1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Nasib Miris Wanita ini Setelah Wajahnya Tersambar Petir

Penulis : Queen

16 Agustus 2017 10:43

Courtney mendapatkan perawatan di rumah sakit selama 51 hari, 40 hari

Pada tahun 2016 Courtney Waldon (27) merupakan seorang ibu muda yang riang, ia tinggal di Tallapoosa, Georgia, Amerika Serikat. Saat itu adalah malam di awal musim gugur, 30 September. Melansir dari DailyMail.co.uk, Courtney sedang menikmati kebersamaan di sebuah kamp sambil memanggang steak tuna bersama suami dan anak perempuannya yang berusia 5 tahun, Caroline. 

Api unggun pun dinyalakan, namun beberapa saat kemudian api itu padam. Suami Courtney lantas mengambil bensin untuk menyalakan kembali api itu.

Namun nahas, saat bensin itu dilemparkan, api malah menyambar Courtney.

"Suamiku dan aku sedang duduk di sana dan api mulai padam. Jadi dia pergi untuk menaruh gas di atasnya," ungkap Courtley.

"Ketika dia meletakkan gas di atasnya, api melonjak dan hal berikutnya yang aku tahu, aku dilalap api," tambahnya.

2 dari 5 halaman

"Aku berhenti, terjatuh dan berguling sambil berteriak-teriak," kenang ibu satu anak itu.
Akibat insiden itu, Courtney mengalami luka bakar tingkat empat di bagian wajah. Sedangkan bagian tangan dan kakinya mengalami luka bakar tingkat tiga.

3 dari 5 halaman

Karena dampak luka bakar itu, Courtney membatasi mobilitas tangan dan kakinya. Bahkan ia harus kembali belajar cara untuk makan sendiri. Courtney mendapatkan perawatan di rumah sakit selama 51 hari, 40 hari di antaranya dihabiskan di ICU.

"Saat sampai di rumah, dia (Caroline) menatapku sangat aneh dan angkuh. Tapi kemudian aku berkata, 'Ini aku, sayang. Aku ibumu," ujar Courtley.

Usai anaknya mendengar hal itu, Caroline langsung menghampiri ibunya dan tidak melepaskan pelukan.

4 dari 5 halaman

Karena besarnya biaya medis, Courtney tidak punya pilihan selain menjual rumahnya. Hal yang paling menyedihkan adalah sang suami meninggalkannya karena alasan tidak bisa mengurusi Courtney.

"Itu tamparan di wajah saat suamiku meninggalkanku. Aku mencoba dan memintanya untuk kembali karena putriku tidak pantas mendapatkannya."

Beban hidup yang begitu berat membuat Courtney sempat ingin menyerah. Namun ia kemudian sadar bahwa anaknya tidak bisa hidup tanpa seorang ibu yang kuat.

"Aku mengatakan pada diri sendiri bahwa mereka (orang-orang yang menghina) belum melalui apa yang telah aku alami dan mungkin mereka tidak berhasil melewati," ucap Courtney.

Semangat dalam diri ibu muda itu terus membara dan membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih kuat dari sebelumnya. Ditambah lagi ada peran keluarga yang selalu mendukungnya. Courtney mempunyai impian kisah dirinya yang bangkit dari keterpurukan bisa memotivasi orang lain.

5 dari 5 halaman

Baru-baru ini, Courtney menerima bantuan dari komunitas lokal untuk membangun rumah.

"Aku sedih saat Courtney kehilangan rumahnya. Aku pikir, dalam kondisi baik dia tidak akan pernah bisa membawanya pulang ke kampung halaman lagi karena aku merasa dia tidak mempunyai uang untuk membeli rumah atau sekadar mengontrak hunian," ujar ibu Courtney, Karen Cosper.

Masyarakat bergotongroyong membantu mendirikan rumah untuk Courtney. Cosper menyebut kebaikan orang-orang yang membantu anaknya tersebut adalah sebuah berkah tersendiri. Terlepas dari semua perjuangannya, Courtney akhirnya mulai membangun kembali hidupnya secara utuh dengan dukungan keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

Sumber.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya