1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SELEBRITY

Cerita seram, presenter Conchita Caroline naik Lion Air JT610 malam hari sebelum kecelakaan alami mesin mati

Penulis : Aleolea Sponge

30 Oktober 2018 09:02

Cerita Presenter TransTV Conchita Caroline Naik Lion Air JT610

Planet Merdeka - Ini cerita  penuturan presenter  TransTV Conchita Caroline naik pesawat Lion Air JT610 Minggu malam 28 Oktober 2018 dari Denpasar tujuan Bandara Soekarno - Hatta Jakarta, atau sebelum pesawat jatuh pada Senin pagi 29 Oktober 2018.

Dikutip dari InstaStory di Instagram Chonchita Caroline yang menguak cerita-cerita ketidaknyamanan para penumpang yang naik pesawat tersebut pada malam hari sebelum kecelakaan terjadi pada Senin pagi.

Pembawa acara 'Katakan Putus' di Trans TV itu menuturkan, ia naik pesawat tersebut harus ekstra sabar. Itu karena pesawat delay (tunda terbang) karena technical error.

2 dari 8 halaman

Cerita Conchita Caroline naik pesawat Lion Air JT610 Minggu malam

Ia juga sempat bercerita ada penumpang yang muntah, sampai sesak nafas karena kekurangan oksigen. Mesin pesawat beberapa kali mati, pendingin udara/ AC juga error alias tak berfungsi baik. Pesawat sudah masuk landasan pacu (runway) tapi batal take off, lalu kembali ke parkiran.

"Ada kesalahan teknis yang nggak sedikit pun dijelasin ke penumpang," cerita Conchita Caroline lewat Insta Story.

Pesawat parkir 30 menit dalam kondisi AC mati, kabin panas, dari para penumpang mengeluh tak nyaman.

3 dari 8 halaman

Banyak penumpang yang muntah dan kekurangan oksigen

Karena kepanasan, penumpang memaksa meminta pintu pesawat dibuka sembari menunggu perbaikan. Penumpang keluar untuk mencari udara yang lebih segar dan lebih dingin. Sekian lama di luar pesawat, para penumpang tak mendapat penjelasan.


4 dari 8 halaman

Dengan keadaan seperti itu Conchita Caroline sempat emosi

Conchita lama-lama marah karena tak satu pun kru pesawat mendekati penumpang, menjelaskan apa yang terjadi.

""Gue sempet marah karena sebagai penumpang yang udah bayar uang tiket, kita punya hak untuk mempertanyakan keamanan pesawat," tuturnya.

5 dari 8 halaman

Cerita lengkap Conchita Caroline berdasarkan insta story yang diunggahnya

Turut berduka cita atas musibah yang menimpa penumpang serta awak kabin Lion Air JT610.

Cukup bikin gue shock karenaa itu pesawat yang gue dan tim @katakanputus_ttv tumpangi dari Denpasar ke Jakarta TADI MALAM.

Harusnya boarding 18.15 jadi 19.30. Itupun lama ngga take off, mesin beberapa kali mati & AC-pun mati.

Sempet keluar parkiran & bergerak menuju runway tapi karena ada "kesalahan teknis" yang ngga sedikitpun dijelasin ke penumpanh, akhirnya pesawat kembali ke parkiran.

Pesawat parkir selama kurang lebih 30 menit dengan kondisi banyak orang & anak kecil kekurangan oksigen (ada yang muntah) saking panasnya (AC mati, deru mesin terdengar berbeda & lantai pesawat terasa pana banget entah pengaruh mesin atau apa) tanpa adanya penjelasan dari awak kabin apa sebnernya masalah yang lagi dihadepin.

Setelah penumpang banyak yang protes & memaksa pintu dibuka, abrulah awak kabin mengijinkan sebagian penumpangkeluar cari udara. Gue termasuk beberapa orang terakhir yang keluar karena awalnya gue masih yakin masalah bisa diselesaikan & keluar pesawat hanya akan memperparah situasai. Tapi 15 menit berselang, tetep ngga ada penjelasan dari pihak maskapai sementara suhu dalam pesawat makin mengingkat sampe gue nggak kuat duduk diem didalamnya.

6 dari 8 halaman

Keluhan Conchita Caroline

Setelahg mayoritas penumpang ada diluar pesawat, pihak maskapai pun tetap ngga ada yang nyamperin untuk ngasih penjelasan sama penumpang yang terabaikan.

