1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Terungkap Guru Honorer Dimutilasi Usai Berhubungan Badan, Muat Dimasukkan dalam Koper

Penulis : Aleolea Sponge

16 April 2019 09:19

Guru Honorer Dimutilasi Usai Berhubungan Badan

Planet Merdeka - Fakta baru terungkap soal kasus mutilasi guru honorer asal Kediri, Budi Hartanto yang dibuang dalam Koper ternyata meninggal usai berhubungan badan.

Fakta mengenai mutilasi guru honorer ini diperoleh sendiri dari pengakuan satu tersangka yang bernama Aris Sugianto, Senin (15/4/2019).

Menurut pengakuan Aris Sugianto, ia berhubungan badan dengan korban Budi Hartanto di warung miliknya, Jalan Surya, Sambi, Ringinrejo, Kediri, Selasa (2/4/2019) silam.

2 dari 11 halaman

Pengakuan pelaku mutilasi Budi Hartanto

Bahkan menurut keterangan dari Aris Sugianto, hubungan badan yang dilakukannya bersama korban ini bukan pertama kali dilakukan. Aris Sugianto terhitung sudah tiga kali melakukan hubungan intim bersama Budi Hartanto. Keduanya melakukan hubungan tersebut di kediaman Aris Sugianto.
3 dari 11 halaman

Kisah asmara antara pelaku dan Budi Hartanto

Setelah berhubungan badan, Aris Sugianto selalu memberikan uang kepada korban. Itu sebagai bukti bahwa dirinya mencintai korban.

"Setiap kali berhubungan, Aris ngasih uang ke korban. Aris sayang pada korban, dan akan memberikan apa yang diminta korban," tambah Gupuh.
4 dari 11 halaman

Korban dan pelaku sudah beberapa kali melakukan hubungan badan

Namun untuk hubungan intim yang keempat kalinya, Aris Sugianto dan korban sengaja melakukan di ruangan di sebuah warung miliknya. Gupuh melanjutkan, usai melakukan hubungan badan, percekcokan antara Aris Sugianto dan korban dimulai.

Saat itu, korban meminta uang bayaran kepada tersangka Aris Sugianto. Sayangnya, saat itu Aris Sugianto sama sekali tak membawa uang seperti yang diminta korban.
5 dari 11 halaman

Korban emosi karena tidak diberi uang oleh pelaku usai hubungan badan

Hal tersebut ternyata membuat korban marah-marah dan emosi.

"Usai lakukan hubungan intim di dalam kamar, karena Aris gak bisa ngasih uang ke korban, korban marah-marah," jelasnya.

Saat pertengkaran tersebut terjadi, waktu telah menunjukkan pukul 22.00 WIB.
6 dari 11 halaman

Percecokan yang terjadi pada korban dan pelaku

Salah seorang tersangka lain, Aziz yang berada di luar kamar, tak tahan dengan suara percekcokan yang terdengar cukup kencang itu, berinisiatif menegur korban. Akan tetapi, korban malah balik menegur Aziz.

"Diingatkankan Aziz tapi korban tak terima, korban malah bilang ini bukan urusan kamu," tuturnya.

Tak cuma membantah teguran Aziz, tanpa diduga korban justru melayangkan sebuah tamparan ke arah pipinya.

"Tak terima, Aziz juga membalas," tambah Gupuh.

Akibat Aziz yang melawan, korban lantas mengambil sebilah golok sepanjang sekitar 10 sentimeter yang tergeletak di sebuah tempat duduk atau bale di depan warung.
7 dari 11 halaman

Kronologi leher Budi Hartoti di mutilasi

Golok tersebut diambil korban untuk disabetkan ke arah Aziz.

"Korban itu malah mengambil golok lalu diayunkan ke arah Aziz. Tapi Aziz bisa menangkis," lanjutnya.

Usai menangkis, Aziz yang berupaya merebut golok dari tangan korban, ternyata berhasil.

Tanpa pikir panjang, mengingat senjata golok telah berpindah tangan. Kali ini justru Aziz yang berbalik menyabetkan golok tersebut ke arah korban. Sabetan pertama meski tak langsung menumbangkan korban, namun sabetan Aziz mampu mengenai lengan kiri korban.

"Kemudian korban jatuh tertelungkup, lalu teriak-teriak, saat itulah Aziz berkali-kali menyabet golok," katanya.

8 dari 11 halaman

Usai dibunuh jenazah Budi Hartanto di buang di Blitar

Gupuh menerangkan, bersamaan dengan aksi Aziz yang terlanjur kalap bertubi-tubi mengibaskan sabetan, Aris Sugianto mendadak muncul membantunya menyumpal mulut korban hingga meregang nyawa.

"Jadi mulut korban disumpal, makanya hasil otopsi menunjukkan korban mati karena kehabisan nafas," jelasnya.

Setelah korban dipastikan tumbang dan meregang nyawa, lanjut Gupuh, kedua tersangka ini berupaya menghilangkan jejak dengan cara membuang mayat tersebut ke suatu tempat. Namun sebelum itu keduanya masih harus menemukan cara memindahkan mayat korban.

9 dari 11 halaman

Jenazah Budu Hartanti dimasukkan koper untuk menghilangkan jejak pelaku

Maka, ungkap Gupuh, muncullah ide dari Aris Sugianto memasukkan mayat korban ke dalam sebuah koper milik ibunya.

"Aris waktu itu ya langsung pulang, ambil koper milik ibunya. Belakangan Aris cerita kalau koper itu dijual," tuturnya.

Lalu saat proses pengemasan mayat ke dalam koper, muncul masalah baru. Gugup menambahkan, ternyata koper tersebut tidak muat.

"Pas dimasukin gak cukup, dikeluarkan lagi, lalu Aris usul kepala korban dipotong," katanya.
10 dari 11 halaman

Badan dan kepala korban dibuang terpisah

Usulan Aris terbilang brilian, usai kepala korban dipotong, akhirnya mayat tersebut muat di simpan ke dalam koper tersebut. Gupuh menyebut, mayat korban ditekuk secara paksa di dalam koper. Lalu dibuang di bawah jembatan Karang Gondang, Udanawu, Blitar.

Sedangkan kepala korban di wadahi kantung kresek untuk dibuang di bantaran sungai Ploso Kerep, Bleber, Kras, Kediri.

"Kejadian itu dilakukan selasa malam," tambahnya.
11 dari 11 halaman

Terungkap motif pembunuhan Budi Hartanto

Dalam penjelasannya, Kombes pol Gupuh Setiono menjelaskan, motif pembunuhan tersebut saling berhubungan. Di satu sisi ada motif asmara, namun di sisi yang lain juga terjadi motif perselisihan diantara kedua pelaku dan korban.

"Hubungan asmara sesama jenis, terus berakhir perselisihan karena tidak diberikan uang dan berakhir dengan pertengkaran yang mengakibatkan korban dibunuh," tandasnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya