1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Usai menetas, ribuan anak itik ini langsung direbus hidup-hidup, alasannya tak masuk akal

Penulis : Uvuvwevwevwe Osass

9 Desember 2017 10:01

Kejadian ini terjadi di Negeri Tirai Bambu, dimana ribuan anak itik jantan harus menghadapi akhir hidup yang tragis setelah menetas. Ya ribuan anak itik jantan di negeri ini dibunuh setiap hari lantaran dianggap tak berguna.

2 dari 6 halaman

Yang mirisnya lagi, itik-itik tersebut dimusnahkan dengan cara yang sangat mengerikan, dimana anak-anak itik tersebut direbus dalam air mendidih dalam keadaan hidup-hidup.

Melansir dari laman Dailymail, Jumat924/2/17), dimana seorang wartawan yang bernama Li Gen mencoba mendokumentasikan proses bagaimana seorang pekerja di sebuah tempat penetasan membunuh ribuan anak itik tersebut.

Mulanya salah seorang pekerja menempatkan beberapa ituk dalam satu jaring, lalu kemudian anak-anak itik tersebut langsung di masukkan dalam wajan yang berisi air mendidih.

3 dari 6 halaman

Li Gen juga menuturkan kalau proses ini dilakukan ketika anak itik tersebut berusia kurang dari empat hari. Nantinya anak-anak itik yang telah mati tersebut bisa di jual kepada peternak ular ataupun sebagai bahan untuk memasak.

Berikut ini foto-fotonya:

4 dari 6 halaman

Setelah telur menetas, para pekerja langsung memisahkan unggas sesuai jenis kelamin, dan kemudian memasukkannya ke dalam box. Untuk anak itik betina akan dijual, sementara anak itik jantan akan menghadapi akhir yang tragis

5 dari 6 halaman

Anak itik jantan ini dibunuh lantaran tidak ada seorangpun yang mau membeli. Tak hanya itu, menurut mereka biaya untuk penatasan dan pemeliharaan juga dinilai terlalu besar.

6 dari 6 halaman

Mereka berdalih dengan cara merebus hidup-hidup merupakan cara yang paling ekonomis daripada harus mengubur hidup-hidup.

Praktik seperti ini dianggap sangat sadis, dan mengerikan. Peter J. Li, dari Humane Society International, mendesak masyarakat untuk lebih memperhatikan praktik kekejaman dalam industri peternakan unggas ini.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : uvuvwevwevwe-onyeten-1004312

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya