Jokowi Curhat Kahiyang Ayu Tak Lolos CPNS Meski Anak Presiden, Benarkah? Cek Fakta Berikut Ini
Penulis : Aleolea Sponge
18 Januari 2019 11:43
Jokowi Curhat Anaknya Tak Diterima CPNS
Planet Merdeka - Dalam sesi kedua Debat Pilpres 2019, kedua capres cawapres mendapat pertanyaan bertemakan korupsi.
Dalam Debat Pilpres 2019, Capres cawapres Jokowi-Maruf Amin mendapatkan pertanyaan soal perilaku korupsi para pejabat yang ditenggarai akibat tingginya biaya yang dikeluarkan.
Pertanyaan tersebut dilontarkan moderator, Imam Priyono untuk Jokowi dan Maruf Amin.
"untuk menduduki jabatan publik sering kali dibutuhkan biaya yang sangat tinggi, sehingga setelah menduduki jabatan, perilaku korupsi kerap tak terhindarkan. Apa strategi anda untuk mengatasi politik berbiaya tinggi ini," tanya Imam Priyono kepada Pasangan capres cawapres Jokowi dan Maruf Amin.
2 dari 5 halaman
Kunci agar tidak korupsi menurut Jokowi
Jokowi menjawab, yang menjadi kunci agar terhindarnya perilaku korupsi adalah dalam proses rekrutmen harus berbasi kepada kompetensi, bukan finansial dan nepotisme.
"Oleh karena itu, pejabat-pejabat birokrasi, rekrutmen harus dilakukan transparan, sederhana dan dengan standar-standar yang jelas. Dan untuk jabatan politik perlu sebuah penyederhanaan di dalam sistem kepartaian," ucap Jokowidalam Debat Pilpres 2019.
3 dari 5 halaman
Curhatan Jokowi soal Kahiyang tidak lulus PNS meski anak presiden
Jokowi mencontohkan, seperti halnya proses rekrutmen CPNS yang telah dilakukan pemerintah tahun 2018 lalu, dimana semua proses rekrutmen diklaim telah dilakukan secara transparan.
"Contoh rekrutmen ASN kita, dilakukan secara terbuka,semuanya bisa kita cek. Anak saya tidak bisa diterima di situ karena memang tidak lulus," ucapnya.
Jelang Debat Pilpres 2019, Jokowi dan Prabowo Subianto jalang berdampingan.
4 dari 5 halaman
Argumen Prabowo
Mendapat kesempatan untuk memberikan tanggapan, Prabowo Subianto berpendapat perlu ada langkah-langkah yang lebih konkret, praktis dan segera. Ia mencontohkan, gaji gubernur yang hanya Rp 8 juta merupakan hal yang tak realistis.
"Saya kira kalau benar-benar niat harus melakukan terobosan. Lalu kita potong kebutuhan-kebutuhan kampanye, sebagai contoh televisi, televisi itu milik rakyat, jadi kita tak perlu bayar mahal untuk kampanye di televisi," ucapnya.
5 dari 5 halaman
Tanggapan Jokowi
Mendapat tanggapan dari Prabowo Subianto, Jokowi kembali menegaskan kalau rekrutmen berbasis kompetensi dan bukan finansial adalah kunci utama.
"Contohnya saya, saat saya pemilihan Wali Kota (Solo), saya menggunakan anggaran sangat kecil. Saat pemilihan Gubernur (DKI Jakarta) saya tak mengeluarkan biaya. Pak Prabowo pun tahu mengenai itu. Tetapi memang ini sekali lagi memerlukan sebuah proses yang panjang, artinya pergerakan politik bisa dimulai dari relawan, keinginan publik untuk mendepatkan pemimpin publik tanpa mengedepankan finansial," ucap Jokowi disambut riuh pendukungnya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Ada Orang Main Voli Antar RT Dipikir Mirip Pak Duta Sheila on 7, Ternyata Beneran Pak Duta
-
Hipotesa Mas Bintang Emon Terbukti: Semua Cewek Bisa Rawat Apa Saja, Bagus, Kecuali Motor
-
Ngga Nyangka Om-Om Ini Dulu Mantannya Nike Ardilla
-
Ingat Primus? Aktor Sinetron Hits Idola Tahun 90 an, Kini Jadi Anggota DPR dan Pergi Pulang Kerja Ta
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Belum Rezeki, Raffi Ahmad Batal Berhaji Tahun Ini
15 Juni 2023 18:23
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.