1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEHAT

Kamu Punya Kebiasaan Mencabuti Rambut?, Yuk Kenalan Sama Trikotilomania!

Penulis : Nindya Septiningtyas

21 Desember 2020 17:46

Gejala dan faktor yang memengaruhi perilaku mencabuti rambut

Gejala-gejala yang terjadi pada pengidap Trikotilomania yaitu dengan mencabuti rambut secara terus-menerus hingga menimbulkan perasaan geli, puas, dan lega setelah melakukannya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya sensasi yang dirasakan, seperti kondisi emosi dan kognitif yang memengaruhinya. Seorang individu Trikotilomania ini juga memiliki sensasi fisik dalam hal mencabuti rambutnya, seperti memerhatikan ketebalan rambut, tekstur rambut, ukuran rambut, dan sensasi yang dirasakan oleh kulit kepala. Semakin sering si pengidap mencabuti rambutnya, maka semakin memperparah dampak bagi pengidap gangguan tersebut.

2 dari 4 halaman

Apakah perilaku ini merupakan salah satu gangguan psikologis?

Perilaku mencabuti rambut secara terus menerus mungkin bisa dikatakan sebagai gangguan psikologis. American Psychiatric Association, APA (2013) menyatakan bahwa “Trikotilomania adalah kondisi dimana individu secara sadar maupun tidak sadar mencabuti rambut dari berbagai bagian tubuh mereka,” Grant & Chamberlain (2016) menambahkan “mencabuti rambut kepala adalah jenis yang paling umum. Selain pada rambut kepala perilaku ini juga dilakukan pada area pubis, bulu mata, dan alis”.

Pengidap Trikotilomania juga sering ditemukan di kalangan remaja, khususnya remaja perempuan. Perilaku ini terjadi ketika seseorang sedang berada dalam situasi yang tenang, seperti saat belajar, membaca buku, menonton film, bekerja, dan dapat terjadi juga dalam situasi yang penuh dengan tekanan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Christenson, Mitchell, & Mackenzie (1991) menemukan “terdapat 15% dari subjek penelitian tersebut menyadari dan memfokuskan perhatiannya dalam aktivitas menarik rambut, 5% menyatakan bahwa perilaku menarik rambut dilakukan tanpa disadari, dan sebanyak 80% merupakan kombinasi dari keduanya. Selain itu, 43% dari subjek menjelaskan perilaku menarik rambut diawali tanpa adanya kesadaran kemudian berlanjut dengan penuh kesadaran dan berfokus dalam menarik rambut.” Flessner et al. (2008) menyebutkan bahwa “high-otomatic pullers (individu yang menarik rambut secara otomatis atau tanpa disadari) maupun high focused pullers (individu yang menarik rambut secara fokus atau penuh perhatian) mengalami kondisi Trikotilomania yang parah dengan tingkat stres maupun depresi yang tinggi.” Adapun N. J. Keuthen et al. (2004) menyatakan bahwa “beberapa individu dengan gangguan trikotilomania juga menyatakan penurunan dari fungsi aktivitas sehari-hari mereka termasuk performa di tempat kerja dan sekolah,” Casati (2010) menambahkan “seperti nilai sekolah menurun, produktivitas di tempat kerja berkurang, dan sulit berkonsentrasi.”
3 dari 4 halaman

Gejala dan faktor yang memengaruhi perilaku mencabuti rambut

Gejala-gejala yang terjadi pada pengidap Trikotilomania yaitu dengan mencabuti rambut secara terus-menerus hingga menimbulkan perasaan geli, puas, dan lega setelah melakukannya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya sensasi yang dirasakan, seperti kondisi emosi dan kognitif yang memengaruhinya. Seorang individu Trikotilomania ini juga memiliki sensasi fisik dalam hal mencabuti rambutnya, seperti memerhatikan ketebalan rambut, tekstur rambut, ukuran rambut, dan sensasi yang dirasakan oleh kulit kepala. Semakin sering si pengidap mencabuti rambutnya, maka semakin memperparah dampak bagi pengidap gangguan tersebut.
4 dari 4 halaman

Mungkinkah gangguan ini dapat disembuhkan?

Beberapa individu pengidap gangguan Trikotilomania mungkin sudah mencoba beberapa cara untuk menyembuhkan gangguan ini dan mengembalikan bentuk rambut seperti dahulu. Mereka mencoba mencoba menyembuhkan dengan cara memanjangkan rambutnya atau menahan agar tidak mencabuti rambutnya lagi. Tetapi, tidak banyak yang berhasil dalam melakukan hal tersebut dan berakhir untuk meminta bantuan kepada profesional. Adapun saran dari profesional, yaitu untuk mampu dalam mempertahankan motivasi internal untuk mengurangi keinginan untuk melakukan perilaku tersebut sebagai usaha pengendalian emosi serta mampu untuk menciptakan kepercayaan terhadap diri dan sikap menghargai diri.
Apakah kalian mengalami perilaku seperti ini? Jika iya, mungkin kamu mengidap Trikotilomania. Tetapi, kita tetap tidak boleh melakukan self-diagnose karena hal seperti ini dapat berdampak buruk terhadap diri kita sendiri! Jika kalian merasa memiliki perilaku persis seperti di atas, maka segera tanyakan dan berkonsultasi kepada seseorang profesional. Dengan kalian berkonsultasi, kalian dapat mendapatkan perawatan dan pengobatan secara khusus. Jadi, jangan takut untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam diri kalian, because you’re still you and it doesn’t change who you are!

Daftar Pustaka
Dewi , P. Y., & Kurniawan, A. (2020). Dinamika psikologis individu yang mengalami Trikotilomania. Psikologi Udayana, 7, 40-48. Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/download/55093/34475/

Madelaine, D. (2020). GAMBARAN KEPARAHAN PERILAKU MENCABUTI RAMBUT DAN DAMPAK PSIKOSOSIAL PADA WANITA DENGAN TRIKOTILOMANIA. Skripsi, 14-25. Retrieved from https://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/year/2020/docId/29378
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : nindya-septiningtyas

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya