Iis Dahlia Akui Suaminya Tak Tahu Pesawat Yang Diterbangkan Bawa Harley, Vincent: Harusnya Tahu!
Penulis : Queen
14 Desember 2019 11:36
Sosok suami Iis Dahlia jadi sorotan
Kapten Vincent Raditya yang merupakan pilot dan Youtuber memberikan pandangannya terkait masalah yang menimpa suami Iis Dahlia. Seperti diketahui, penyanyi dangdut Iis Dahlia jadi sorotan setelah suaminya, Satrio Dewandono terserat kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Usai Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara dicopot, terungkap sosok pilot yang diduga mengangkut barang selundupan tersebut. Sosok pilot tersebut adalah suami Iis Dahlia, Satrio Dewandono yang merupakan pilot senior Garuda Indonesia.
Pesawat yang diterbangkan suami Iis Dahlia bawa Harley Ilegal
Pada tanggal 1 Desember 2019, Satrio Dewandono menerbangkan pesawat Garuda Indonesia dari Toulouse, Perancis, ke Jakarta. Ternyata, pesawat yang diterbangkan suami Iis Dahlia ini mengangkut motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang merupakan ilegal dan barang selundupan.
Iis benarkan suaminya yang terbangkan pesawat yang bawa Harley
Melalui Instagram story-nya @isdadahlia, Iis Dahlia membenarkan suaminya itu adalah pilot tersebut.
"Banyak media yang bertanya kepada saya apakah betul suami saya yang membawa pesawat yang dari Toulouse ke Jakarta. Jawabannya iya. Dia salah satu crew yang aktif," tulis Iis Dahlia.
Namun jika ditanyakan soal apakah suaminya tahu soal barang selundupan tersebut, Iis Dahlia mengaku suaminya tak tahu menahu. Maka dari itu, Iis Dahlia meminta agar media atau siapa pun langsung bertanya pada pihak Garuda Indonesia.
“Namun, jika ada yang ingin ditanyakan lebih dari itu, silakan menghubungi pihak yang berwenang, dalam hal ini Garuda. Karena bukan kapasitas saya sebagai istri dari suami saya untuk menjawab," tulis Iis Dahlia lagi.
Feni Rose bertanya pada Vincent soal peranan pilot dalam pesawat
Pilot sekaligus Youtuber Vincent Raditya hadir di acara Rumpi Trans TV, Feni Rose panasaran soal peranan pilot"Maskapai bilang itu tanggung jawab pemilik barang. Sebagai seorang pilot, kalau misalnya ada barang-barang ilegal, itu sejauh mana sih pilot mengetahui hal itu?" tanya Feni Rose dilansir dari YouTube Trans TV, pada Jumat (13/12/2019).
Sebelum menjawab pertanyaan Feni Rose, Vincent Raditya membeberkan peranan pilot terhadap barang bawaan yang dibawanya di dalam pesawat terbang. Awalnya, Vincent Raditya menegaskan kehadirannya di Rumpi ini sebagai ahli penerbangan, bukan sebagai pilot.
Jawaban Vincent saat ditanya soal kasus Garuda
Vincent enggan membahas secara detail soal masalah dan polemik Garuda Indonesia. Ia hanya membahas sebagai ahli penerbangan."Sebelumnya saya datang ke sini saya ditanya sebagai tenaga ahli kali ya, saya enggak akan membahas detail kasusnya," kata Vincent Raditya.
"Saya enggak akan membahas maskapai, saya sebagai orang yang berkecimpung di dunia penerbangan," ujarnya.
Bagi Vincent, pilot harus tahu barang yang dibawa di kagro
Setelah itu, Vincent Raditya menegaskan bahwa seorang pilot wajib mengetahui barang apa saja yang dibawa di pesawat terbang."Nahh kalau seorang pilot itu seharusnya tahu barang-barang apa yang akan kita bawa," tegas Vincent Raditya.
Bahkan sebelum terbang, pramugari pasti memberikan daftar penumpang dan kargo kepada pilot.
"Itu ada kargo manifes dan penumpang pun jelas di sana,"
"Ada daftarnya siapa saja yang harus naik, dia bisa naik sebagai kru atau sebagai penumpang,"
"Dari pihak pramugari mereka akan cek penumpang sudah komplit, bagasi sudah komplit, dia akan serahkan semua passenger manifes, kargo manifest," tegasnya.
Vincent Raditya juga menjelaskan jika pesawat terbang akan membawa barang bawaan yang tak biasa, pramugari akan memberikan sebuah catatan khusus. Setelah mendapat catatan dari pramugari, pilot harus menandatangani catatan tersebut.
"Apabila ada kargo-karho yang unik dia akan notice ke kapten, namanya notog seperti misalnya ada jenazah. Pastinya kita harus tahu apa yang ada di dalam pesawat itu," kata Vincent Raditya.
"Kalau notog harus ada tanda tangan (dari pilot)," ujarnya.
Vincent mengaku pernah mengalami pengalaman serupa seperti suami Iis
Vincent Raditya juga mengaku pernah melakukan tugas serupa dengan suami Iis Dahlia. Namun ia mendapat tugas yaitu membawa pesawat terbang dari pabrik."Saya empat atau lima kali," ucapnya.
Vincent Raditya kemudian menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan pilot saat hendak menerbangkan pesawat baru.
"Kita berangkat ke sana (pabrik pesawat re) sebagai penumpang biasa," kata Vincent Raditya.
"Pabriknya biasanya di Perancis. Kita kumpul di Air Bus delivery center,"
"Prosesnya kita cek dulu kalau ada kerusakan tulis complainnya," jelasnya.
"Terus teknis kalau penerbangan bukan mengangkut penumpang, izin-izinnya kalau ada tambahan penumpang gimana?" tanya Feni Rose
"Kalau kita keluar masuk negara itu bukan pakai visa biasa, tapi gendec (general decoration). Kita transport sebagai bagian dari pesawat itu, Siapa yang masuk ke gendec dianggap sebagai kru," papar Vincent Raditya.
Vincent bicara soal penyelundupan
Namun celah untuk penyelundupan, diakui Vincent Raditya ada."Kalau masalah celah (penyelundupan) pasti ada. Karena begitu mendarat gak langsung ada petugas bea cukai. Posisi pewsawat juga dekat dengan peswat domestik," ujar Vincent Raditya.
Kata pengamat soal nasib suami Iis Dahlia
Banyak yang bertanya bagaimana nasib suami Iis Dahlia yang membawa barang selundupan. Pengamat Penerbangan Dudi Soedibyo mengemukakan pendapatnya. Menurut Dudi, sesuai dengan regulasi penerbangan sipil yang berlaku, barang atau kargo yang terdapat di pesawat dan ikut serta dalam penerbangan, adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab sang pemilik barang.Seperti diketahui, pemilik sepeda motor Harley Davidson dan sepeda premium merk Brompton selundupan ini adalah milik Dirut Garuda Non Aktif, Ari Ashkara. Penumpang pesawat, kata Dudi, memiliki kewajiban untuk melaporkan barang bawaan atau kargo yang dibawa kepada pihak maskapai.
"Kemudian penumpang harus bilang ke maskapai, dia bawa apa saja. Penumpang juga harus declare, menyatakan ke bea cukai Indonesia. Lalu begitu sampai ke Indonesia, harus ke bea cukai, bayar pajaknya. Kalau dia tidak ke bea cukai, lapor ke bea cukai, berarti dia menyelendupkan barang itu," jelas Dudi Soedibyo.
Barang bawaan bukan tanggung jawab pilot
Sementara itu, untuk sang pilot tidak akan dimintai pertanggungjawaban.
“Jadi sekali lagi, yang tersangkut ya penumpangnya. Pilot tidak ikut bertanggung jawab. Pilot taunya barang yang dibawa sudah tidak mengganggu keselamatan penerbangan. Soal legal atau tidak, bukan tanggung jawab maskapai dan pilotnya,” pungkas Dudi Soedibyo
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen
-
Ada Orang Main Voli Antar RT Dipikir Mirip Pak Duta Sheila on 7, Ternyata Beneran Pak Duta
-
Hipotesa Mas Bintang Emon Terbukti: Semua Cewek Bisa Rawat Apa Saja, Bagus, Kecuali Motor
-
Ngga Nyangka Om-Om Ini Dulu Mantannya Nike Ardilla
-
Ingat Primus? Aktor Sinetron Hits Idola Tahun 90 an, Kini Jadi Anggota DPR dan Pergi Pulang Kerja Ta
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Belum Rezeki, Raffi Ahmad Batal Berhaji Tahun Ini
15 Juni 2023 18:23
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.