1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SEJARAH

Sejarah dan Makna Ayam Merah yang ada di Mangkok Ayam

Penulis : OctaWilly

27 Oktober 2016 15:53

Planet Merdeka - Gambar ayam jago berjengger merah yang selalu menempel pada sebuah wadah (mangkuk) saat membeli jajanan bakso, bubur, ataupun mie ayam, sudah tidak asing dilihatnya bagi yang suka menikmati kuliner 'pinggir jalan'.

Wadah (mangkuk) berwarna putih yang dihiasi gambar ayam jago berjengger merah tersebut, ternyata memiliki sejarah dan makna tersendiri. Di Indonesia mangkuk bergambar ayam tersebut tidak sulit dicari, di beberapa toko yang menjual barang-barang keramik atau rumah tangga wadah (mangkuk) ini dijual dengan harga yang sangat terjangkau, berkisar Rp10.000 per buah. Dihimpun dari berbagai sumber, gambar ayam tersebut ternyata memiliki makna kemakmuran.

Ayam jago dalam budaya China dikaitkan dengan kelancaran rezeki. Ada pepatah yang mengatakan manusia harus bangun pagi agar rezekinya tidak dipatuk ayam. Tentunya lewat gambar ayam para pedagang berharap bisa memperoleh rezeki yang lapang.

Dengan adanya gambar ayam jago pada mangkok itu, maka para pedagang pun akan berharap jika mereka bisa memperoleh rezeki yang lapang.

2 dari 2 halaman

Kemungkinan besar, awal mula mangkok legendaris ini masuk Indonesia yaitu lewat perdagangan, dimana banyak orang-orang China yang datang ke wilayah asia tenggara, termasuk Indonesia.

Mangkuk ayam merah semakin dikenal berkat salah satu brand penyedap rasa Indonesia menjadikan mangkuk ini sebagai hadiah bila membeli penyedap rasa dalam jumlah banyak. Mangkuk ayam merah ini ternyata bukanlah buatan asli Indonesia.

Bila anda memperhatikan betul tulisan yang tertera dibawah mangkuk berwarna hitam bertuliskan 'Made in China'.

Warna mangkuk yang sangat sederhana begitu mudah diingat, latar mangkuk didominasi warna putih dan sedikit gambar bunga beserta daunnya dan tak ketinggalan ayam merah dengan jengger warna hitam persis ayam khas asal China.

Mangkuk yang memiliki diameter atas 16,5 cm, diameter bawah 9 cm dan tinggi 6 cm tersebut juga telah lama digunakan oleh bangsa China kuno, tepatnya di masa Dinasti Ming.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : octawilly

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya