Miliki Gen Zombie, Alasan Gajah Tak Bisa Kena Kanker
Penulis : OctaWilly
15 Agustus 2018 17:30
Gen ini rencananya akan diujicobakan pada Manusia untuk atasi penyakit Kanker
Planet Merdeka - Dengan memiliki tubuh yang besar, Gajah harusnya sangat rentang dengan serangan tumor dan kanker. Namun sebuah DNA purba yang berada didalam tubuhnya mampu melindungi hewan besar tersebut dari serangan Kanker dan Tumor.
Dikutip dari nytimes, Selasa (14/08/2018), seorang peneliti Vincent Lynch, yang mengajar di Universitas Chicago menjelaskan bahwa hewan besar yang rata-rata memiliki berat hampir delapan ton tersebut, memiliki sebuah gen purba yang melindungi diri mereka dengan gen unik yang secara agresif membunuh sel-sel yang DNAnya telah rusak.
Tapi entah bagaimana itu dibangkitkan, sedikit DNA zombie yang terbukti sangat berguna.
“Ini mungkin memberi tahu kita sesuatu yang mendasar tentang kanker Dan jika kita beruntung, ini bisa memberi tahu kita sesuatu tentang cara mengobati penyakit manusia, ”kata Dr. Lynch.
Mereka menduga ini mungkin berhubungan dengan adanya gen p53 yang berfungsi menekan tumor pada gajah. Jadi sel yang sakit akan dirusak dan dicerna sendiri oleh sistem kekebalan tubuh, jika tidak mereka dapat berkembang menjadi sel-sel tumor.
Gen ini sebenarnya juga ada pada manusia dan hampir di seluruh mamalia, setidaknya satu salinan gen.
Gen zombie
Yang mengejutkan bagi para peneliti, gajah ternyata tidak cuma punya satu, tetapi 20 salinan gen p53 dalam susunan genetik mereka.Akibatnya, sel-sel ini bereaksi jauh lebih sensitif terhadap tiap kerusakan pada genom dan memulai kematian sel lebih awal.
"Terkadang mereka juga melakukan kesalahan, menghasilkan versi gen nonfungsional yang dikenal sebagai pseudogen."kata Lynch.
Sambil terus meneliti gen p53, para peneliti menemukan pseudogen yang disebut faktor penghambat leukemia 6 (LIF6).
Luar biasanya, pada gajah pseudogen ini bisa tiba-tiba berfungsi kembali. Dengan kata lain gen ini bangkit dari kematian. Gen yang ibarat zombie inilah yang kemudian menghancurkan pasokan energi dari sel yang sakit.
Para peneliti mempublikasikan penelitian mereka dalam jurnal Cell Reports 14 Agustus 2018.
Bisakah diterapkan pada manusia?
Gen LIF6 diduga telah aktif pada gajah selama jutaan tahun. Gen ini sepertinya juga sudah ada di tubuh nenek moyang gajah modern saat ini, yaitu Hyrax yang hidup sekitar 25 hingga 30 juta tahun yang lalu.Tinggi Hyrax pada saat itu hampir tidak lebih besar dari marmut. Ada kemungkinan bahwa mekanisme perusakan sel kanker ini juga bertanggung jawab atas ukuran besarnya gajah.
Hewan besar memiliki sel dan sistem pembelahan sel yang lebih banyak dari hewan kecil.
Lynch dan rekan-rekannya kini ingin mencoba menggunakan strategi gajah dalam pengobatan kanker terhadap tubuh manusia.
"Mungkin kita dapat menemukan cara untuk mengembangkan obat yang bisa meniru perilaku LIF6 pada gajah atau membuat sel kanker agar bisa menghidupkan salinan sel zombie mereka," kata dia.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : octawilly
-
Sosialisasi, Penempelan Rambu, dan Membuat Jalur Tangga Exit Di Pondok Pesantren AN-NUR Surabaya
-
619 Anak di Bantul Positif TBC Diduga Tertular dari Digendong dan Dicium
-
Perawatan Kulit Anti Penuaan Dini Berbahan Bunga Edelweiss dari Switzerland
-
Dr Hafiza Fikri Fadel Jelaskan Syarat Utama Merawat Kulit Wajah
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pentingnya aplikasi peduli lindungi pasca Covid 19
27 Mei 2022 14:41 -
Pasti Baru Tau, Ini kenapa Bayi Nangis Saat Lahir
9 Maret 2022 13:58 -
Jangan Panik, Pahami Jenis Kejang Dan Cara Mengatasinya
8 Maret 2022 22:04 -
Ingin Melahirkan Normal? Penuhi Syaratnya
8 Maret 2022 06:48 -
Tips Menjaga Kesehatan Mental, Agar Tidak Mudah Stress
7 Maret 2022 22:02 -
Jangan 'Terlewat' Makan Malam, Ini Manfaatnya
6 Maret 2022 06:32 -
23 Februari 2022 20:37
-
7 Kesalahan dalam Mendidik Psikis Anak
16 Januari 2022 18:22
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.