1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Mengejutkan, Sosok Pelaku yang Membunuh Pria di Jember yang Jasadnya Dicor di Bawah Musala

Penulis : Moana

8 November 2019 09:48

Pria di Jember dibunuh dan jasadnya dicor

Planet Merdeka - Sebelumnya, dikabarkan bahwa ada seorang pria yang jasadnya dicor di bawah musala rumahnya. Korban diketahui bernama Surono alias Sugiyono (51).

Surono merupakan warga Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Sumberjambe, Jember, Jawa Timur. Surono sempat dinyatakan hilang sejak 7 bulan lalu. Awalnya ia diduga merantau, namun belakangan diketahui bahwa Surono telah meninggal dunia.

2 dari 10 halaman

Pembunuhan terjadi pada bulan Maret 2019

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, akhirnya, pihak kepolisian berhasil mengungkap sosok yang telah tega menghabisi nyawa Surono. Pelaku tidak lain adalah orang terdekat korban yakni istri dan juga anaknya.

Bahar (anak korban) yang sebelumnya mengaku bahwa sang ibu telah membunuh ayahnya kepada kepala desa setempat ternyata merupakan orang dibalik pembunuhan tersebut. Bukan hanya Bahar, namun istri korban, Busani juga ikut serta dalam kejahatan tersebut. Kapolres Jember, AKBP Alfiyan Nurrizal mengatakan bahwa kejadian itu terjadi pada akhir bulan Maret 2019 lalu.

"Peristiwa (pembunuhan)-nya malam hari pada akhir bulan Maret 2019," kata Alfian.
3 dari 10 halaman

Bahar pulang dari Bali

Menurut Alfian, pada malam itu sekitar pukul 23.00 WIB, anak korban baru datang dari Bali. Bahar kemudian mengetuk jendela kaca rumah untuk memberitahu kedatangannya kepada sang ibu. Busani ternyata memang sedang menunggu kedatangan sang anak. Bahar sendiri sengaja pulang ke rumah untuk melakukan rencana yang sebelumnya telah ia bicarakan dengan sang ibu untuk menghabisi nyawa sang ayah. Tahu anaknya sudah datang, Busani segera membukakan pintu. Begitu Bahar masuk rumah, Busani langsung menunjukkan di mana Surono saat itu tidur.

"B (Busani) dan Surono memang sudah pisah ranjang karena ada masalah rumah tangga. Begitu si B tahu anaknya datang, dia membukakan pintu rumah dan langsung menunjukkan kamar di mana saat itu korban sedang tidur di lantai. Posisinya terlentang dengan kedua telapak tangan dipakai bantal di belakang kepala," terang Alfian.
4 dari 10 halaman

Bahar temukan linggis

Bahar pun kemudian menanyakan pada sang ibu alat yang bisa ia gunakan untuk membunuh ayahnya. Busani pun memberikan sebuah palu yang berukuran tak terlalu besar kepada Bahar. Namun, Bahar menolak palu tersebut karena ukurannya dinilai terlalu kecil. Busani pun kemudian menyuruh sang anak untuk mencari senjata lainnya. Dan Bahar pun menemukan sebuah linggis dengan berat 10 kg.

"Anak korban ini kemudian mencari-cari peralatan di dalam rumah. Dia kemudian menemukan sebuah linggis. Beratnya sekitar 10 kg dan panjangnya sekitar 50 cm," kata Alfian.
5 dari 10 halaman

Bahar membunuh ayahnya

Selain itu, Bahar juga mengenakan sebuah lampu kepala (head lamp) yang biasanya dipakai pekerja proyek atau tambang. Setelah menyalakan lampu yang menempel di kepala, Bahar kemudian mematikan semua lampu di rumah tersebut. Sambil tangannya memegang linggis, Bahar pun langsung menuju kamar sang ayah dan mendekati tubuh yang sedang tidur pulas di lantai itu. Bahar pun kemudian menghabisi nyawa korban.

"Sekali pukul, linggis mengenai pipi sebelah kiri korban. Ini membuat tulang pipi korban remuk. Dia meninggal saat itu juga di lokasi," terang Alfian.
6 dari 10 halaman

Busani merasa panik

Melihat Surono telah tewas, Busani pun sempat panik dan keluar rumah. Namun tak lama berselang dia kembali lagi. Namun, Busani kemudian masuk ke dalam kamar.

"Ketika masuk rumah, B melihat anaknya menyeret tubuh korban ke ruang dapur. Si B ini bahkan sempat membantu. Tapi kemudian dia mungkin tidak kuat, langsung masuk ke kamar," tambah Alfian.
7 dari 10 halaman

Mengubur jasad sang ayah

Sementara itu Bahar yang telah menghabisi nyawa sang ayah, ketika sampai di dapur, kemudian mengambil cangkul dan mulai menggali tanah untuk menguburkan jasad Surono. Jasad Surono dikubur dengan kedalaman sekitar 55 cm.

"Karena tanah yang digali kurang panjang, korban dikuburkan dengan posisi kedua kaki ditekuk ke depan hingga kedua lutut menempel dada. Lingggis yang dipakai mengubur korban juga dikubur di situ," ujar Alfian.
8 dari 10 halaman

Busani menaburi semen dan menyiram dengan air

Selanjutnya tanah itu diuruk begitu saja. Keesokan harinya, Bahar kembali ke tempat kerjanya di Bali. Selang tiga hari setelah sang suami dikubur, Busani menaburi tanah itu dengan semen dan disiram dengan air lantaran tanah itu sempat retak.

Setelah 2 bulan berlalu usai Surono dikubur, tempat itu kemudian dicor dan ditutup porselen dengan ketinggian 25 cm. Dan tempat itu kemudian dijadikan sebagai musala.
9 dari 10 halaman

Berawal dari cerita yang dikarang oleh Bahar

Kasus ini terungkap setelah sebelumnya, Bahar mengarang cerita bahwa J lah yang membunuh sang ayah. J sendiri merupakan kekasih gelap dari Busani. Surono dibunuh lantaran mengetahui bahwa J dan Busani tengah berduaan di rumah tersebut. Namun, ternyata yang dikatakan oleh Bahar itu tidaklah benar.

Pihak kepolisian pun kemudian memeriksa sejumlah saksi termasuk Bahar, Busani, J dan beberapa orang lain yakni H, I dan seorang tukang berinisial L. H sendiri diketahui merupakan teman dari Busani. Sementara I, adalah seorang perempuan yang disebut memiliki hubungan asmara dengan Surono. Meski demikian walaupun sudah memeriksa sejumlah saksi, hingga kini polisi masih belum menetapkan tersangka sekaligus motif dari pembunuhan Surono.

"Hari ini ada tambahan saksi lagi yakni saudari H, dan I. H ini berkaitan dengan istri korban karena berteman dekat. Sedangkan I berkaitan dengan korban S (Surono), yang dikabarkan pernah memiliki hubungan asmara. Semua masih kami dalami, terutama berkaitan dengan motif. Jika motif ini sudah bisa dipastikan, maka orang yang saat ini masih dugaan pelaku, bisa kami tetapkan sebagai tersangka," kata Alfian.
10 dari 10 halaman

Penuturan Kepala Dusun

Terkait hal ini, sebelumnya Kepala Dusun Joroju, Edi, menceritakan dia didatangi oleh Bahar, anak Surono dengan Busani beberapa waktu lalu. Bahar yang selama ini merantau di Bali, menceritakan perbincangan dengan Busani tentang keberadaan sang ayah.

“Malam Jumat kemarin itu Bahar ini telepon ibunya si Busani dan bercerita bahwa ibunya ini enggak jadi nikah sama ‘J’ (menyebut nama seorang pria),” jelas Edi.

Busani sendiri ternyata tak jadi menikah dengan J karena istri J yang selama ini merantau ke Arab Saudi sudah kembali pulang. Setelah mendapat cerita itu, Bahar kemudian mencoba untuk menanyakan kabar Surono, kepada sang ibu. Namun, Busani melarang sang anak menanyakan keberadaan suaminya itu karena sudah dibunuh.

“Tapi sama Busani ini Bahar diminta enggak usah tanya-tanya ayahnya lagi karena ayahnya sudah dibunuh sama J itu,” kata Edi.

Kemudian Bahar terus mencecar pertanyaan kepada sang ibu kenapa Surono dibunuh oleh J. Menurut penuturannya diketahui bahwa kala itu Busani kepergok bersama J di dalam rumahnya. Surono pun kemudian dibunuh oleh J dan dikubur di bawah lantai musala.

“Katanya waktu itu Busani ini terpergok sama J di rumahnya oleh Surono ini. Kemudian, Surono dibunuh dan dikubur di bawah lantai musala yang ada di dapur. Itu ceritanya Bahar waktu datang ke saya,” kata Edi.

Selain itu, Busani, Bahar, dan J, sudah diamankan di Mapolsek Ledokombo. Edi mengungkapkan bahwa Surono terakhir berkomunikasi dengan salah seorang anaknya yang bekerja di Malaysia sekitar bulan April lalu. Dia menyebut, hanya Busani yang tinggal di rumah. Sejak Surono hilang, Busani pun secara terang-terangan menjalin hubungan terlarang dengan J.

“Anaknya yang kerja di Malaysia ini kan minta sepeda motor. Surono sempat menghubungi anaknya itu sekitar bulan 4 lalu. Setelah itu, Surono menghilang dan tidak ada kabar lagi," kata Edi.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya