1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Tusuk Pelaku Begal yang Hendak Perkosa Pacarnya Hingga Tewas, ZA Ketakutan dan Tertekan

Penulis : Moana

12 September 2019 15:17

Kasus penusukan begal di Malang

Kasus pembegalan yang dialami oleh seorang pelajar SMA ZA (17) di Kabupaten Malang, Jawa Timur terus menjadi sorotan.

ZA menusuk pelaku pembegalan hingga tewas. ZA menusuk Misnan (33) lantaran para pelaku pembegalan hendak memperkosa sang pacar. Hal itu dilakukan ZA karena posisi dirinya yang terdesak untuk membela diri.

2 dari 15 halaman

Keluarga sebut ZA lakukan penusukan untuk membela diri

Terkait hal ini, keluarga ZA yang berada di daerah Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang mengaku bingung dengan kasus yang dihadapi oleh remaja tersebut.

ZA melakukan penusukan hingga Misnan meninggal karena ia menjadi korban pembegalan. Keluarga ZA mengungkap bahwa pelajar SMA tersebut melakukan hal itu untuk membela diri.
3 dari 15 halaman

Menceritakan pada sang ibu

Paman ZA, Sugeng Hariyadi mengungkap bahwa usai menusuk Misnan hingga tewas, ZA pulang ke rumah dan menceritakan hal tersebut pada sang ibu. ZA pun mengaku telah dibegal dan menceritakan bahwa ia menusuk Misnan.

"Dia pulang langsung cerita ke ibunya kalau habis nusuk orang. Itu dilakukan karena terdesak setelah dibegal," kata Sugeng.
4 dari 15 halaman

Ketakutan dan tertekan

Sugeng mengaku bahwa sang keponakan merasa ketakutan karena ia telah melakukan penusukan terhadap pelaku begal dan langsung kabur. Bahkan menurut Sugeng, pisau yang digunakan untuk menusuk Misnan dibawa pulang oleh ZA. Pisau tersebut kemudian dicuci dan disimpan di bawah kasurnya. Ibu ZA bahkan khawatir jika sang putra akan mencoba melakukan bunuh diri lantaran tertekan.

"Dia pucat waktu datang (pulang), bahkan pisaunya sempat dicuci. Ibunya sampai takut ZA bunuh diri karena tertekan," terangnya.
5 dari 15 halaman

Keluarga menyarankan menyerahkan diri ke polisi

Keesokan harinya, ZA menceritakan ke keluarga besarnya tentang kejadian itu. Pihak keluarga pun menyarankan ZA untuk menyerahkan diri ke polisi. Tapi ZA kala itu takut berhadapan dengan hukum. Namun, pihak keluarga menyarankan dirinya agar taat pada aturan hukum yang ada.

"Ya sempat curhat, tapi saya kasih pengertian kalau ada polisi ikuti saja. Yang penting bicara jujur saja," tambah Sugeng.
6 dari 15 halaman

Sosok yang pendiam

Kejadian ini memang sempat membuat keluarga ZA kaget dan cukup terkejut. Apalagi, ZA bukan termasuk anak yang nakal. Sugeng mengungkap bahwa ZA adalah sosok anak rumahan yang jarang keluar rumah. Menurut Sugeng, usai pulang sekolah ZA selalu pulang ke rumah.

"Kaget pastinya dia itu anak pendiam. Tapi bagaimana lagi ini sudah terjadi," ujarnya.
7 dari 15 halaman

Jika tak membela diri maka ZA akan menjadi korban

Keluarga hanya berharap masalah ini segera selesai, karena ZA masih berstatus sebagai pelajar. Apalagi kejadian ini terjadi karena ZA membela diri dan tak ada niatan untuk menusuk Misnan. Bahkan, ZA mengaku jika dirinya tak menusuk Misnan, maka ialah yang akan menjadi korban dan kemungkinan ia mati.

"Sekarang bayangkan saja anak SMA lawan empat orang. Kalau tidak ditusuk yang ponakan saya yang mati," kata Sugeng.
8 dari 15 halaman

Menyerahkan pada penyidik

Saat ini, keluarga hanya bisa pasrah dan banyak berharap pada pihak kepolisian. Namun, Sugeng memastikan keluarga akan mengikuti proses hukum yang ada dan menyerahkan sepenuhnya pada penyidik. Selain itu, keluarga ZA sempat merasa tertekan karena pemberitaan di media yang menyebut ZA sebagai pembunuh. Tapi, besar keinginan keluarga agar ZA bisa bebas. Agar dia bisa melanjutkan pendidikan.

"Ya saat ini ikuti saja proses hukumnya. Tapi kami berharap ZA bisa segera bebas," katanya.
9 dari 15 halaman

Dihadang para pelaku begal

Seperti yang diketahui aksi terbilang cukup heroik dilakukan oleh seorang siswa SMA di Malang. Seorang siswa SMA berinisial ZA (17) nekat menghabisi nyawa seorang terduga pelaku begal bernama Misnan (33). ZA membunuh Misnan lantaran Misnan berusaha untuk memperkosa pacarnya secara bergilir.

Terkait hal tersebut, Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung membeberkan bahwa pembunuhan terhadap Misnan terjadi pada Minggu (08/09/2019) malam. Menurut Yade, kala itu, ZA tengah bersama sang pacar melintas di sekitar ladang tebu yang berada di Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Disaat itulah, Misnan dan ketiga orang temannya menghadang pasangan tersebut dengan mengendarai sepeda motor. Misnan dan rekan-rekannya hendak melakukan pembegalan terhadap ZA.

“ZA Minggu malam sama pacarnya di areal tebu. Tiba-tiba didatangi oleh dua orang yang naik sepeda motor. Ceritanya mau dibegal,” katanya.
10 dari 15 halaman

Hendak memperkosa pacar ZA

Korban meminta barang-barang berharga milik ZA dan pacarnya, termasuk sepeda motor yang dikendarainya. Saat itulah terjadi adu mulut antara ZA dan para pelaku. ZA berusaha untuk mempertahankan sepeda motornya. Di saat itulah Misnan kemudian melontarkan niatnya ingin memperkosa sang pacar secara bergilir.

“Saya hanya punya ini (kata ZA kepada korban). Ya sudah kalau gitu pacarnya saya pakai tiga menit (kata korban kepada ZA). Sempat ada ucapan itu,” kata Yade.
11 dari 15 halaman

ZA menusuk Misnan hingga tewas

Tak terima dengan ucapan Misnan, ZA pun langsung mengambil sebuah pisau yang ada di dalam jok sepeda motornya. ZA membawa pisau itu secara tak sengaja. Perkelahian pun terjadi antara ZA dan pelaku. ZA kemudian menusuk dada Misnan hingga akhirnya pria berusia 33 tahun tersebut tergeletak. Sementara itu, ketiga teman Misnan melarikan diri.

“Terjadi perkelahian di situ, sama ZA ditusuk. Teman-teman yang lain lari dan ZA pulang ke rumah sampai kemudian kita tangkap,” katanya.
12 dari 15 halaman

Jasad Misnan ditemukan keesokan harinya

Jasad Misnan kemudian ditemukan keesokan harinya yakni pada Senin (09/09/2019). Polisi pun kemudian melakukan penyelidikan terhadap ditemukannya mayat Misnan di ladang tebu tersebut.

Pihak kepolisian pun mendapati bahwa ZA adalah pelaku yang melakukan penusukan hingga Misnan tewas. Hal itu terungkap dari kronologi pembunuhan tersebut.

13 dari 15 halaman

Satu pelaku begal buron

Yade mengatakan, pelaku pembegalan berjumlah empat orang termasuk Misnan. Selain Misnan yang sudah tewas, pihak kepolisian menangkap dua pelaku lain yang menemani Misnan melakukan aksi kejahatan tersebut. Kedua pelaku yang ditangkap adalah Ahmad (22) dan kakaknya Rozikin (25). Sementara itu, salah seorang pelaku masih buron.

“Kami sudah mengantongi identitas pelaku yang buron,” ungkap Yade.
14 dari 15 halaman

Pura-pura mencari burung puyuh

Yade melanjutkan bahwa para pelaku begal tersebut memiliki peran masing-masing. Ahmad dan Misnan bertugas untuk melucuti barang berharga milik korban. Sementara Rozikin dan salah satu pelaku lain bertugas untuk berjaga di sekitar lokasi. Dalam melakukan aksinya, Misnan berpura-pura mencari burung puyuh.

“Saat kejadian, Misnan pura-pura mencari burung puyuh. Padahal itu adalah tempat komplotan begal ini mencari sasaran,” ungkap Yade.
15 dari 15 halaman

Ada 4 laporan korban pembegalan

Lebih lanjut, Yade mengungkapkan bahwa pihaknya kini sudah menerima empat laporan dari warga yang menjadi korban begal kawanan Misnan. Modus yang digunakan oleh para pelaku sama dan yang menjadi sasaran adalah remaja. Dalam kasus pembegalan ini polisi menyita tiga motor dan beberapa ponsel.

“Modus operandinya sama, dan sasarannya adalah remaja,” kata Yade.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya