1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SELEBRITY

9 tahun berlalu, begini kabar terbaru suami dan anak Luri AFI yang meninggal usai melahirkan

Penulis : Aleolea Sponge

13 Januari 2018 09:46

Takdir tuhan memang tidak ada yang tahu terutama kematian seseorang, Kematian bahkan bisa saja datang disaat seorang telah diberi kebahagiaan. Kisah ini dialami oleh artis yang mengawali karirnya dalam pencarian bakat.

Dia aladah Luri AFI, Luri Dini Ayu Safitri, atau biasa dikenal dengan sebutan Luri AFI, merupakan penyanyi kelahiran Surabaya, 25 November 1985. Luri masih memiliki hubungan saudara dengan Dea Mirela. Nama Luri mulai dikenal ketika ia mengikuti ajang pencarian bakat Akademi Fantasi Indosiar (AFI) di tahun 2005.

Meski tidak menjadi juara utama namun karir Luri begitu cemerlang berkat suaranya yang bisa membius para pendengarnya. Luri meninggal dunia pada 11 Januari 2009 di usia 23 tahun. Kepergian Luri itu pun meninggalkan kisah yang begitu menyayat. Saat meninggal, Luri diketahui sudah berkeluarga.

Ia menikah dengan sesama mantan finalis AFI, Arjuna Prima Iskandar. Di tahun 2009, pasangan ini berbahagia lantaran Luri akhirnya dikaruniai seorang putra. Luri melahirkan di RS DKT Gubeng pada 3 Januari 2009. Anak lelaki Luri itu kemudian diberi nama Shifardy Satriyo Prananda.

Tak disangka, kebahagian itu tak bertahan lama. Seminggu usai melahirkan, Luri mendadak jatuh sakit. Luri sempat mengalami koma hingga nyawanya tak bisa ditolong. Luri mengehembuskan napas terakhir pada Minggu (11/1/2009) pukul 23.00 WIB, setelah dirawat selama 2 hari. Dokter memvonis Luri meninggal karena keracunan kehamilan.

Ia meninggalkan suami dan seorang bayi yang saat itu masih berusia 9 hari. Kini 9 tahun berlalu sejak peristiwa itu, lalu bagaimana kabar suami dan putranya kini?

Meski sudah 9 tahun, suami Luri, Arjuna ternyata belum melupakan sosok istrinya. Hal ini terlihat dari postingan di akun Instagramnya. Kamis (11/1/2018), Arjuna kembali mengenang kepergian sang istri. Ia menuliskan cerita haru ketika Luri pergi 9 tahun yang lalu.

2 dari 5 halaman

Tepatnya 9 tahun pada tgl 3 Januari 2009, saya dan istri di karuniai bayi tampan dengan rambut lebatnya.. entah rasa bahagia itu tidak bisa tergambarkan dengan apapun,karena jujur hal ini yang slalu kita tunggu2.yaitu kehadiran seorang anak laki2 di kartu keluarga kita.. waktu pun berjalan seperti biasa hari demi hari, pada akhirnya pada tgl 10 Januari 2019 istriku meminta saya utk beli pompa payudara di karenakan air susu asi nya tidak bisa keluar,dan menyebabkan payudara nya membesar di karenakan penuhnya air asi yang tidak bisa keluar.. walhasil saya membeli pompa itu, lumayan hasilnya keluar setengah botol dot ukuran kecil. Malam tiba dan kita ngobrol di kamar tentang kebahagian kita dan ke dukaan kita di karenakan mama (mertua) sudah beberapa hari koma di rmh sakit Blum sadarkan diri, tgl 11 Januari 2009 tepatnya jam 5 subuh ,istri saya membangunkan saya..beliau mengeluh pusing,dan mengajak saya ke rmh sakit.karna sakitnya sudah tak tertahankan ucapnya,saya bergegas langsung siap2 .. saya ambil handuk di belakang rmh, dan saya balik lagi ke kamar utk mengajak istri saya seka2 badan. Namun hal yang tak terduga di mulai dari sini, sesampai nya saya di kamar. Saya harus melihat istri saya kejang2..kejang pertama kali selesai, dia mengeluh pusing kepada saya.. dan langsung saya meminta kepada mas hari (Abang ipar) utk mencarikan taksi utk ke rmh sakit, dan taksi pun datang di saat kejangnya istri sudah ke 6x.. kita gotong beliau sampai taksi, ingat sekali saya sampai nyeker ke rmh sakit sangking gugup nya, perjalanan ke rmh sakit dr.soetomo pun berjalan lambat terhitung sampai 11x kejangan baru kita sampai di rmh sakit.. istri pun di nyatakan koma, pada jam 8 malam saya ingat sekali dokter memberitahukan utk memanggil seluruh keluarga utk berkumpul.. dan benar di jam 10 malam kurang lebih saya harus menyaksikan istri di pompa jantung nya oleh dokter, saya teriak dan menangis... Di dalam koma nya beliau, dia juga mengeluarkan deras air mata. Entah apa yg terjadi dengan istri saya, sampai dia menangis.. saat itu saya terpaksa untuk membisikan istriku untuk pergi dengan tenang, dan saya ikhlas, sekejap bunyi konektor detak jantung pun bergaris lurus.. #LURI9TAHUN

