Dianggap Sudah Punah, Spesies Bambu Purba Langka di Seluruh Dunia Justru Ditemukan di Malang!
Penulis : Winda Carmelita
15 Juni 2016 13:09
Ketidaktahuan warga membuat bambu langka ini dianggap tak berguna dan dipakai untuk memukuli anjing
Jika menyebut nama Malang, tentunya yang terlintas di pikiran kita adalah kuiner dan wisata khasnya. Ya, selama bertahun-tahun Malang dikenal sebagai destinasi wisata yang memanjakan para wisatawan. Mulai dari udaranya yang sejuk merayu, hingga aneka makanan yang khas dan selalu bikin rindu.
Menyoal kekhasan Malang, sudah tidak asing lagi jika Malang dihubungkan dengan bakso ataupun tempe. Tetapi, siapa yang tahu jika di Malang punya satu kekhasan lagi, yang bahkan hanya bisa ditemui di Malang?
Pernah mendengar Bambusa cornuta Munro? Belum pernah? Bagaimana dengan pring embong atau pring apus? Ya, pring embong atau pring apus memiliki nama ilmiah Bambusa cornuta Munro. Ini adalah nama spesies bambu langka yang hanya ada di Malang, lho!
Pring embong merupakan endemik Indonesia yang spesiesnya di dunia sudah punah. Namun, ternyata jenis bambu ini justru ditemukan di desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Malang. Dilansir dari akun Facebook "Save Bambusa Cornuta Munro-Pring Embong", spesies pring embong ini usianya antara 50.000-25.000 sebelum Masehi. Jadi bisa dikatakan bahwa si 'anak yang hilang' ini adalah bambu purba. Spesies ini termasuk salah satu generasi awal dari spesies bambu-bambu yang ada di dunia, atau merupakan awal dari evolusi bambu dunia. Mengejutkan bukan?
Awalnya, bambu ini sudah dinyatakan tidak bisa lagi ditemukan di belahan dunia manapun alias punah sama sekali. Dari informasi yang saya himpun dari berbagai sumber, sebuah buku berjudul Teysmannia karya Sijfert Hendrik Koorders yang diterbitkan tahun 1910 menyebutkan bahwa bambu purba langka ini bisa ditemukan di Desa Sumbertangkil, Kabupaten Malang, pada ketinggian 400-500 meter. Informasi ini membawa Besar Edy Santoso dan timnya, yaitu Tim Ekpedisi Bambu Cornuta Munro untuk mengekplorasi wilayah Sumbertangkil pada tahun 2015. Benar saja, tanaman langka ini masih tumbuh dan berkembang dengan baik! Selama ini masyarakat setempat mengetahui bambu tersebut hanyalah sebagai tanaman yang tidak menarik, mengganggu dan merusak keindahan sekitarnya. Dianggap tidak berfaedah karena batangnya kecil, masyarakat justru menggunakannya untuk memukul anjing.
Beruntunglah nasib bambu yang ditemukan oleh Dr. Thomas Horsfiel dan Thomas Stamford Raffles pada 1810-1815 ini. Meski ditemukan dalam kondisi tinggal sedikit, bambu langka yang hanya ada di Malang ini bisa diselamatkan.
Rencananya, pring embong asal Sumbertangkil ini akan dibudidayakan untuk menjaga kelestariannya. Informasi yang saya baca di akun Facebook 'Save "Bambusa Cornuta Munro - Pring Embong"', tim akan menggunakan teknik Soltwede untuk mengembangkan spesies yang masih merupakan marga rumput-rumputan ini. Pasalnya, pring embong ini punya sifat yang berbeda dengan bambu-bambu lainnya, yaitu perkembangbiakannya tidak merumpun ke atas. Melainkan ke samping, menjalar dan mengikat satu sama lainnya. Perkembangbiakannya ini justru memberikan keuntungan karena mencegah erosi dan longsor, khususnya jika ditanam di lereng-lereng perbukitan.
Ini menjadi kabar gembira yang tentunya harus didukung oleh seluruh masyarakat, bukan hanya tim peneliti dan warga Malang saja. Besar Edy Santoso berniat untuk melaporkan temuan langka ini ke organisasi bambu dan rotan dunia dengan harapan dunia mengetahui jenis ini masih ada di Malang.
Jika kamu berkunjung ke Malang, selain menyantap aneka kulinernya yang menggoyang lidah dan terbuai sejuk udaranya, sempatkan untuk melihat salah satu ciptaan Tuhan yang mulai langka keberadaannya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : winda-carmelita
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Kisah Khalifah Ali bin Abi Thalib Dalam Kepemimpinan Islam
13 Januari 2022 08:45 -
Peristiwa G30S PKI Menjadi Trending Topic, Netter: Sejarah Kelam Jangan Sampai Terulang
30 September 2021 15:27 -
Alasan Orang-orang Zaman Dulu Tidak Pernah Senyum ketika Berpose
21 September 2021 15:18 -
Trimurti Mengungkap Kekejaman Penjara Wanita Zaman Belanda, Tahanan Disiksa Sampai Gangguan Jiwa
16 September 2021 18:03 -
Ini Dia Barisan Pahlawan di Pinggiran Arus Besar Sejarah
20 Agustus 2021 20:34 -
Siapakah Gumiho, Siluman Rubah yang Terkenal di KDrama?
10 Juni 2021 22:25
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.