1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Thoriq Rizky Meninggal Dunia, Keluarga Ungkap Sifat Asli Almarhum

Penulis : Moana

8 Juli 2019 16:14

Rumah duka dihadiri pelayat

Rumah duka almarhum Thoriq Rizky Ahmad Maulidan yang hilang dan meninggal dunia saat mendaki Gunung Piramid, ramai dikunjungi pelayat. Sejumlah pelayat dari tetangga hingga kerabat hadir di rumah duka untuk memberikan doa dan penghormatan terakhir pada remaja berusia 16 tahun tersebut.

Rumah duka dipenuhi dengan kehadiran keluarga, teman dan guru sekolah Thoriq. Bahkan ada pula yang datang dari luar Bondowoso demi memberikan penghormatan terakhir pada remaja yang baru lulus SMP tersebut.

2 dari 5 halaman

Orangtua belum bisa dimintai keterangan

Sementara itu, saat awak media hendak menemui ibunda Thoriq, Nurul Habibah, ia tak berkenan lantara masih diliputi rasa duka lantaran putra bungsunya itu meninggal dunia.

"Maaf belum bisa ya," ujarnya.

3 dari 5 halaman

Keluarga hingga tetangga menangis saat jenazah tiba di rumah duka

Sementara itu, paman Thoriq, Abdul Ghofur (32) mengatakan bahwa almarhum sudah dimakamkan sekitar pukul 01.00 WIB, pada Minggu (07/07/2019) dini hari. Menurut Ghofur, keluarga dan tetangga menangis saat jenazah almarhum tiba di rumah duka.

“Saat jenazah datang sekitar pukul 00.00 WIB. Keluarga, tetangga menangis (piluh),” terang Ghofur.

4 dari 5 halaman

Pamit kepada orangtuanya

Ghofur mengaku, keluarga juga tak pernah mendapat firasat apapun sebelum Thoriq hilang. Bahkan Thoriq sempat meminta izin pada kedua orangtuanya. Thoriq diajak oleh teman sekolahnya untuk mendaki guna mengisi liburan jelang masuk SMA.

“Pamitan (ke orang tua), mau mendaki ke gunung, sama anak dua (temannya). Baru (pertama) naik gunung diajak temannya,” ceritanya.
5 dari 5 halaman

Dikenal sebagai sosok yang pemalu

Ghofur bercerita, Thoriq dikenal sebagai sosok yang pemalu dan tak banyak bicara. Terlebih dengan keluarga di Sidoarjo. Pasalnya, menurut Ghofur, Thoriq dibesarkan di Bondowoso, tempat kedua orangtuanya menjalankan dinas sebagai guru.

“Waktu kecil, setelah pengangkatan di bawa ke Bondowoso. Orang tuanya (PNS) guru. Anaknya pendiam, Kemarin diajak silaturahmi ke keluarga lain enggak mau. Malu-malu anaknya,” imbuhnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya