Apresiasi aparat, Dian Sastro tulis pesan menohok soal demo 22 Mei dan lakukan hal mulia ini

Dian Sastro juga ikut soroti aksi 22 Mei

Aksi masa ini menjadi sorotan khalayak umum khususnya Dian Sasto. Perempuan kelahiran tahun 1982 itu lalu kembali membuka ingatannya dengan peristiwa kericuhan Mei 1998. Ia menyebut, pengerahan masa pada 22 Mei 2019 ini tidak jauh berbeda dengan tuntutan Mei 1998 yang meminta Soeharto untuk turun. Saat itu, Dian Sastro masih duduk di bangku kelas 1 SMA di Tarakanita.

Berikut unggahan Dian Sastro pesan menohok demo 22 Mei:

"Sebagai generasi 90an, saya akan selalu ingat Peristiwa mencekam Mei 1998. Saat itu saya duduk di kelas 1 SMA di Tarakanita 1 dan sekolah diliburkan 3 hari. Modusnya tidak berbeda jauh dengan kekisruhan hari ini, ketika sebagian besar kantor dan sekolah diliburkan. Tuntutan rakyat dan mahasiswa pada waktu itu adalah memaksa Suharto turun setelah 32 tahun berkuasa," tulis Dian Sastro dalam laman Instagramnya, Kamis (23/5/2019).

Dian Sastro bandingkan demo 22 Mei dengan demo Mei 1998

Dian Sastro mengatakan saat itu gerakan people power berhasil menegakkan reformasi dan demokrasi. Aksi itu kemudian melahirkan lembaga-lembaga yang mengawasi jalannya pemerintah dan kekuasaan kepala negara. Lembaga tersebut di antaranya adalah KPK, KPU, dan bawaslu. Indonesia juga berhasil menghapus dwifungsi ABRI dan masyarakat berhak memilih langsung pemimpinnya. "People power berhasil, reformasi dan demokrasi tumbuh meskipun dengan segala tantangannya. Indonesia melahirkan lembaga2 check and balances yang memastikan good governance berjalan baik. Kita berhasil membuat KPK, KPU, bawaslu, menghapus dwifungsi ABRI, reformasi Polri, melaksanakan pemilu secara langsung, serta memberi jaminan lebih baik atas kebebasan ekspresi dan berpendapat yang pada rezim Orba selalu diberangus dan itu menghambat kemajuan dunia kreatif yang saya tekuni,"

Dian Sastro tolak adanya kekerasan

Apapun itu, Dian Sastro menolak adanya kekerasan. "Sebagai perempuan dan seorang Ibu, saya sadar masih banyak kemajuan yang harus kita kejar bersama sebagai sebuah bangsa. Kemajuan itu tidak selalu linear, tapi percayalah every baby steps count. Dan sebagai seorang perempuan, saya akan selamanya menolak jalan kekerasan. Oleh karena itu ijinkan saya memberi apresiasi yang setingginya utk pemilu kita yang baru saja usai. Terimakasih utk KPU dan Bawaslu, juga segenap jajaran Polri dan TNI yg telah sekuat tenaga menjaga rakyat Indonesia dari kekacauan. Diatas kekuasaan, selalu ada yang lebih tinggi daripada itu semua. Yaitu persatuan kita. #KamiBersamaTNIdanPolri #PrayForIndonesiaDemocracy #TidakAtasNamaSaya," tullis Dian Sastro.

Dian Sastro beri apresiasi aparat TNI

Tak hanya itu, Dian Sastrowardoyo juga tunjukkan apresiasinya kepada para pasukan TNI dan Polri di aksi massa 22 Mei. Terutama kepada pihak pasukan TNI-Polri yang terus mengerahkan seluruh tenaga untuk berjaga demi keamanan negara. Seolah ingin mengapresiasi perjuangan pasukan TNI-Polri, Dian Sastro sampai berniat mengirim makanan untuk para petugas yang berjaga. Hal ini ia ungkapkan melalui postingan Instagram Story terbarunya.

Dian Sastro ingin berikan takjil pada semua aparat

Dalam postingan tersebut, Dian meminta tolong kepada para followers-nya untuk memberikan informasi tentang cara membagikan makanan kepada TNI-Polri. Terlebih lagi ini adalah bulan Ramadhan, sehingga konsumsi takjil untuk berbuka dan makanan sahur sangat diperlukan.

Aksi Dian tuai apresiasi masyarakat

Upaya Dian Sastrowardoyo menyiapkan makanan untuk para petugas TNI-Polri yang berjaga di aksi massa 22 Mei. Usai beberapa saat, Dian Sastro akhirnya mendapatkan informasi tersebut dan menyebarkannya kembali melalui akun Instagram-nya. Hal ini dilakukan Dian agar orang-orang yang memiliki niat yang sama dengannya dapat melakukannya dengan mudah. Aksinya ini tentu saja mendapatkan banyak pujian dari para netizen termasuk beberapa teman dari kalangan hiburan.