1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEHAT

Apakah Penyakit Parkinson itu, Benarkah Sering Menyerang Pasien Manula?

Penulis : Yuli Astutik

24 Mei 2021 21:16

Penemu Penyakit parkinson adalah oleh James Parkinson pada 1817, dengan ditandai oleh gejala mayor yakni  tremor yang khas.

Parkinson adalah penyakit degeneratif yang menyerang saraf pada bagian otak sampai memengaruhi koordinasi gerak tubuh.

"Kerusakan sel saraf pada otak itu kemudian membuat dopamine menurun. Padahal itu diperlukan untuk menjaga stabilitas gerakan," terang Dr dr Achmad Fahmi SpBS (K) FINPS, Spesialis Bedah Saraf Konsultan Fungsional National Hospital Surabaya. dilansir dari SURYAMALANG.COM.

2 dari 4 halaman

Achmad menjelaskan sampai sekarang belum diketahui penyebab pasti penyakit parkinson.

Tetapi ada beberapa hal yang dinilai mampu menimbulkan kerusakan saraf pada otak sampai mengakibatkan parkinson, seperti trauma benturan kepala, zat kimia, asupan gizi tidak sehat, hingga mutasi genetika.

"Faktor usia juga termasuk menjadi penyebab seseorang mengalami parkinson. Lazimnya akan menyerang seseorang yang berusia di atas 50 tahun," imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Achmad menerangkan angka penderita parkinson di atas usia 50 tahun di Indonesia mencapai 100 ribu pasien dalam 3,5 tahun terakhir.

"Terutama di masa pandemi seperti sekarang. Jumlah pasien parkinson meningkat lantaran para pasien kebanyakan tidak memiliki aktivitas selama pandemi," jelasnya.

Achmad menegaskan parkinson bukan jenis penyakit berbahaya dan menular.

Jadi, masyarakat tidak seharusnya menjauhi orang-orang yang menderita penyakit ini.

"Parkinson sangat mengganggu kualitas hidup pasien. Mereka menjadi tidak percaya diri dan lebih mudah cemas sehingga perlu mendapat pendampingan," tambahnya.

Pendampingan pada pasien parkinson pun bermanfaat untuk menjauhi komplikasi lain yang membahayakan.
4 dari 4 halaman

Menurut Achmad, pasien parkinson tetap perlu diawasi tapi jangan sampai mengganggu pergerakan.

"Karena pasien parkinson kalau tidak tremor, kadang mereka juga mengalami freezing of gate. Mereka tak dapat bergerak lantaran mengalami kecemasan atau tekanan, terutama ketika sedang berjalan," paparnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya