1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Taruh Mayat Bayinya di Cucian, Pengakuan Siswi Pesantren Ini Buat Polisi Ngelus Dada Saat Diinterogasi

Penulis : Aleolea Sponge

23 Desember 2019 16:10

Pengakuan Siswi Pesantren Taruh Bayinya Dicucian kotor

Planet Merdeka - Seorang oknum siswi di pondok pesantren di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan berinisial AF (20) melahirkan seorang bayi laki-laki. AF yang juga merupakan pengurus pesantren tersebut kemudian menaruh bayinya tak bernyawa di tumpukan cucian kotor. Mayat bayi tak berdosa itu pertama kali ditemukan oleh rekan AF, AS.

2 dari 6 halaman

Kronologi kejadian

Kasat Reskrim Polres Magetan Sukatni mengatakan AS, hendak mencuci baju pada Sabtu (21/12/2019) pagi. Saat itu, ia melihat ada ember tumpukan baju kotor milik AF.

AS yang mengetahui AF tak enak badan berniat mencucikan baju milik temannya itu. Namun betapa terkejutnya AS saat mendapati beberapa baju AF berlumuran darah.
3 dari 6 halaman

Dilaporkan kepada pengurus pondok

AS langsung melaporkan temuannya pada pengurus pondok pesantren. Pengurus pondok meneruskan laporan AS ke Polsek Plaosan. Sementara itu AF yang tak berdaya dibawa ke Klinik Muhammadiya, Desa Pacalan. Menurut tenaga medis di klinik tersebut mulanya AF tak mengaku dirinya baru saja melahirkan.
4 dari 6 halaman

AF Buat Polisi Jengkel

Sukatni mengatakan, AF lebih banyak diam dan enggan menjawab pertanyaan penyidik.

"Nutup semua, susah dimintai keterangan,” ujar Sukatni saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (22/12/2019).

Hal senada diungkapkan penyidik dari Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA), Mimin.

"Ditanya beberapa pertanyaan, yang dijawab hanya nama, umur dan tempat lahir. Oiya, pasien ini juga mengaku warga Jember dan menuntut ilmu di Ngrandu, Sumberagung, Plaosan, Magetan baru enam bulan lalu," jelas Kanit PPA Mimin.
5 dari 6 halaman

Cerita Polisi

Namun, perempuan yang lahir tanggal 10/12/1999 di Jember ini tidak mau mengakui, siapa bapak dari bayi yang dilahirkan itu. Bahkan penyidik dari Polisi Wanita (Polwan) pun kesulitan meminta pasien melepas cadarnya itu untuk dilakukan foto.

Kapolsek Plaosan AKP Muhammad Munir Falevi yang dikonfirmasi, juga mengaku kesulitan saat menginterogasi ibu dari bayi malang tersebut.

Karena ini masih dilakukan penyelidikan setelah dilakukan pembersihan rahim wanita yang masih berstatus nona itu.

"Kami masih terus mencari, mudah-mudahan bisa segera ditemukan atau terungkap siapa dalang kasus penelantaran anak," jelas AKP Munir Palevi.

Sekitar jam 12.00, AF akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk dilakukan kuret di rumah sakit polisi ini. Selain dilakukan kuret, pasien juga akan diperiksa liang kelahiranya.
6 dari 6 halaman

Baru 6 Bulan Mondok

Polisi juga masih memastikan informasi bahwa AF siswi pondok yang jadi ibu bayi, baru 6 bulan menuntut ilmu di pondok tersebut.

"Informasinya baru enam bulan, tapi kebenarannya belum bisa kita pastikan karena belum bisa dimintai keterangan,” ucap Sukatni.

Saat ini AF masih menjalani perawatan di RSUD Dr Sayidiman Magetan karena konsidinya masih lemah. Bayi yang ditemukan tewas di dalam ember saat ini juga dikirim ke kamar mayat RSUD Dr Sayidiman Magetan untuk diotopsi.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya