Beredar di Sosial Media Kesaksian Pasien Suspect Corona yang Sembuh dalam 9 Hari
Penulis : Aleolea Sponge
4 Maret 2020 14:47
Kesaksian Mengejutkan Julie, Pasien Corona
Planet Merdeka - Masuknya Virus Corona di Indonesia, mulai membuat masyarakat panik. Padahal, banyak yang belum tahu, apa yang sebenarnya akan terjadi pada tubuh manusia, bila terpapar virus ini. Virus ini memang menjadi wabah dunia, dan telah menelan korban lebih dari 1.000 orang meningal dunia.
Bahkan, banyak pasien yang memerlukan waktu rawat lebih cepat, ketimbang beberapa penyakit lainnya. Lalu, bagaimana sebenarnya yang akan terjadi, bila manusia terpapar Virus Corona?
Julie, adalah salah satu pasien positif Corona di Singapura. Kepada BBC, ia menceritakan secara detail apa yang terjadi padanya, dari awal hingga benar-benar sembuh.
"Saat itu saya pertama kali kena demam. Suhu tubuh saya ada di kisaran 38,2 sampai 38,5," ujar Julie.
Julie pun merasa tak aneh dengan demam itu. Ia kemudian menenggak obat flu, Panadol.
"Kondisi tubuhku berangsur baik. Aku hanya merasa agak letih, lalu aku istirahat, tidur seharian," kata Julie.
Bangun tidur, Julie merasa demam itu sudah sepenuhnya hilang.
"Aku benar-benar normal. Bahkan aku tak mengalami pilek atau batuk," ujarnya.
Julie terjaga dari tidurnya karena ia merasakan sangat sakit di kepala.
"Saat itu, kamar tidur saya rasanya berputar," kata Julie, menceritakan bagaimana sakit kepalanya.
Julie menuju rumah sakit keesokan harinya. Ia pun dinyatakan positif terkena Covid-19, alias penyakit flu yang disebabkan Virus Corona.
Julie pun ditempatkan dalam ruang isolasi. Julie mengatakan, mengalami Covid-19 awalnya seperti flu biasa. Tapi, kemudian puncak serangan datang. Menurut dia, saat itu sangat sulit untuk bernafas.
"Saat dalam masa kritis, satu hal yang saya rasa sulit lakukan adalah bernafas,"
"Rasanya paru-paruku ini sedang diajak berpacu," kata Julie.
"Sangat beda rasanya ketika dalam kondisi normal. Anda mungkin tak akan sadar kalau sedang bernafas," ujar Julie.
Karena sulit bernafas ini, Julie merasa kepayahan untuk melakukan sesuatu. Ia menggambarkan, berjalan dari ranjang ke kamar mandi yang hanya 5 meter misalnya, akan benar-benar melelahkan.
"Aku ingat hal yang tak bisa kulakukan adalah berjalan, karena rasanya sangat susah bernafas,"
"Karena nafas tersengal-sengal, aku tak kuat lama berdiri. Itu hal yang tak pernah terjadi padaku sebelumnya, ketika aku sakit terkena flu biasa," cerita Julie.
"Aku merasa, Corona itu sebenarnya hanya flu biasa yang sedang dalam sorotan dunia, sehingga membuat orang-orang khawatir," kata Julie.
"Banyak orang khawatir, karena mereka tak tahu bagaimana virus ini sebenarnya," kata Julie.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Sosialisasi, Penempelan Rambu, dan Membuat Jalur Tangga Exit Di Pondok Pesantren AN-NUR Surabaya
-
619 Anak di Bantul Positif TBC Diduga Tertular dari Digendong dan Dicium
-
Perawatan Kulit Anti Penuaan Dini Berbahan Bunga Edelweiss dari Switzerland
-
Dr Hafiza Fikri Fadel Jelaskan Syarat Utama Merawat Kulit Wajah
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pentingnya aplikasi peduli lindungi pasca Covid 19
27 Mei 2022 14:41 -
Pasti Baru Tau, Ini kenapa Bayi Nangis Saat Lahir
9 Maret 2022 13:58 -
Jangan Panik, Pahami Jenis Kejang Dan Cara Mengatasinya
8 Maret 2022 22:04 -
Ingin Melahirkan Normal? Penuhi Syaratnya
8 Maret 2022 06:48 -
Tips Menjaga Kesehatan Mental, Agar Tidak Mudah Stress
7 Maret 2022 22:02 -
Jangan 'Terlewat' Makan Malam, Ini Manfaatnya
6 Maret 2022 06:32 -
23 Februari 2022 20:37
-
7 Kesalahan dalam Mendidik Psikis Anak
16 Januari 2022 18:22
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.