A post shared by Arjuna Prima Iskandar (@arjuna_prima_iskandar) on

Tepatnya 9 tahun pada tgl 3 Januari 2009, saya dan istri di karuniai bayi tampan dengan rambut lebatnya.. entah rasa bahagia itu tidak bisa tergambarkan dengan apapun,karena jujur hal ini yang slalu kita tunggu2.yaitu kehadiran seorang anak laki2 di kartu keluarga kita.. waktu pun berjalan seperti biasa hari demi hari, pada akhirnya pada tgl 10 Januari 2019 istriku meminta saya utk beli pompa payudara di karenakan air susu asi nya tidak bisa keluar,dan menyebabkan payudara nya membesar di karenakan penuhnya air asi yang tidak bisa keluar.. walhasil saya membeli pompa itu, lumayan hasilnya keluar setengah botol dot ukuran kecil. Malam tiba dan kita ngobrol di kamar tentang kebahagian kita dan ke dukaan kita di karenakan mama (mertua) sudah beberapa hari koma di rmh sakit Blum sadarkan diri, tgl 11 Januari 2009 tepatnya jam 5 subuh ,istri saya membangunkan saya..beliau mengeluh pusing,dan mengajak saya ke rmh sakit.karna sakitnya sudah tak tertahankan ucapnya,saya bergegas langsung siap2 .. saya ambil handuk di belakang rmh, dan saya balik lagi ke kamar utk mengajak istri saya seka2 badan. Namun hal yang tak terduga di mulai dari sini, sesampai nya saya di kamar. Saya harus melihat istri saya kejang2..kejang pertama kali selesai, dia mengeluh pusing kepada saya.. dan langsung saya meminta kepada mas hari (Abang ipar) utk mencarikan taksi utk ke rmh sakit, dan taksi pun datang di saat kejangnya istri sudah ke 6x.. kita gotong beliau sampai taksi, ingat sekali saya sampai nyeker ke rmh sakit sangking gugup nya, perjalanan ke rmh sakit dr.soetomo pun berjalan lambat terhitung sampai 11x kejangan baru kita sampai di rmh sakit.. istri pun di nyatakan koma, pada jam 8 malam saya ingat sekali dokter memberitahukan utk memanggil seluruh keluarga utk berkumpul.. dan benar di jam 10 malam kurang lebih saya harus menyaksikan istri di pompa jantung nya oleh dokter, saya teriak dan menangis... Di dalam koma nya beliau, dia juga mengeluarkan deras air mata. Entah apa yg terjadi dengan istri saya, sampai dia menangis.. saat itu saya terpaksa untuk membisikan istriku untuk pergi dengan tenang, dan saya ikhlas, sekejap bunyi konektor detak jantung pun bergaris lurus.. #LURI9TAHUN. Tulisnya dalam unggahan foto tersebut.

Bersama dengan postingan itu, Arjuna juga mengunggah fotonya bersama sang anak. Sekarang anak Luri telah tumbuh menjadi anak yang tampan.

Doa pun mengalir untuk almarhumah Luri yang telah berpulang.

"hebat banget ya bang ditinggal istri udh bertahun2 masih ttp Setia... Bahkan ga tanggung2 postingannya buat mba luri betapa bahagianya mba luri disana masih banyak orang2 yang sayang dan memikirkannya..."

"Sedih bacanya,,,aq termasuk salah satu penggemarnya luri..alfatihah buat luri ya ka,"

"Subhanallahhh kaa junaaa sedihh bgttt bacanyaaa semoga alm ka lurii selalu dapat tempat terindah dri allahh yaa kaa aminn yaa allahhhh,"

"Dlu saya suka skli sm pasangan ini d afi... Smoga bahagia sllu kak luri dsna & diampuni sgla dosax,"

Berikut adalah foto-foto putra mereka yang kini sudah 9 tahun.

5 dari 5 halaman

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya