1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEHAT

Cara Mengurarangi Kebiasaan Merokok Secara Perlahan

Penulis : Rahmad

8 Mei 2021 19:21

Produk tembakau alternatif harus didukung Pemerintah

Kholil mengungkapkan, sebanyak 52,4 persen dari 930 responden belum mengetahui adanya produk tersebut yang terbukti memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.

“Hasil temuan kami menunjukkan, ada produk tembakau alternatif yang bisa mengurangi bahaya rokok. Yang paling bagus adalah berhenti merokok, namun itu tidak mudah,” ujarnya.

Agar prevalensi perokok menurun, Kholil berpendapat pemerintah harus mendukung masyarakat yang ingin pindah ke produk tembakau alternatif.

"Dalam penelitian kami juga ditemukan jika seseorang mau berhenti merokok total atau secara perlahan-lahan, salah satu alternatif yang dapat membantu mereka adalah dengan menggunakan produk tembakau lain, agar mengurangi risikonya daripada merokok,” ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Tim peneliti dari USAHID, Hifni Alifahmi menambahkan, perlu adanya penyebaran informasi sekaligus edukasi mengenai dampak negatif dari konsumsi rokok. Alasannya, strategi yang mengedepankan kata-kata maupun gambar peringatan kesehatan ternyata belum cukup efektif dalam menurunkan angka perokok. [*rmd]


2 dari 2 halaman

Produk tembakau alternatif harus didukung Pemerintah

Kholil mengungkapkan, sebanyak 52,4 persen dari 930 responden belum mengetahui adanya produk tersebut yang terbukti memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.

“Hasil temuan kami menunjukkan, ada produk tembakau alternatif yang bisa mengurangi bahaya rokok. Yang paling bagus adalah berhenti merokok, namun itu tidak mudah,” ujarnya.

Agar prevalensi perokok menurun, Kholil berpendapat pemerintah harus mendukung masyarakat yang ingin pindah ke produk tembakau alternatif.

"Dalam penelitian kami juga ditemukan jika seseorang mau berhenti merokok total atau secara perlahan-lahan, salah satu alternatif yang dapat membantu mereka adalah dengan menggunakan produk tembakau lain, agar mengurangi risikonya daripada merokok,” ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Tim peneliti dari USAHID, Hifni Alifahmi menambahkan, perlu adanya penyebaran informasi sekaligus edukasi mengenai dampak negatif dari konsumsi rokok. Alasannya, strategi yang mengedepankan kata-kata maupun gambar peringatan kesehatan ternyata belum cukup efektif dalam menurunkan angka perokok. [*rmd]


  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : rahmad

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya