1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEHAT

Lebih jeli memilih suplemen sehat

Penulis : Iwan Tantomi

7 Juni 2016 15:49

Tidak semua suplemen identik buruk bagi kesehatan, ada juga suplemen sehat asal tepat memilihnya

Setiap hari tubuh membutuhkan banyak nutrisi untuk bisa terus aktif bergerak. Mulai dari asupan vitamin, mineral, protein, karbohidrat hingga lemak. Semua zat gizi ini bisa ditemukan dalam makanan yang kita makan saban hari.

Sayangnya kebutuhan zat gizi tersebut sering kali kurang terpenuhi secara cukup dalam tubuh. Akibatnya, beragam gangguan kesehatan pun sering terjadi. Untuk mengatasinya, para pakar nutrisi dan kesehatan menciptakan suplemen. Fungsinya tak lain agar kebutuhan nutrisi harian tubuh bisa tetap terpenuhi.

Lantas, bagaimana cara memilih suplemen makanan yang tepat? Simak tipsnya berikut ini.

Kandungan Nutrisi
Bacalah label nutrisi pada masing-masing suplemen dengan hati-hati dan cermat. Biasanya label nutrisi pada masing-masing suplemen berbeda-beda. Ada yang terbuat dari bahan alami, ada pula yang sintetik atau buatan. Founder sekaligus Direktur Whitaker Wellness Institute, Amerika Serikat, Dr. Julian Whitaker, untuk vitamin C baik yang alami maupun sintetik sama-sama bisa terserap dalam tubuh dengan baik. Hal ini beda dengan vitamin E. Prioritaskan sumber vitamin E yang bersumber dari bahan alami, karena lebih unggul dari segi manfaatnya bagi tubuh.

Sementara untuk kandungan mineral, Dr. Julian kembali menjelaskan, hampir secara keseluruhan dapat dimanfaatkan dalam tubuh. Namun demikian, orang yang mengalami gangguan kurang mineral tertentu tidak bisa secara leluasa untuk mengonsumsi setiap suplemen. Misalnya saja, kalsium karbonat tidak bisa terserap sempurna ketika tubuh kekurangan asam klorida. Maka sebab itu, ketelitian dalam membaca label nutrisi pada suplemen sangat perlu untuk diterapkan.

Sedangkan Kathleen M. Zelman, MPH, RD, LD, direktur nutrisi situs kesehatan Amerika Serikat terkemuka, WebMD, menambahkan paling tidak nutrisi yang ada dalam sebuah suplemen bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral kompleks. Kandungan nutrisi tersebut berupa vitamin A, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6, B9 (asam folat), B12, B5, C, D, E dan tentunya beberapa mineral seperti selenium, kalium, kalsium, magnesium dan zat besi.

Dosis
Setelah menemukan makanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi dalam tubuh, berikutnya yang perlu diperhatikan adalah dosis. Beberapa produk suplemen tidak mengandung nutrisi sesuai yang diharapkan. Meski dalam kemasannya tertulis dosis yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian, tetapi kenyataannya suplemen tersebut tak lain hanyalah tablet pemanis serupa permen. Hal ini tentu saja amat merugikan setiap orang yang mengonsumsinya. Terlebih bagi mereka yang sudah mengonsumsi suplemen ini dalam jumlah banyak.

Menurut Dr. Julian, untuk membedakan mana suplemen yang mengandung dosis yang benar-benar sesuai dan tidak, perhatikan dosis sajian dalam kemasan. Jika pada kemasan tertulis ‘X mg Kalsium’, ‘X mg Kalsium (dari Kalsium Karbonat)’ atau ‘X mg Kalsium (Kalsium Karbonat), maka dosis suplemen yang dipilih tepat. Sebab, istilah tersebut menunjukkan bahwa tubuh akan mendapatkan X mg kalsium secara keseluruhan dalam satu kali asupan. Sebaliknya, bila label menuliskan ‘X mg Kalsium Karbonat’ maka bisa diasumsikan jumlah kalsium dalam suplemen tersebut hanya sebatas 40 persen saja.

Kualitas produk
Meski merek bukanlah segala-galanya, tetapi akan lebih baik jika membeli suplemen dari produsen suplemen gizi yang lebih terkemuka. Tak bisa dipungkiri, produsen besar selalu melakukan riset ilmiah untuk menciptakan setiap produknya. Mereka akan memilih bahan baku terbaik dan menggunakan peralatan laboratorium yang canggih demi menciptakan sebuah produk suplemen gizi yang berkualitas. Dengan proses yang begitu selektif, produk yang dihasilkan pun akan sama dengan label serta jauh dari kontaminan atau zat-zat yang berbahaya.

Harga
Selain merek sebuah produk, faktor lain yang juga akan berpengaruh terhadap kualitas sebuah produk adalah harga. Tidak terkecuali untuk produk suplemen gizi. Riset yang panjang dan tahapan produksi yang ketat, tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Produsen yang seperti ini berharap produk yang mereka buat benar-benar bisa bermanfaat bagi konsumennya. Wajar saja, jika kemudian suplemen yang dipasarkan cenderung tidak murah.

Sertifikasi
Hal lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah segel keamanan atau biasa dikenal sertifikasi. Sebelum dijual bebas di pasaran, suplemen ini akan diuji terlebih dahulu oleh badan atau lembaga terkait yang diberi kewenangan negara untuk mengujinya. Di Indonesia, sertifikasi suplemen, makanan, minuman maupun obat-obatan, dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sementara untuk mengetahui suplemen tersebut tersertifikasi apa tidak, bisa dilihat dari nomor registrasi pada kemasannya.

Nah, itu dia beberapa cara memilih suplemen yang baik sesuai dengan kebutuhan. Jadi, jangan sampai salah membeli, apalagi mengonsumsinya berlebihan. Kalau menurut Kathleen, don’t over do it!

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : iwan-tantomi

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya