Biddokkes Polda Jateng mengambil sampel beberapa organ tubuh untuk dilakukan pemeriksaan secara laboratoris, hasilnya akan diumumkan secara pasti sekitar seminggu lagi,” kata Rismanto di lokasi.
5 dari 10 halaman

Dewi dan Sugeng terlibat cekcok

Kematian tidak wajar yang dialami oleh Dewi yang baru melahirkan bayi laki-laki pada 29 Januari 2019 itu diduga karena ulah Sugeng. Menurut Rismanto, kini pihaknya telah menahan Sugeng. Dan kejadian itu sendiri bermula pada tanggal 8 Februari 2019 lalu.

Saat itu, tepatnya pada sore hari Dewi terlibat cekcok dengan suaminya di rumahnya di Desa Lambangan, Kecamatan Undaan, Kudus. Sehingga Dewi pun kemudian terkena pukulan dari suaminya sampai tersungkur dan kepalanya terbentur dinding.


6 dari 10 halaman

Leher Dewi dililit selendang

Rismanto mengatakan bahwa cekcok antara dua orang tersebut tidak berhenti di hari itu. Pada keesokan harinya yakni pada tanggal 9 Februari 2019, Dewi dan Sugeng kembali terlibat keributan.

Keributan tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB, saat Dewi hendak ke kamar mandi. Dan tiba-tiba Sugeng pun mendorongnya. Setelah didorong oleh Sugeng, Dewi pun akhirnya tersungkur dan terbentur kursi hingga ia tak sadarkan diri. Melihat istrinya tak sadarkan diri, Sugeng langsung mengambil selendang bayinya dan melilitkannya di leher Dewi. Seketika itu, Dewi pun meninggal.

Beberapa saat kemudian setelah mengetahui Dewi tak sadarkan diri, keluarga dari pihak suami menghubungi tim kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan, kemudian jenazah Dewi dibawa ke kampung halamannya di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus untuk dikebumikan.
7 dari 10 halaman

Keluarga Dewi lapor polisi

Semula pihak keluarga korban curiga saat menemui sejumlah luka saat jenazah Dewi dimandikan. Kemudian setelah 4 hari berlalu, keluarga Dewi pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

“Memang dari pihak korban melaporkan ke polisi empat hari setelah kejadian. Dari pihak keluarga ingin menarik laporan karena terbentur masalah biaya bongkar kubur dan sebagainya. Tapi saya yakinkan semua akan kami tanggung ,” kata Rismanto.
8 dari 10 halaman

Sugeng menangis tersedu-sedu

Setelah laporan masuk, Rismanto pun mengatakan bahwa pihaknya dengan Polsek Undaan langsung melakukan penyelidikan. Karena ada beberapa keterangan yang harus digali, akhirnya pihak kepolisian memanggil Sugeng pada Jumat, 15 Februari 2019 lalu untuk dimintai keterangan.

Semula, Sugeng enggan mengakui dugaan pembunuhan yang telah ia lakukan terhadap istrinya. Kemudian setelah pihak kepolisian menunjukkan beberapa bukti foto luka yang dialami oleh istrinya, dan rencana polisi membongkar kubur istrinya, akhirnya Sugeng menangis. Sugeng bahkan memohon agar makam sang istri tak dibongkar.

“Saat itu juga suaminya menangis kalau bisa makam jangan dibongkar. Setelah itu dari pihak suami mengakui segala perbuatannya,” kata Rismanto.
9 dari 10 halaman

Kesal karena dimintai tolong untuk mengganti popok

Dari keterangan yang dihimpun diketahuilan bahwa ternyata memang Sugeng dan Dewi sudah sering terlibat cekcok. Bahkan setelah Dewi melahirkan, cekcok semakin sering terjadi.

Karena sang istri masih harus melalui proses pemulihan selepas operasi caesar, maka dia sering meminta pertolongan kepada Sugeng. Seperti misalnya, Dewi meminta tolong pada Sugeng untuk mengganti popok bayinya atau mengambilkan sesuatu untuk buah hatinya itu. Merasa kesal dengan perlakuan sang istri, Sugeng pun lalu melakukan penganiayaan tersebut pada Dewi hingga tewas.

“Karena suaminya jengkel maka itu dijadikan alasan suami melakukan penganiayaan kepada istrinya,” kata Rusmanto.
10 dari 10 halaman

Pihak keluarga Dewi minta dihukum mati

Sementara itu Sholikin (55), paman korban tidak terima atas kelakuan dari Sugeng terhadap keponakannya yang baru saja melahirkan tersebut. Sholikin pun meminta agar Sugeng dihukum seberat-seberatnya.

“Kalau perlu hukuman mati,” kata Solikhin

Sholikin juga mengatakan bahwa selepas pernikahan Dewi dengan Sugeng, dirinya sering mendapat curhat dari keponakannya itu. Dewi sering cerita bahwa dirinya kerap mendapatkan kekrasan dari Sugeng dan juga mantan istri suaminya yang masih sering ke rumahnya.

“Dewi ini menikah dengan Sugeng duda anak satu. Setelah menikah Dewi sering cerita ke saya kalau suaminya sering marah. Tapi dia curhatnya kalau ditanya, misalnya saat saya melihat bekas luka di tangannya dia baru cerita, kalau tidak ditanya dia ya diam, tidak curhat apa yang dialami,” jelasnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya