Inilah Alasan Mantan ART Nike Ardille Menjadi Pemulung Hingga Bongkar Sikap Keluarga Almarhumah

Mantan ART Nike, Umar mengaku khawatir jika harus bekerja dengan artis lain. Umar mengaku takut tak diperlakukan sebaik ketika ia bekerja dengan almarhumah Nike.

"Mau (kerja) di orang lain takut enggak kayak Neng Nike baiknya," kata Umar.

Karena hal itu, Umar lebih memilih tinggal di kampung halamannya dan menjadi pemulung dengan mengumpulkan barang bekas.

"Jadi saya mah hidup di kampung aja, cari rongsokan," ujar Umar.

Umar juga mengungkapkan, meski pekerjaannya yang sekarang kerap dipandang sebelah mata oleh orang, namun Umar tak mau mempedulikan hal itu. Ia memilih menjadi pemulung ketimbang bekerja menjadi ART tapi dengan artis lain.

"Mending di kampung aja saya mah, enggak peduli cari rongsokan juga. Banyak orang melihat sebelah mata juga enggak apa-apa, dari pada saya sakit hati (kerja) sama artis lain," lanjutnya.

Umar mengaku takut sakit hati saat ia mencoba bekerja menjadi ART artis selain Nike.

"Enggak mau (kerja) di orang lain, mendingan di kampung aja, daripada saya sakit hati," katanya.

Lebih lanjut, Umar menceritakan bahwa saat ia bekerja dengan Nike, ia diperlakukan dengan sangat baik. Bahkan ketika ia menceritakan kenangan bersama Nike pun, mata Umar tampak berkaca-kaca. Umar pun mengaku bahwa Nike sangat menyayanginya.

"Takut inget almarhum kalau saya sakit hati, soalnya almarhum itu peduli sama saya, sayang gitu," ujar Umar menahan haru.

Umar juga menceritakan bahwa Nike sangat dekat dengannya. Bahkan Nike kerap bersikap manja pada dirinya. Satu di antara sikap manja Nike yakni ia kerap minta gendong kepada Umar setelah syuting.

"Maunya digendong sama saya kalau habis syuting," kata Umar mulai menangis.

Tak kuasa menahan sedih, air mata Umar pun akhirnya tumpah. Umar pun menangis tersedu-sedu ketika mengenang kebersamaannya dengan Nike. Bahkan ketika mengetahui Nike meninggal dunia, Umar yang saat itu berada di kampung halamannya, langsung ke Bandung.

"Pas waktu meninggal mah saya lagi di kampung, mau lebaran disuruh pulang dulu sama almarhum. Pas denger almarhum meninggal saya sampe nangis, orang-orang di kampung pada kaget. Saya langsung ke Bandung, enggak bawa apa-apa, sampai enggak pake sendal saya ke Bandung," lanjutnya.

Setelah Nike wafat, Umar mengaku sempat lanjut bekerja. Namun, tak lama setelah kepergian Nike, ia pun memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan kembali ke kampung halamannya.

"Sesudah almarhum meninggal, saya masih kerja di sana selama 4 tahun," kata Umar.