1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEJARAH

Candi Kidal "Anusapati"

Penulis : rudi prasetyo

2 Juli 2016 22:49

Bila berkunjung kemalang tidak ada salahnya anda juga mengenal peradaban dan situs kerajaan yang ada di sekitar Kota dan kabupaten Malang.Kali ini kami ingin mengenalkan Candi Kidal atau dikenal dengan Candi Anusapati

Cand kidal terletak 7KM arah barat daya Kota Kecamatan Tumpang. Tepatnya di Desa Kidal.Dari Tumpang dapat menumpang angkutan umum jurusan Tajinan.Atau melalui terminal umum jurusan Tajinan. Atau melalui terminal Gadang menumpang angkutan umum jurusan Tumpang lewat Tajinan.

Candi Kidal termasuk bangunan kuno peninggalan kerajaan Singashari.Menurut Kitab Negara Kertagama dan Pararaton, Candi Kidal adalah candi pendharmaan Raja Anusapati. Raja kerajaan Singashari yang kedua. Raja Singashari yang pertama adalah Ken Arok. mempunyai gelar Sri Ranggah Rajasa sang Amurwabhumi.Sebelum Ken Angrok menjadi raja, Singashari masih bernama Tumapel. Diperintah oleh akuwu ( Semacam Bupati ) bernama Tunggul Ametung.Tunggul Ametung mempunyai istri bernama kendedes. Putri seorang brahmana bernama Empu Purwa dari Panawijen ( Desa Polowijen Kec.blimbing Kotamadya Malang ). Pada waktu Kendedes hamil 3 bulan, akhuwu tunggul Ametung dibunuh Ken Angrok denagn keris buatan Empu Gandring.Malangnya, yang dituduh membunuh adalah sahabat Ken angrok yang bernama Kebo Hijo. Sebab sebelum keris itu dipakai memebunuh, lebih dulu dipinjamkan kepada Kebo Hijo. Oleh Kebo Hijo keris tersebut dipamerkan kepada setiap orang Tumapel. Kebo Hijo yang terkena getahnya itu dihukum mati.

Ken Angrok memang berniat  mejadi Raja,setelah berhasil menduduki jabatan Akuwu, Ken Angrok menyerang Kerjaan Kadiri. Pertempuran antara tentara Tumapel dan Kadiri terjadi di Desa ganter dekat Pujon. Kerjaan Kadiri kalah, Ken Angrok menjadi Raja Tumapel. Nama Tumapel kemudian diganti menjadi Kutaraja. Istri Akuwu Tunggul Ametung yaitu Ken Dedes, diambil istri oleh Ken Angrok.

Ken Dedes melahirkan anak putera dan diberi nama Anusapati, Ken Angrok tidak lama memerintah.Ia mati dibunuh oleh Pengalasan ( Prajurit ) dari Batil. pengalasan itu disuruh oleh Anusapati. Karena Anusapati merasa dendam atas pembunuhan ayahnya yang sebenarnya yaitu Tunggul Ametung. Ken Angrok dicandikan di Kagenengan ( mungkin kagenengan daerah Pakisaji daerah Malang Selatan ). Sepeninggal ken Angrok , Anusapati menjadi Raja Kutaraja.Ken Angrok denga Ken Dedes mempunyai putra Mahesa Wong Ateleng. Dengan Ken Umang Selirnya, Ken Angrok mempunyai putra bernama Panji Tohjaya.Anusapati lama memerintah Kutaraja.Lambat laun tahulah Panji Tohjaya bahwa yang membunuh ayahnya adalah Anusapati.Panji Tohjaya hendak menuntut balas kematian ayahnya. Pada suatu hari ANusapati diajak bermain sabung ayam oleh Panji Tohjaya. Disaat itulah Panji Tohjaya membunuh Anusapati dengan keris Empu Gandring. Anusapati meninggal 1248. Raja Anusapati didharmakan di Candi Kidal sebagai Dewa Siwa.

Kaki candi Kidal berbentuk bujur sangkar. Bangunan candinya tidak gemuk seperti candi Badut dan Candi Songgoriti, tetapi menjulang tinggi.Candi Kidal menghadap ke Arah Barat. Di kanan kiri pintu masuk teradpat relung yang dahulu berisi Arca Mahakala dan Nandiswara. Seperti Candi Hindu lainnya bahwa di sisi luar diding candi terdapat relung tempat Dewi Durga, Ganesya, dan resi Agatya atau Siwa Guru. Didalam ruangan utama Candi Kidal sekarang kosong, dahulu terdapat Arca Dewa Siwa yang berdiri tegak yang menggambarkan Raja Anusapati.Arca tersebut sekarang berada di Belanda.

Pada Kaki Candi Kidal terdapat lukisan burung garuda memanggul ular ( sisi selatan ), garuda memanggul guci Amerta ( sisi timur ) dan burung garuda memanggul Dewi Winata ( sisi utara ).Lukisan itu merupakan fragmen cerita yang terdapat didalam kisah Mahabharata. Garuda adalh putra Dewi Winata. Ibunya menjadi budak saudaranya sendiri yaitu Dewi Kadru, ibu para ular dan naga.Ular dan Naga berjanji akan membebaskan Ibu Garuda,asalkan Garuda dapat mendapatkan Guci Amerta dan diberikan kepada Ular dan Naga.Dewi Winata kemudian dibawa pergi oleh Garuda, tetapi tidak lama kemudian Guci Amerta duciri lagi oleh Dewa Indra.Sehingga Ular dan Naga tidak jadi mendapatkannya. Garuda akhirnya mengabdikan dirinya kepada Dewa Wisnu.Oleh Dewa Wisnu dijadikan kendaraanya.

Cerita ini mempunyai makna kelepasan jiwa ( Moksa ). Garuda yang dapat melepaskan ibunya dari perbudakan saudaranya sendiri disamakan dengan Jiwa Anusapati yang terlepas dari kehidapan duni dan mencapai moksa.

Candi kidal diduga dibangun sekitar tahun 1260 yaitu 12 tahun sesudah meninggalnya Anusapati

Sumber : Tour Malang

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : malangtravelguide

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya