1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEJARAH

Mengenal Lebih Dalam Suku Madura yang Mendiami Jawa Timur

Penulis : Yuli Astutik

27 Agustus 2021 20:36

Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Madura dengan dialek Kangean, Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, Probolinggo, Bondowoso dan Situbondo. 

Bahasa Madura mengenal tingkatan bahasa pula seperti layaknya bahasa Jawa yaitu, bahasa kasar, menengah dan halus.

Masyarakat Madura diketahui sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi tali kekerabatan.

Salah satu simbol yang mendukung terkait tali kekerabatan ini, dapat disaksikan dari denah sebuah rumah yang masih bersifat tradisional atau rumah - rumah adat yang terdapat di Madura.

2 dari 4 halaman

Kali ini kita akan bahas salah satu yang ada di provinsi ujung timur Pulau Jawa ini, yakni suku Madura.

Jatim mempunyai provinsi terluas dibandingkan 6 provinsi lainnya dengan keberadaan jumlah penduduk terbanyak yaitu 40.665.696 di Indonesia sesudah Jawa Barat, dikutip dari Suara.com.

Suku Madura mendiami Pulau Madura serta daerah ‘Tapal Kuda’.

Sebagian besar orang Madura merupakan penganut agama Islam.

3 dari 4 halaman

Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Madura dengan dialek Kangean, Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, Probolinggo, Bondowoso dan Situbondo.

Bahasa Madura mengenal tingkatan bahasa pula seperti layaknya bahasa Jawa yaitu, bahasa kasar, menengah dan halus.

Masyarakat Madura diketahui sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi tali kekerabatan.

Salah satu simbol yang mendukung terkait tali kekerabatan ini, dapat disaksikan dari denah sebuah rumah yang masih bersifat tradisional atau rumah - rumah adat yang terdapat di Madura.

4 dari 4 halaman

Salah satu permainan khas Madura yang tpopuler yaitu Karapan Sapi.

Selain itu terdapat warna - warna khas batik tulis di daerah ini memakai warna-warna yang tajam dan kontras yang disesuaikan dengan karakter masyarakat Madura.

Salah satu warna yang menjadi ciri khas adalah warna merah, tradisi membatik di Madura yang populer adalah Batik Genthongan.

Disebut Genthongan karena proses pewarnaannya direndam terlebih dahulu ke dalam wadah atau gentong besar.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya