Ketika Pandemi, Banyak Remaja Rentan Alami Depresi
Penulis : Yuli Astutik
7 Juli 2021 21:40
Ia mengungkapkan bahwa pada fase ini, remaja usia 10-18 tahun amat butuh sosialisasi dengan teman sebaya.
"Ini tantangan sekarang banyak problem remaja mengalami depresi, dan orangtua yang tidak bisa kendalikan anaknya.”
“Jadilah para remaja capek di rumah, lalu keluar jalan-jalan dan nongkrong-nongkrong," kata Alissa dalam acara peluncuran Modul Pengasuhan dengan Cinta dan Modul Keterampilan dan Kecakapan Hidup Remaja di Masa Pandemi, Rabu (7/7/2021).
Ia mengungkapkan bahwa pada fase ini, remaja usia 10-18 tahun amat butuh sosialisasi dengan teman sebaya.
"Ini tantangan sekarang banyak problem remaja mengalami depresi, dan orangtua yang tidak bisa kendalikan anaknya.”
“Jadilah para remaja capek di rumah, lalu keluar jalan-jalan dan nongkrong-nongkrong," kata Alissa dalam acara peluncuran Modul Pengasuhan dengan Cinta dan Modul Keterampilan dan Kecakapan Hidup Remaja di Masa Pandemi, Rabu (7/7/2021).
Alhasil kata Alissa, diibaratkan pandemi adalah gempa bumi maka jika pondasi rumah yang dibangun orang tua kuat, maka rumah akan bergoyang tapi tidak sampai hancur.
Namun bila pondasi tak kuat maka hancurlah rumah tersebut dihantam gempa pandemi Covid-19. Contoh kehancuran seperti ekonomi keluarga terganggu, hubungan tidak harmonis, hingga kesehatan terganggu.
Terakhir Alissa membeberkan bila setiap anggota keluarga secara bersamaan ada di rumah maka potensi gesekan akan terjadi sebab tak semua rumah punya space atau kapasitas yang mumpuni.
"Lahan terbatas di dalam rumah, senggolan pasti terjadi, sedangkan semua punya kepentingan. Gesekan berubah jadi pertengkaran dan sikap saling menuntut antara anggota keluarga memicu pertengkaran bahkan kekerasan," tandas Alissa.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik
-
Sosialisasi, Penempelan Rambu, dan Membuat Jalur Tangga Exit Di Pondok Pesantren AN-NUR Surabaya
-
619 Anak di Bantul Positif TBC Diduga Tertular dari Digendong dan Dicium
-
Perawatan Kulit Anti Penuaan Dini Berbahan Bunga Edelweiss dari Switzerland
-
Dr Hafiza Fikri Fadel Jelaskan Syarat Utama Merawat Kulit Wajah
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pentingnya aplikasi peduli lindungi pasca Covid 19
27 Mei 2022 14:41 -
Pasti Baru Tau, Ini kenapa Bayi Nangis Saat Lahir
9 Maret 2022 13:58 -
Jangan Panik, Pahami Jenis Kejang Dan Cara Mengatasinya
8 Maret 2022 22:04 -
Ingin Melahirkan Normal? Penuhi Syaratnya
8 Maret 2022 06:48 -
Tips Menjaga Kesehatan Mental, Agar Tidak Mudah Stress
7 Maret 2022 22:02 -
Jangan 'Terlewat' Makan Malam, Ini Manfaatnya
6 Maret 2022 06:32 -
23 Februari 2022 20:37
-
7 Kesalahan dalam Mendidik Psikis Anak
16 Januari 2022 18:22
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.