1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEHAT

Heran lihat bayinya selalu pegang kepala, Waspada akan Hal ini

Penulis : Moana

4 Juni 2018 10:17

Seorang ibu heran karena anaknya terus-terusan memegang kepalanya

Planet Merdeka - Semua pasangan yang dikaruniai buah hati tentu merasa sangat bahagia. Dan bahkan mereka rela melakukan apa saja untuk membuat buah hatinya itu senang. Kehadiran seorang buah hati dalam rumah tangga itu memang memberikan warna tersendiri, terlebih saat mereka masih bayi. 

Semua bayi memang terlihat lucu, apalagi dengan pipi tembamnya. Setiap pergerakan yang dilakukan bayi tampak lucu dan membuat hati orang dewasa meleleh. Namun, jika si bayi terus menerus melakukan gerakan yang sama, mungkin orang tua perlu sedikit khawatir, atau bahkan mencari pertolongan medis, untuk berjaga-jaga.

Dan hal aneh baru saja dialami oleh pasangan di Tiongkok. Bayi mereka yang masih berusia 1 tahun terus-menerus menyentuh kepalanya. Awalnya, orang tua dari bayi bernama An An itu mengira gerakan itu normal-normal saja. Namun, setelah dua minggu kemudian, sang ibu merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Ia menyadari An An masih menyentuh kepalanya dengan raut muka seperti menahan rasa sakit.

2 dari 6 halaman

An An menderita otitis media

Mengikuti instingnya itu, sang ibu tahu ada sesuatu yang salah dan kemudian membawa anaknya itu ke rumah sakit. Setelah diperiksa, An An didiagnosis menderita otitis media, kondisi simana bagian tengah telinga menderita inflamasi dan infeksi. Orang tua An An pun juga diberitahu bahwa kondisi si bayi lumayan parah karena infeksi menyebar cukup lama.

Orang tua An An merasa bersalah karena tidak langsung menerima sinyal yang diberikan anaknya, mengira gerakan itu hanyalah gerakan biasa. Beruntung, dokter berkata bahwa pengobatan belum terlambat. Kemungkinan untuk sembuh pun masih sangat tinggi.
3 dari 6 halaman

Mengenal otitis media

Banyak netizen, terutama orang tua baru yang kaget akan penyakit ini karena mereka tidak pernah mendengarnya sebelumnya. Sebenarnya, otitis media adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi, balita, maupun anak-anak. Dilansir dari World of Buzz, berikut gejala otitis media yang perlu diwaspadai orang tua:
  • Menangis
  • Sensitif
  • Tidak bisa tidur
  • Sakit telinga
  • Sakit kepala
  • Sakit leher
  • Merasa penuh pada bagian telinga
  • Drainase cairan dari telinga
  • Demam
  • Muntah
  • Diare
  • Kehilangan keseimbangan
  • Kehilangan pendengaran
4 dari 6 halaman

Penyebab otitis media

Sebagian besar kasus otitis media muncul karena terjadinya infeksi akibat virus atau bakteri. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya penimbunan mukosa atau lendir di telinga tengah dan mengganggu fungsi penyampaian suara ke telinga bagian dalam.Tuba Eustachius adalah saluran yang berfungsi untuk menyalurkan udara ke dalam telinga bagian tengah. Pada anak-anak, saluran ini ukurannya lebih sempit dibandingkan dengan yang ada pada orang dewasa. Karena itulah anak-anak lebih rentan terkena otitis media.
5 dari 6 halaman

Pengobatan otitis media

Sebagian besar kasus otitis media tidak memerlukan penanganan dokter. Kondisi ini akan pulih dengan sendirinya dalam beberapa hari. Penanganan medis dibutuhkan apabila penderita otitis media:
  • Mengalami gejala yang tidak membaik dalam waktu tiga hari.
  • Merasakan nyeri hebat pada bagian telinga.
  • Mengeluarkan nanah atau cairan dari telinga.
  • Memiliki kondisi bawaan, seperti cystic fibrosis atau penyakit jantung bawaan, yang membuat risiko terjadinya komplikasi meningkat.
Pengobatan yang akan diberikan berguna untuk meredakan rasa sakit dan demam yang mungkin dialami. Contoh obat yang biasanya diberikan adalah paracetamol dan ibuprofen.Untuk mengatasi otitis media akibat bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Obat ini akan diberikan jika gejala yang muncul berkelanjutan atau cukup parah.
6 dari 6 halaman

Pencegahan Otitis Media

Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terkena otitis media:
  • Jauhkan anak-anak dari lingkungan yang penuh asap atau berada di lingkungan perokok.
  • Lengkapi vaksinasi pada anak-anak sesuai jadwal, terutama vaksin pneumokokus dan vaksin DTP/IPV/Hib.
  • Utamakan pemberian ASI, bukan susu formula.
  • Menghindari kontak langsung dengan anak-anak yang sedang sakit atau terserang infeksi.
  • Jangan memberi makan pada anak saat mereka berbaring.
  • Setelah anak berusia 6-12 bulan, jangan memberikan dot pada mereka.
Beberapa cara di atas hanya dilakukan untuk mengurangi risiko terkena otitis media karena tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi telinga tengah.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya