1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Tega Bunuh Bocah 6 Tahun dengan Keji, Siswi SMP ini Ternyata Korban Pelecehan Seksual 3 Pria Dewasa

Penulis : Moana

15 Mei 2020 22:09

Korban merupakan tetangga.

Planet Merdeka - Pada awal Maret 2020 lalu, publik dikejutkan dengan kabar seorang siswi SMP berinisial NF (15) tega membunuh bocah berusia 6 tahun berinisial APA di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Terkait pembunuhan itu, NF pun kini telah ditetapkan menjadi tersangka karena telah tega menghabisi nyawa bocah yang merupakan tetangganya tersebut.

2 dari 15 halaman

Proses rehabilitasi.

Setelah 2 bulan berlalu, pihak kepolisian pun akhirnya berhasil mengungkap fakta baru tentang NF.

NF ternyata bukan hanya menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap APA, tetapi bocah SMP itu juga menjadi korban pelecehan seksual dari 3 pria dewasa. Pengakuan tersebut diungkap oleh NF ketika tengah menjalani proses rehabilitasi. Diketahui bahwa pengakuan terungkap saat NF mulai nyaman dengan pendampingnya di balai rehabilitasi.
3 dari 15 halaman

Korban kekerasan seksual.

Terkait hal tersebut, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan bahwa NF saat ini ditempatkan sebagai pelaku pembunuhan sekaligus korban pelecehan seksual.

"Ya betul (NF merupakan korban pelecehan seksual). NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual. Cerita anak itu terungkap ketika pekerja sosial mendampingi dan karena anak itu sudah mulai nyaman di balai rehabilitasi Handayani (di bawah pengawasan) Kemensos," kata Harry.
4 dari 15 halaman

Pelaku pelecehan seksual

Harry membeberkan bahwa ketiga pelaku pelecehan seksual terhadap NF berusia diatas 20 tahun. Mereka adalah orang dekat dari NF sendiri mulai dari paman hingga sang kekasih.

"Tiga orang ini sudah tersangka, inisial F, sepupu dari ibu tiri. Inisial R, cucu dari kakak ibu tiri. Lalu A (25), pacarnya," lanjutnya.
5 dari 15 halaman

NF diancam video pemerkosaan dirinya

Lebih lanjut, Harry mengatakan bahwa NF ternyata bukan hanya dicabuli sekali oleh para pelaku melainkan hingga berkali-kali.

--> F (sepupu ibu tiri) mencabuli 4 kali
--> R (cucu kakak ibu tiri ) mencabuli 9 kali
--> A (pacar NF) mencabuli 3 kali

Sementara itu, berdasarkan pengakuan NF dirinya juga sempat mendapatkan kekerasan secara fisik untuk menuruti kemauan tiga pelaku tersebut. Bahkan NF juga diancam video pemerkosaan dirinya akan disebar oleh para pelaku. Terkait hal ini, pihak kepolisian pun akan menjerat ketiga pelaku dengan pasal berlapis.

"Penting untuk diketahui itu di bawah ancaman. Untuk pelaku kedua ini bisa dijerat dengan pasal berlapis. Dia melakukan ancaman, kekerasan, dan juga pornografi," ujar Harry.


6 dari 15 halaman

Umur kehamilan 14 minggu

Setelah melakukan pendalaman kasus tersebut, diketahui bahwa R dan F sendiri bekerja sebagai kuli bangunan yang dibawa oleh ayah NF dan menumpang tinggal bersama dirinya.

Atas aksi pelecehan seksual tersebut NF kini diketahui tengah mengandung dengan umur kehamilan 14 minggu (3,5 bulan).

7 dari 15 halaman

Kronologi lengkap pelecehan seksual

Terkait dengan status NF sebagai korban pelecehan seksual sendiri telah dikonfirmasi oleh Kasat Reskrim Polres Jakpus, AKBP Tahan Marpaung.

"Betul (pelaku pemerkosaan adalah paman dan kekasihnya)," kata Tahan.

Tahan menuturkan bahwa hingga saat ini pihaknya masih terus mendalami kronologi lengkap pelecehan seksual yang dialami oleh NF. Untuk berkas perkara kasus pelecehan seksual juga telah lengkap dan telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.

"Sudah P21 (berkas perkara dinyatakan lengkap)," ungkap Tahan.
8 dari 15 halaman

Memiliki kegemaran suka memelihara kucing.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengungkapkan kebiasaan tak wajar NF sebelum ia membunuh bocah 6 tahun itu. Yusri menjelaskan bahwa NF memiliki kebiasan tak wajar. Menurut Yusri, NF memiliki kegemaran suka memelihara kucing. Namun, jika sedang kesal NF akan melempar kucing itu dari lantai dua rumahnya.

"Dia mempunyai hewan kesayangan, hewan peliharaan kucing. Tapi kalau lagi kesal, (kucing) itu bisa juga dilempar dari lantai 2 (rumah tersangka)," ungkap Yusri.




9 dari 15 halaman

Pelaku senang bermain dengan binatang

Bukan hanya itu, lebih lanjut, Yusri menyebutkan kebiasaan NF yakni dengan membunuh hewan-hewan tanpa alasan. Yusri berujar kebiasaan NF dimulai dari sejak kecil dan sudah terbiasa untuk membunuh hewan.

"Sejak kecil pelaku senang bermain dengan binatang dan membunuh binatang dengan gampang," kata Yusri.
10 dari 15 halaman

Pelaku seolah tak menyesal

Telah membunuh bocah yang berusia 6 tahun, ternyata tak membuat NF merasa menyesal melakukan tindakan keji itu. NF mengakui perbuatannya dengan mendatangi kantor polisi saat hendak berangkat sekolah. Kemudian, NF juga sempat melakukan aktivitas seperti biasanya setelah membunuh korbannya.

Terkait hal ini, Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo mengatakan, selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pihaknya akan melakukan tes kejiwaan terhadap NF. Pasalnya, NF diketahui secara sadar melakukan pembunuhan tersebut dan tak menyesalinya.

"Selain melakukan olah TKP terhadap tempat hilangnya nyawa korban. Kami ingin mendalami sejauh mana hubungan atau aspek kejiwaan yang nanti dibutuhkan dalam pemeriksaan kejiwaan," kata Susatyo.
11 dari 15 halaman

Pemeriksaan intensif

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Heru Novianto menyampaikan pelaku mengaku sadar saat melakukan tindakan tersebut dan tak menyesalinya. Hal itu diketahui setelah penyidik melakukan pemeriksaan intensif terhadap NF.

"Ini masih dalam pendalaman karena ini sedikit unik. Si pelaku ini dengan sadar diri dia menyatakan telah membunuh dan menyatakan tidak menyesalinya, bahkan merasa puas," kata Heru.
12 dari 15 halaman

Barang bukti sudah diamankan

Di sisi lain, Polres Metro Jakarta Pusat telah melakukan olah TKP di lokasi pembunuhan APA yang ditemukan tewas dalam kondisi terikat di dalam lemari pakaian. Dalam olah TKP itu, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti, seperti buku catatan. Dari temuan tersebut, pihak kepolisian pun menyimpulkan bahwa NF adalah sosok anak yang cerdas.

"Di TKP tersebut yang pertama, kami menemukan papan curhat. Anak ini cukup cerdas, berkemampuan bahasa inggris cukup baik dan dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu dalam berbagai tulisan," ucapnya.
13 dari 15 halaman

Polisi temukan buku catatan pelaku

Sementara itu, berdasarkan dari hasil olah TKP, polisi menduga NF sebelumnya telah merencanakan pembunuhan terhadap APA. Pasalnya, polisi menemukan salah satu buku catatan milik pelaku yang ditemukan gambar seorang wanita dalam posisi terikat.

"Ungkapan perasaan dia tuliskan semua dan lebih menarik lagi bahwa apa yang dilakukan hari ini, ini sudah tergambar. Ini adalah gambar seorang wanita dengan terikat, lalu ada tulisan 'keep calm and give me torture'," tambah Susatyo sambil menunjukan buku catatan milik korban.

Lebih lanjut, Susatyo memaparkan, seluruh bukti yang ditemukan di TKP akan langsung diperiksa dan dipelajari lebih dalam.

"Ini akan menjadi bahan-bahan yang akan kami kumpulkan dari TKP untuk bisa kami kaji," kata dia.
14 dari 15 halaman

Pelaku sering nonton film sadis

Selain itu, diketahui pula bahwa NF memiliki kebiasaan menonton film bergenre sadis dan horor. Bahkan, NF membunuh APA karena mengaku terinspirasi dari salah satu adegan film tersebut. Yusri juga mengungkap bahwa NF kerap menonton film Chucky yang populer di tahun 1980-an lalu. Film itu sendiri menceritakan tentang boneka pembunuh.

"Tersangka ini sering menonton film horor. Salah satunya Chucky. Dia senang menonton film horor itu memang hobinya itu," kata Yusri.
15 dari 15 halaman

Pelaku serahkan diri ke polisi.

Kasus pembunuhan ini sendiri terungkap dari setelah NF membuat pengakuan ke polisi. NF sendiri yang mendatangi Polsek Taman Sari, Jakarta Barat pada Kamis (05/03/2020) lalu.

NF mengaku bahwa dirinya telah melakukan pembunuhan terhadap seorang anak dan mayatnya disimpan di dalam lemari kamarnya. Secara sadis NF melakukan pembunuhan terhadap tetangganya yang masih berusia 6 tahun itu dengan cara dimasukkan ke dalam air.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya