1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Usai perkosa dan bunuh seorang pria, duda di Riau lalu menguburnya tanpa busana

Penulis : Queen

11 Juli 2019 14:12

Duda bunuh seorang pria karena tak mau berhubungan intim

Seorang duda mantan napi diketahui bunuh dan kubur teman prianya di belakang rumah warga. Terungkap, duda mantan napi tersebut adalah penyuka sesama jenis. Ia juga diketahui duda penyuka sesama jenis kesal akibat ditolak berhubungan intim sesama jenis.

Saat itu, ia menjalani hukuman akibat membunuh. Hingga akhirnya ia menyukai sesama jenis dan tega membunuh karena hasratnya tak kesampaian.

2 dari 11 halaman

Sosok pelaku pembunuhan


Duda itu bernama Asep, ia adalah tersangka utama dalam kasus pembunuhan dan sodomi ke korban Junjung Siregar (21) yang diungkap tuntas oleh Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Pelalawan. Asep masuk penjara karena membunuh, dan menjalani hukuman selama 15 tahun, dan saat menjalani hukuman itulah ia jadi korban sodomi, dan selama 15 tahun dalam penjara membuat ia ketularan dan menjadi seorang yang suka sesama jenis atau homo.

Tersangka AM alias Asep (46) beserta seluruh barang bukti telah diamankan saat ekspos kasus, Senin (8/7/2019) lalu. Kejadian itu terungkap berawal dari penemuan mayat korban terkubur tak wajar di belakang rumah warga Desa Petani Kecamatan Bunut, dalam kondisi telungkup dan telanjang. Pelaku lalu ditangkap tiga jam setelah penemuan jenazah pemuda itu.
3 dari 11 halaman

Pelaku adalah residivis

Setelah penyelidikan dan penyidikan intensif, didapati motif pembunuhan yaitu orientasi seksual AM yang menyimpang yakni suka sesama jenis. Korban diminta untuk berhubungan badan oleh AM, tapi menolak dan berujung ke pembunuhan serta disodomi dalam kondisi mati.

"Ternyata pelaku juga residivisi dalam kasus pembunuhan juga di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Sudah bebas dari tahanan, ternyata membunuh lagi," ungkap Kapolres Pelalawan, AKBP Kaswandi Irwan SIK melalui Kasat Reskrim AKP Teddy Ardian SIK, kepada tribunpelalawan.com pada Selasa (9/7/2019).
4 dari 11 halaman

Awal mula pelaku menjadi homoseksual


Kasat Teddy menuturkan, berdasarkan penuturan pelaku AM alias Asep pada kasus pertama, ia membunuh mandor di tempatnya bekerja di Tembilahan. Setelah diproses hukum, Asep dikenakan hukuman 15 tahun penjara dan ditahan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Tembilahan.

Asep menjalani hukuman hingga selesai dan kembali menghirup udara bebas. Selama mendekam di Lapas Tembilahan, di tempat itulah awal mula Asep terpapar perilaku seks menyimpang yaitu menyukai sesama jenis atau homo seksual. Ia mengaku pertama kali menjadi korban dari kelainan seks sesama pria di dalam penjara hingga lama kelamaan dirinya terikut dalam orientasi seks yang tak wajar itu.

"Tersangka juga sudah dua kali berkeluarga, tapi berakhir perceraian dengan istrinya. Pelaku juga sempat mengambil duit Rp 150 ribu dan telepon genggam milik korban Junjung. Semua barang bukti sudah kita sita," tambah Teddy.

Pelaku dikenakan pasal 340 tentang pembunuhan junto 338 KUHP dengan ancama hukuman minimal 20 tahun penjara dan maksimal hukuman mati.
5 dari 11 halaman

Fakta soal kasus duda di Riau bunuh dan perkosa seorang pria


Terungkap juga fakta-fakta sebelumnya, tak disangka karena di luar logika, sedang sekarat di kamar mandi karena dipukul dan ditusuk, pemuda di Pelalawan Riau disodomi duda homo. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelalawan Riau merilis kasus pembunuhan terhadap korban Junjung Siregar (21), mayat yang ditemukan terkubur tak wajar di Desa Petani Kecamatan Bunut, pada Senin (8/7/2019) di ruangan Satreskrim.
6 dari 11 halaman

Keterangan pihak kepolisian

Kepala Satreskrim Polres Pelalawan, AKP Teddy Ardian SIK, didampingi para penyidik menggelar seluruh barang bukti serta tersangka AM (46) alias Asep yang menggunakan rompi tahanan berwarna jingga. Asep mengakui seluruh perbuatannya kepada polisi yang dilakukan atas dasar memuaskan hasrat seksualnya, hingga korban dibunuh secara sadis dan disodomi. Pelaku merupakan penyuka sesama jenis dan akan melampiaskan nafsunya.

"Pelaku memilik orientasi seksual yang menyimpang. Ia suka kepada lawasn sejenis dan melakukan hubungan intim terhadap laki-laki," ungkap Kasat Reskrim AKP Teddy Ardian dalam konperensi pers, Senin (8/7/2019).
7 dari 11 halaman

Awal pertemuan korban dan pelaku


Dalam penjelasannya, awal pertemuan korban Junjung dengan tersangka Asep di Jalan Ambisi Kecamatan Pangkalan Kerinci beberapa hari sebelum kejadian tepatnya Senin (1/7/2019). Pelaku menawarkan korban untuk membuka usaha menjual bakso di daerah Sorek Kecamatan Pangkalan Kuras, sebab pemuda itu tidak bekerja dan ingin mencari pekerjaan.

Sebelum berangkat, tersangka mengajak korban ke sebuah rumah kosong yang masih berada di wilayah Jalan Arbes Pangkalan Kerinci. Disana pelaku sempat melecehkan korban dan akan diajak berhubungan intim, lantaran merasa ia normal tapi korban menolak ajakan itu.
8 dari 11 halaman

Sempat bertemu kakak pelaku



Keesokan harinya mereka berangkat ke daerah Sorek untuk mensurvey lokasi untuk berjualan bakso yang dijanjikan laki-laki bekulit hitam itu. Masih merasa percaya, korban yang tercatat sebagai warga Sosa Kecamatan Hutaraja Kabupaten Padang Lawa itu tetap mengiyakan ajakan tersangka.

Ternyata tujuannya bukan ke Sorek, malah mereka langsung ke Desa Petani Kecamatan Bunut ke rumah kakak pelaku untuk menginap disana. Korban dan pelaku menginap satu malam di rumah yang menjadi Tempat Kejadi Perkara (TKP) pembunuhan dan sodomi, dengan alasan mau mencari pekerjaan. Bahkan mereka sempat makan bersama keluarga kakak korban bernama Ani Haryani.

"Keluarga kakaknya berangkat ke ladang, tinggal mereka berdua di dalam rumah. Disitulah terjadi pembunuhannya," tambah Kasat Teddy.
9 dari 11 halaman

Kronologi kejadian


Kondisi rumah yang sepi membuat pelaku ingin menyodomi korban dan melampiaskan hasrat bejatnya. Awalnya ia merayu pemuda itu dengan baik-baik agar mau berhubungan intim di kamar mandi, Ternyata korban tetap saja menolak seperti kejadian pertama di rumah kosong di Pangkalan Kerinci.

Lantaran sudah dirasuki nafsu setannya, tersangka memaksa Junjung yang terus menolak. Pria yang sudah dua kali gagal membangun rumah tangga itu mengambil sebatang kayu dan memukul pundak dan kepala bagian belakang korban hingga ia rubuh. Tak hanya itu, dalam kondisi korban setengah sadar, pelaku kemudian mengambil pisau dapur dan menikam korban dua kali dibagian dada serta perut. Dalam kondisi luka parah dan bersimbah darah serta bagian dalam perut nyaris keluar, pelaku menelungkupkan tubuh korban di dalam kamar mandi.

"Disitulah pelaku melampiaskan orientasi seksualnya. Hingga akhirnya korban meninggal dunia," tandas Teddy.
10 dari 11 halaman

Pelaku kubur korban dalam kondisi telanjang


Setelah hasratnya tersalurkan, residivi kasus pembunuhan itu mengambil sebuah cangkul dan menggali lubang sedalam satu meter di belakang rumah kakaknya. Mayat korban ditarik hingga ke belakang dan ditelungkupkan di dalam liang itu dengan kondisi telanjang. Lalu lubang kembali ditutup memakai cangkul dan mebersihkan seluruh jejak pembunuhan itu.

Asep selanjutnya menghubungi kakaknya yang masih di ladang dan menyatakan hendak pulang ke Pangkalan Kerinci ke rumah kakaknya yang satu lagi. Setelah kembali ke rumah, saksi Ani Haryani melihat ada gundukan aneh di belakang rumahnya pada Kamis (4/7/2019). Namun ia mengurungkan niatnya untuk mencari tahu dan memilih berangkat ke Sorek.
11 dari 11 halaman

Kakak pelaku temukan mayat korban


Keesokan harinya, Jumat (5/7/2019), akhirnya Ani memberanikan diri menelisik galian tanah yang mencurigakan itu menggunakan cangkul. Hingga akhirnya ia mendapati sesosok jasad mirip mayat manusia. Ia terkejut dan melaporkan kepada masyarakat dan polisi atas temua itu.

Saat dibongkar semuanya ternyata benar, mayat seorang laki-laki bernama Junjung, teman adiknya Asep yang sebelumnya bermalam di rumahnya. Hingga akhirnya Asep ditangkap di rumah kakaknya di Jalan Ambisi Pangkalan Kerinci tanpa perlawanan.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya