Kasus Kematian Akibat Rokok Elektrik di Amerika Dipicu Penggunaan Liquid Ganja
Penulis : Rahmad
2 Oktober 2019 21:33
Kasus kematian itu karena rokok elektrik itu ditransaksikan di pasar gelap.
Planet Merdeka - Kasus kematian terkait penggunaan rokok elektrik (vape) di Amerika Serikat terungkap dipicu dari penyalahgunaan narkotika.
Otoritas kesehatan setempat mengumumkan, kasus kematian itu karena rokok elektrik itu ditransaksikan di pasar gelap.
Terkait kasus tersebut, Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) meminta semua pihak lebih objektif terhadap produk yang digunakan banyak negara sudah mulai diakui sebagai solusi mengurangi jumlah perokok aktif itu.
Ketua APVI, Aryo Andrianto mengatakan, sudah jelas produk cairan yang digunakan sampai menyebabkan kerusakan paru dan kematian adalah liquid mengandung ganja.
”Sudah dijelaskan di media-media di Amerika kalau kasus itu penggunaannya yang mengandung liquid ganja. Itu yang jadi masalahnya dan tidak banyak diungkap media-media di Indonesia,” katanya.
Aryo menegaskan, mengonsumsi liquid ganja alias ganja cair dipastikan menimbulkan penyakit. Maka itu, sangat disayangkan bisa beredar bebas di pasar Amerika.
”Sedangkan di Indonesia liquid yang mengandung ganja itu memang dilarang,” tegasnya.
Aryo meminta agar semua pihak menilai vape secara objektif. Terlebih lagi ada fakta baru yang dirilis Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di AS pada Jumat (28/09).
Peringatan dari CDC kepada para pengguna Vape.
Dikutip dari situs resmi www.cdc.org, lembaga dengan peran sebagai Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit itu mengumumkan para investigator di Illinois dan Wisconsin telah menemukan sejumlah petunjuk.Mereka mewawancarai 86 pasien yang sebagian besar laki-laki muda, dan 66% mengatakan mereka telah menguapkan produk THC berlabel Dank Vapes.
THC adalah bahan psikoaktif dalam ganja. THC dimaksud adalah THC oil dengan unsur utama psikoaktif yang terdapat di dalam tanaman ganja.
”Dank Vapes sepertinya merupakan merek paling menonjol namun sebagian besar palsu. Dengan kemasan umum yang mudah tersedia secara online dan yang digunakan oleh distributor untuk memasarkan kartrid yang mengandung THC." demikian isi laporan para penyelidik yang diumumkan CDC.
CDC telah mengingatkan kepada para pengguna vape agar tidak membeli produk di pasar illegal. Biasanya disebut di pinggir jalan.
Para penyelidik lebih fokus pada dampak THC terkait dengan penyakit yang ditimbulkannya. Maka CDC merekomendasikan untuk tidak menggunakan vaping yang mengandung THC.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : rahmad
-
Sosialisasi, Penempelan Rambu, dan Membuat Jalur Tangga Exit Di Pondok Pesantren AN-NUR Surabaya
-
619 Anak di Bantul Positif TBC Diduga Tertular dari Digendong dan Dicium
-
Perawatan Kulit Anti Penuaan Dini Berbahan Bunga Edelweiss dari Switzerland
-
Dr Hafiza Fikri Fadel Jelaskan Syarat Utama Merawat Kulit Wajah
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pentingnya aplikasi peduli lindungi pasca Covid 19
27 Mei 2022 14:41 -
Pasti Baru Tau, Ini kenapa Bayi Nangis Saat Lahir
9 Maret 2022 13:58 -
Jangan Panik, Pahami Jenis Kejang Dan Cara Mengatasinya
8 Maret 2022 22:04 -
Ingin Melahirkan Normal? Penuhi Syaratnya
8 Maret 2022 06:48 -
Tips Menjaga Kesehatan Mental, Agar Tidak Mudah Stress
7 Maret 2022 22:02 -
Jangan 'Terlewat' Makan Malam, Ini Manfaatnya
6 Maret 2022 06:32 -
23 Februari 2022 20:37
-
7 Kesalahan dalam Mendidik Psikis Anak
16 Januari 2022 18:22
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.