Gangguan Mental yang dialami Generasi Milenial

Penulis : Bhumibol Adulyadej G
21 Desember 2020 22:03

Ada sebuah istilah "Nikmatilah hidup selagi masih muda" karena diusia muda merupakan usia yang tepat untuk melakukan produktivitas dan segala aktivitas dalam proses pengembangan kemampuan dari dalam diri. Bung Karno pernah mengatakan "berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia" dari kalimat ini saja kita bisa tau betapa kuatnya generasi muda.
Namun faktanya generasi Milenial adalah yang paling rentan terhadap gangguan mental, Mengapa? Coba kamu ingat dalam waktu satu jam, berapa kali kamu membuka smartphone? Saat bangun tidur apa yang kamu lakukan? Tidak heran, bukan? Generasi milenial ialah generasi yang sangat akrab dengan teknologi diusia mudanya. “Hal itu menyebabkan berinteraksi di dunia yang terkoneksi sepanjang waktu adalah hal yang sangat biasa dan familiar untuk gen Z.” (Haryadi, 2019)
(Marcelina, 2020) Mengatakan bahwa “Adapun faktor internal yang membuat mental gen Z terganggu yaitu, faktor genetik atau adanya riwayat pengidap gangguan mental dalam keluarga, kekerasan dalam keluarga atau pelecehan lainnya, ketidaksiapan bersaing karena tidak ada dukungan orang terdekat, tidak terbiasa atau dibiasakan beradaptasi di lingkungan yang baru.”
Stres dan tekanan hidup yang dirasakan gen Z kebanyakan dari mereka menjadikan dunia maya sebagai pelarian dan waktu yang dihabiskan tidak sedikit, bahkan ada yang tidak bisa lepas darinya. Main video games dan media sosial menjadi hal yang paling dicari di dunia maya. Mereka yang awalnya hanya mencari kesenangan dari dunia maya justru bisa menjadi bumerang karena dengan informasi-informasi yang tersebar luas dan gen Z masih belum bisa menyaring itu semua membuat dampak yang cukup besar bagi mentalnya.
Tak banyak orang menggunakan dunia maya hanya untuk menghujat orang lain sebagai pelampiasan belaka namun dari pihak korban yang terkena bullying itu menjadi hal yang sangat menyakitkan dan emosional. Dampak yang ditimbulkan mulai dari rasa takut, waswas, kepanikan, kepikiran hal-hal yang belum terjadi, trauma, depresi, dan sebagainya. “Tak heran bila dikatakan generasi Z mempunyai tingkat stres yang lebih tinggi dari orang-orang yang lebih dewasa.” (Haryadi, 2019)
Banyak hal yang akan berubah seiring dengan perkembangan era digital. Perubahan ini dapat memiliki efek positif dan negatif. Perkembangan era ini juga membawa Indonesia ke era yang lebih modern dimana persaingan dan ketimpangan sosial semakin jelas. Namun perkembangan era digital ini juga membuat Indonesia semakin rentan terhadap peristiwa dunia, termasuk kesehatan mental. Stigma di Indonesia mengenai kesehatan mental dan penyakit jiwa masih tinggi sehingga tidak banyak orang yang menyadarinya ketika mulai menurun dan membutuhkan bantuan medis psikologis. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan lebih banyak pendidikan masyarakat dan ketersediaan layanan kesehatan gratis serta ketersediaan tenaga kerja yang handal, khususnya di bidang psikiatri.
DAFTAR PUSTAKA
Haryadi, S. K. (2019, April 12). DARURAT KESEHATAN MENTAL GENERASI Z. Retrieved from muda.kompas.id/: https://muda.kompas.id/baca/2019/04/12/darurat-kesehatan-mental-generasi-z/#:~:text=Menurut%20penelitian%20American%20Psychological%20Association,dibandingkan%20dengan%20generasi-generasi%20lainnya.
Marcelina, P. (2020, February 27). KESEHATAN MENTAL GEN Z DALAM KEADAAN DARURAT, RENTAN DAN MENAKUTKAN! Retrieved from wargamuda.com: https://wargamuda.com/youth-studies/kesehatan-mental-gen-z/
Selatan, P. S. (2006). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. RISKESDAS.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : bhumibol-adulyadej-g
-
Tindakan Pencegahan dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran Warga Dusun Bedali Ledok akan Wabah Covid 19
-
Begini Pentingnya Sarapan Sehat Berserat Setiap Pagi
-
Atasi Kelebihan Bulu Tanpa Alat Cukur, Mirael Luncurkan Rangkaian Produk ‘Sugar Waxing Kit&rsq
-
Jahe Merah Original LAM 88, Minuman Cocok di Musim Hujan
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Berangsur Normal, Sekolah di Kampar Lakukan Tatap Muka
26 Januari 2021 15:05 -
Kadin Usul Swasta Diberikan Akses Vaksinasi Mandiri
14 Januari 2021 10:26 -
Aplikasi K24Klik, Berikan Layanan Pembelian Obat 24 Jam
25 Desember 2020 09:23 -
Berbicara Dengan Diri Sendiri? Jangan Sebut Aku 'Gila'
21 Desember 2020 17:56 -
Kamu Punya Kebiasaan Mencabuti Rambut?, Yuk Kenalan Sama Trikotilomania!
21 Desember 2020 17:52 -
Bahaya Obesitas Terhadap Kesehatan Mental
21 Desember 2020 16:59 -
21 Desember 2020 16:34
-
Tips Goes Bareng Teman, Dijamin Asyik dan Makin Sehat
18 Desember 2020 09:13 -
Apakah Siklus Menstruasi Mempengaruhi Suasana Hati ?
14 Desember 2020 10:49 -
Mahasiswa PMM UMM Membuat Gebrakan Inovasi Baru Membuat Tempat Cuci Tangan Otomatis
12 Desember 2020 16:11
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.