Pihak bandara yang juga ada dsitu (gue ngga tau nama pekerjaan/titlenya apa, ngga mau nyebut takut salah) bahkan bingung harus menjelaskan apa karenakatanya kordinasi antara awak kabin dengan mereka burul. They're just as clueless ass we all are.

Setelah cukup lama tiba-tiba aja para penumpang dipaksa masuk karena katanya mau ENGINE CHECKING. Trial. Percobaan.

Gue sempet marah karena udah bayar uang tiket, kita punya hak untuk mempertanyakan kemamanan pesawat. Kalo masih trial atau checking, kenapa harus bawa penumpang? Padahal shuttle bus sudah standby disitu untuk mengankut penumpang kembali ke gedung bandara & menunggu proses pengecekan yang mana menurut gue lebih bijak dilakukan.

Setelah semua penumpang dipaksa masuk kembali, duduk deitempat masing-masing dengan kondisi AC masih tidak menyala & badan kapal super panas, sempat ada pengumuman bahwa pesawat akan take off.

Tapi masalah ngga berhenti sampai disitu. Karena 10 menit kemudian pesawat tetap tidak bergerak dan lampu mesin pesawat sempat mati BEBERAPA KALI. Kedip-kedip kayak error.

7 dari 8 halaman

Penumpang masih enggak yakin pada saat pesawat menuju ke runway

Pada saat pesawat menuju ke runway pun posisinya penumpang masih ngga yakin dan ngga tau masalah apa sebenrnya yang sedang coba diperbaiki. Masih banyak yang marah-marah protes mengenai kuruangnya oksigen dalam kabin...tapi tetep ngga digubris. Kita tetep dibawa menuju runway sampai akhirnya take off dengan suara mesin yang berbeda dari biasanyam khusunya disisi sebelah kanan badan pesawat.

Suara mesin pun ngga mengalami perubahan selama penerbangan, tetap menderu-deru aneh. Tapi Alhamdulillah, kita mendarat dengan selamat di Jakarta. Leganya maksimal akhirnya tiba meskipun banyak masalah & jam kedatangan meleset jauh.
Setidaknya kami masih dalam lindunganNya, masih diberikan kesempatan bertemu keluarga dirumah.

Inti dari cerita gue adalah, gue sangat menyayangkan komunikasi buruk pihak maskapai dengan para penumpang. Cara mereka memperlakukan penumpang kaya ngga ada peduli-pedulinya sama sekali, Padahal mau dibilang tket pesawatnya terjangkau kek, tetep aja penumpang sudah beli & bayar. Masa jaminan keamanan aja ngga ada. Pesawat bermasalah ditutup tutupuin. Ngga ada penjelasan sedikitpun.

Sekali lagi, gue turut berduka cinta atas musibah yang menimpa pesawat JT610 oagi tadi. Semoga keluarga korban diberilan ketabahan.

Dan semoga ini bisa jadi pengingat buat kita semua untuk selalu bersyukur atas hidup dan RezekiNYA yang masih terus kita nikmati (pray).

Buat maskapainya, semoga ada evakuasi dan perbaikan.

Mulai dari kualitas pesawat, mantenance, customer care, dan lain sebagainya.

Stay Safe Guys.

8 dari 8 halaman

Berbicara kebijakan

Oh iya. Gue sempet nanya sama salah satu pekerja (kalau tidak salah beliau engineer).

apakah benar kita disuruh masuk pesawat lagi karena mau check engine? apakah itu bijak. karena mengecek mesin pun bukan tanpa resiko.

Dijawabnya malah defensif - tapi tetap tanpa penjelasan apapun. Beliau cuma nunjukin surat izin terbang yang sudah beliau tanda tangani dan bilang katanya masalah sudah beres, dia berani jamin.

Beliau memperlakukan gue kayak penumpang penuh drama yanng menggangu, padahal yang gue tanyain itu mewakili teman-teman @katakanputus_ttv dan para turis yang kebingungan nggak ngerti bahasa Indonesia tapi panik lihat banyak orang tetep dipaksa masuk dalam pesawat dengan mesin bermasalah.

Cukup bikin kecewa, but again, I guess that's just the way they treat customers then.
Just sayin'."

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya