Potret Lawas Wanita Main Tenis serta Pakaian Yang Dikenakannya Pada Tahun 1930-an

Foto jadul wanita yang tengah bermain tenis ini bikin netizen salfok. (Leiden University Libraries via Instagram/ perfectlifeid)

Penulis : Yuli Astutik

7 Juni 2021 20:17

Mereka bisa main tenis adalah dari kalangan berada di masanya

Planet Merdeka - Belakangan ini tersebar foto lawas yang menunjukkan seorang wanita sedang main tenis di sekitar tahun 1930-an. Bagaimana penampakkanya dalam memainkan olahraga tersebut pun menjadi perhatian netizen sampai heboh di media sosial.

Nampak dalam potret lawas ini, si wanita tak memakai pakaian ala pemain tenis di masa kini. Tetapi memakai pakaian wanita Jawa di masa lalu.

Beberapa warganet sontak salfok dengan baju yang dikenakan oleh wanita tersebut. Akun fanspage @perfectlifeid mengunggah postingan terkait seorang wanita yang tengah memegang raket tenis.

"Potret seorang wanita mengenakan kebaya bermain tenis di Yogyakarta sekitar tahun 1930," tulis keterangan di dalam postingan.

2 dari 3 halaman

Sesudah diselidiki, Leiden University Libraries banyak menyimpan barisan potret lawas terkait bangsawan Belanda atau keturunan Indo-Eropa yang berpose di lapangan tenis pada kisaran tahun 1930 hingga 1955.

Barisan foto merekam lapangan tenis yang terletak di Yogyakarta, Manokwari, Salatiga, Bandung dan Batavia. "Javaanse vrouw aan het tennissen, vermoedelijk te Jogjakarta," tulis keterangan yang tercantum di Leiden University Libraries.

3 dari 3 halaman

Situs perpustakaan online kepunyaan universitas asal Belanda itu menerangkan bahwa seseorang di dalam foto itu adalah wanita Jawa. Masih belum diketahui siapa identitasnya, tetapi kemungkinan wanita itu bukan orang sembarangan, setidaknya dari kalangan elit.

Tak memakai sport bra atau mungkin pakaian tenis yang ketat, tetapi wanita tersebut justru memakai jarik batik.

Sebagian warganet bahkan menduga bahwa wanita tersebut cukup kaya atau setidaknya "sultan" pada zamannya.

Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik