1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Tak berperasaan, ini perlakuan ayah bayi yang ditahan RS di Padang dan diambil aksi solidaritas ojol

Penulis : Queen

21 November 2019 11:33

Kisah hidup Dewi Suriani penuh lika-liku

Kisah hidup Dewi Suriani (28) rasa penuh lika-liku. Ia harus berjuang seorang diri saat mendampingi putra semata wayanngnya menjalani berbagai prosedur pengobatan kelenjar getah bening di rumah sakit.

Tak hanya itu, ia juga harus berjibaku dengan rasa duka yang mendalam dan kebingungan saat putranya yang baru berusia 6 bulan tersebut meninggal dunia. Namun ia tidak bisa membawa pulang untuk disemayamkan.

2 dari 8 halaman

Dewi ditinggalkan suami saat hamil 3 bulan


Dewi diminta untuk menjalani berbagai prosedur administrasi sebelum jenazah putranya yang bernama Ramadhan Khalif Putra dapat diambil. Penyebabnya, karena Dewi tidak bisa membayar tagihan dari rumah sakit sebesar Rp24 juta.

Akibat prosedur yang terasa dipersulit, adik Dewi yang merupakan seorang ojek online mengajak teman-temannya untuk mengambil paksa jenazah Ramadhan. Usai diwawancarai lebih dalam, diketahui ternyata penderitaan Dewi sudah dimulai sejak sang suami meninggalkannya saat ia sedang hamil 3 bulan. Bahkan, suaminya melakukan hal tak berperasaan saat diberi tahu bahwa buah hatinya meninggal dunia.
3 dari 8 halaman

Sakit yang diderita anak Dewi

Kisah sedih dialami Dewi Suriani (28). Warga Maransi, Aia Pacah, Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, ini harus menjalani perjuangan hidup yang berat. Ia baru saja kehilangan bayi mungilnya, Ramadhan Khalif Putra (6 bulan) yang didiagnosa dokter menderita penyakit getah bening, Selasa (19/11/2019) lalu.

Kejadian tersebut tiba-tiba viral saat suami dari adiknya datang bersama rekan-rekan pengemudi ojek online (ojol) membawa paksa jenazah dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang ke rumah duka. Tindakan itu dilakukan pengemudi ojek online karena kesal terhadap birokrasi di RSUP M Djamil yang dianggap mempersulit pengeluaran jenazah dengan harus membayar tagihan rumah sakit sebanyak Rp 24 juta. Dewi mengakui bahwa untuk biaya rumah sakit Ramadhan Khalif Putra mencapai Rp 24 juta dan ia tidak sanggup membayarnya.

"Ramadhan belum sempat dimasukkan ke BPJS mandiri. Makanya terpaksa masuk jalur umum dan membayar sendiri biaya rumah sakit," kata Dewi.
4 dari 8 halaman

Dewi bercerita susahnya mengurus birokrasi


Dewi menceritakan, sebenarnya ia pernah mengurus Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat di kelurahannya di Aia Pacah, Koto Tangah, Padang. Sayang saat itu ia tidak lolos sehingga tidak menerima kartu tersebut. Padahal, Dewi hanya bekerja sebagai pekerja di tempat cucian baju kiloan di daerah tersebut dengan gaji tidak sampai Rp 1 juta per bulan.

"Pernah diajukan dulu KIS, tapi tidak lolos. Tidak tahu kenapa," kata Dewi.

Karena mengetahui arti penting asuransi kesehatan, maka Dewi berinisiatif mengurus BPJS mandiri. Sayangnya untuk bayi Ramadhan, ia terlambat untuk mendaftar ke BPJS secara mandiri. Kisah sedih Dewi berlanjut saat ia hamil Ramadhan. Saat usia kandungan tiga bulan, Dewi sudah berpisah dengan suaminya.

"Suami saya tiba-tiba meninggalkan saya saat hamil 3 bulan. Hati saya sempat hancur, tapi saya berusaha tegar," kata Dewi.
5 dari 8 halaman

Sumber biaya kehidupan Dewi


Saat hamil, Dewi otomatis berhenti bekerja. Sementara suami meninggalkannya. Kehidupannya pun kian sulit. Untuk kehidupan sehari-hari, Dewi terpaksa kembali ke rumah orangtuanya. Biaya hidupnya dibantu orangtua hingga anaknya lahir.
6 dari 8 halaman

Anak Dewi sakit getah bening


Kisah sedih Dewi sepertinya belum berhenti. Usai melahirkan, anaknya yang begitu lucu-lucunya mengalami sakit saat berusia 6 bulan. Perasaan Dewi begitu hancur, namun dia terus tabah.

Ramadhan akhirnya dirujuk ke RSUP M Djamil Padang meski sempat dirawat Rumah Sakit Yos Sudarso dua hari. Hampir selama satu minggu dirawat di RSUP, akhirnya Ramadhan menghembuskan nafas terakhir karena sakit kelenjar getah bening yang dideritanya.

"Semuanya bercampur aduk. Anak meninggal, biaya rumah sakit yang puluhan juta tidak tahu harus dicari ke mana. Saya berusaha tabah hingga akhirnya terjadi seperti ini," jelas Dewi.
7 dari 8 halaman

Dewi mencoba ikhlas


Dewi tidak menyangka akhirnya kematian anaknya menjadi viral karena jenazah dibawa secara paksa dari rumah sakit oleh pengemudi ojek online yang merupakan rekan dari suami adiknya.

"Saya berusaha tabah dan ikhlas. Semuanya pasti ada hikmahnya," kata Dewi lirih.
8 dari 8 halaman

Ayah kandung sang bayi tidak mau datang


Saat Ramadhan meninggal dunia, ayah kandungnya tidak datang menjenguk, meski ia tahu.

"Ayahnya tidak datang. Dia tahu Ramadhan meninggal. Tapi tidak apa," kata Dewi.

Dewi sudah mengikhlaskan kepergian Ramadhan dan siap memulai kehidupan baru.

"Yang lalu biarkan berlalu. Saya harus menatap masa depan," kata Dewi.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya