1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. NGAKAK

Lomba baca puisi yang diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten hanya berhadiah serbet

Penulis : Om Kosasih

4 Mei 2018 10:24

Hadiah juara kedua ternyata hanya serbet

Planet Merdeka - Sebuah perlombaan biasanya memiliki hadiah yang cukup menarik agar dapat menggaet banyak peserta dan juga meningkatkan gengsi lomba itu sendiri. Namun ternyata tak semua lomba seperti itu, sebuah lomba puisi di Banten ternyata memiliki hadiah yang sangat membuat kecewa pemenangnya.

Dilansir dari Merdeka.com, kisah ini dialami oleh Noval seorang mahasiswa Bina Bangsa yang menjadi juara dua lomba baca puisi perayaan Hardiknas yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) provinsi Banten. Namun dia sangat terkejut saat membuka hadiah untuk kategori umum yang diterimanya. Hadiahnya hanya dua helai serbet yang dibungkus kotak nasi.

"Pas pulang saya buka hadiahnya, saya kira hadiahnya buku, pulpen, atau alat tulis lainnya. Ternyata pas dibuka cuma serbet. Tidak ada piagam atau piala. Saya tidak tahu hadiah juara satu dan lainnya," ujar Noval, kepada wartawan, Kamis (3/5).

2 dari 3 halaman

Noval mendaftar lomba secara tak sengaja

Noval mengaku dirinya mengikuti lomba baca puisi secara tak sengaja. Saat itu dia datang untuk menyaksikan pentas seni budaya di lokasi acara perayaan Hardiknas di halaman gedung Dindikbud Banten. Ternyata di acara tersebut ada beberapa perlombaan, di antaranya lomba baca puisi.

"Karena masih bisa mendaftar, saya daftar. Dan ternyata juara kedua," ujarnya.

Menanggapi hadiah serbet tersebut seniman Banten melakukan aksi ruwatan di depan gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten, Kamis (3/5). Dalam aksi tersebut para seniman menggelar pembacaan puisi dan aksi teaterikal.
3 dari 3 halaman

Seniman menyesalkan adanya kejadian ini

Purwo Rubiono, salah satu seniman Banten mengingatkan agar para birokrat jangan asal-asalan dalam membuat acara kebudayaan yang menimbulkan kehinaan.

"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini bisa mengingatkan pemerintah untuk serius menyelenggarakan kegiatan kebudayaan," ujarnya.

Menurutnya, pemberian serbet kepada pemenang lomba baca puisi itu sebagai bentuk penghinaan dan pelecehan. "Ini menunjukkan birokrat tak paham dengan kebudayaan," ujarnya.

Untuk acara besar tingkat provinsi saja hadiah juara keduanya hanya dua lembar serbet, jangan-jangan hadiah untuk juara ketiga bisa jadi hanya kotaknya saja nih.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : om-kosasih

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya