1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Fasilitas Love Hotel di Jepang, Penginapan yang Digunakan untuk Syuting Film 'Hot'

Penulis : mulan

19 September 2017 09:32

Banyak dari hotel semacam ini yang memiliki tema-tema tertentu

Planet Merdeka - Satu di antara hal yang paling bisa dikenal dari Negara Jepang adalah 'love hotel.' Mengapa bisa demikian?. Pasalnya, ada lebih dari 37 ribu 'love hotel' yang tersebar di hampir seluruh kawasan Negeri Matahari terbit. Bahkan love hotel bisa disewa semalam atau per jam saja untuk sesi percintaan.

Dilansir dari laman thesun.co.uk, love hotel merupakan pilihan traveler Jepang yang dapat menyediakan fasilitas untuk berhubungan intim. Menjamurnya love hotel di Jepang sudah mulai pada 1960an dan sekarang digunakan oleh hampir semua orang. Mulai dari pasangan muda, hingga pasangan yang punya affair perselingkuhan.

Banyak dari hotel semacam ini yang memiliki tema-tema tertentu, tergantung pada preferensi seksual tamu mereka. Kamar-kamar didesain untuk memenuhi fantasi para tamu dan dengan dekorasi yang beragam. Mulai miniatur sel penjara, gerbong kereta bawah tanah palsu dan istana Yunani, hingga tema perbudakan religius dan bajak laut.

2 dari 8 halaman

3 dari 8 halaman

4 dari 8 halaman

Beberapa tema kamar malah terlihat lebih menyeramkan, dengan seragam sekolah yang tergabung dengan kamar tidur anak-anak.

5 dari 8 halaman

6 dari 8 halaman

Ada juga beberapa tambahan benda yang dapat digunakan pelanggan saat berhubungan seks, termasuk ayunan dan mesin penjual (vending machine) yang mengeluarkan vibrator.

Seorang fotografer Amerika, Misty Keasler, telah mengunjungi banyak love hotel saat berkunjung ke Jepang untuk membuat buku fotografi berjudul 'Love Hotels: The Hidden Fantasy Rooms of Japan.'

7 dari 8 halaman

8 dari 8 halaman

Misty mengatakan kepada Wired, "Saya baru saja mengunjungi sejumlah hotel - pada 2004 dan 2005 saja sudah ada sekitar 30.000 hotel cinta di Jepang."

"Bandingkan dengan jumlah 7.000 Starbucks di negara bagian Texas."

Menurut pembuat film asal Inggris, Phil Cox, yang membuat sebuah film dokumenter tentang cara kerja love hotel di tahun 2014, love hotel sekarang juga menjadi lebih populer di kalangan wisatawan dan sering dijadikan sebagai tempat pesta.

Phil mengatakan kepada The Telegraph, "Mereka bukan rumah pelacuran tapi sebuah ruang untuk merealisasikan sejumlah permainan, fantasi, dan bentuk pelarian."

"Mereka (love hotel) bukan hanya ditujukan untuk seks, tapi juga bisa dijadikan untuk berdandan, karaoke, pesta... beberapa orang bahkan hanya memesan kamar itu untuk dirinya sendiri."

sumber

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mulan

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya