1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SELEBRITY

Kini punya rumah bak istana, siapa sangka begini kondisi kontrakan Denny Cagur saat masih berjuang

Penulis : Aleolea Sponge

31 Oktober 2018 11:04

Keadaan rumah kontrakan Denny Cagur saat masih berjuang

Planet Merdeka - Siapa yang tak kenal dengan komedian sekaligus pembawa acara Denny Cagur yang jam terbangnya sudah malang melintang di berbagai kesempatan. Pria yang dikenal sebagai Raja Gombal ini sebelumnya telah lebih dulu sukses dengan grup lawaknya yaitu Cagur bersama kedua rekannya, yaitu Wendy dan Narji yang didirikan tahun 1997.

Dari hasil melawak bertiga hingga kini kerap tampil individu, Denny Cagur telah memiliki rumah yang mewah terdapat kolam renang dan didalamnya tersedia lift. Beberapa stasiun televisi bahkan pernah mendatangi langsung rumah mewah Denny yang berada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Wajar jika Denny memiliki rumah semewah demikian. Sebab, ia sendiri dikenal tekun bekerja hingga belakangan merintis bisnis bersama istrinya, Shanty Widihastuti. Nah, bukan rahasia pula jika Denny Cagur merupakan sosok selebritis yang rendah hati.

Yang terbaru, presenter ini tak malu membagikan potret kontrakannya semasa belum terkenal. Hal itu diungkapkan oleh Denny Cagur melalui vlog di YouTube, Senin (29/10/2018). Denny mengenang masa-masa perjuangannya ketika itu.

"Dulu, gue pernah ngontrak. Bahkan setiap tahun bisa pindah dari satu kontrakan ke kontrakan yang lain demi cari yang murah," ujar Denny kepada Agus Cita, asisten rumah tangganya,

Bahkan ia juga meminjam gerobak milik Pak RT untuk membawa barang bawaan saat berpindah kontrakan karena irit ongkos. Denny pun lantas mengajak asistennya tersebut ke bekas kontrakannya dan bertemu pemilik rumah serta tetangganya semasa mengontrak. Kontrakan Denny yang pertama terletak di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

2 dari 8 halaman

Denny Cagur memperlihatkan kontrakannya dulu

Kontrakan Denny yang pertama tersebut cuma terdiri dari teras kecil, ruang tamu, kamar, dapur dan kamar mandi jadi satu. Ia pun memperlihatkan suasana kontrakannya yang pertama. Beberapa teman dan tetangganya sempat menyapa Denny yang hendak menuju bekas kontrakannya.

Denny menunjukkan kontrakannya yang terdiri dari bangunan sederhana. Tak lupa Denny menyapa pemilik kontrakan. Lantas dirinya menunjukkan tempat tidurnya, meski sekrang menurut Denny sudah berubah drastis.

Sebab dulu tembok pembatas hanya terdiri dari bilik dan bukan dinding semen. Denny mengenang di masa ia sekolah, ia sekeluarga yang terdiri dari 5 orang biasa kumpul di kamar yang tak begitu luas.

Ia lantas menunjukkan dapur tempat kontrakannya dulu yang menjadi satu bagian untuk tempat menjemur pakaian. Kemudian Denny menuju tempat ia biasa mandi dulu. Kamar mandi tersebut berada di bagian belakang rumah dan menyatu dengan kebun.

Sebelum pergi ke tempat kontrakannya yang kedua, Denny sempat memberikan amplop berisi uang kepada pemilik kontrakan yang sudah ia anggap seperti ibu sendiri.

Denny kemudian jalan kaki di kontrakan keduanya. Sama seperti kontrakan pertama, kontarakan kedua Denny Cagur juga cukup sederhana tak begitu luas.

3 dari 8 halaman

Kondisi kamar mandi dikontrakannya dulu

Hanya saja kontrakan kedua Denny ini lebih bagus, mengingat perekonomiannya semakin baik. Lantas, Denny Cagur mengajak asistennya ke kontarakannya yang ketiga.

4 dari 8 halaman

Rumah kontrakan Denny Cagur saat masih berjuang

Tetapi kontrakannya tersebut sudah beralih pemilik dan bangunannya telah berubah. Denny pun menyempatkan ke kontrakan yang keempat dan bertemu mantan tetangganya. Di kontrakan keempat masih bernuansa sederhana, tetapi bangunan lebih baru mengingat saat itu kariernya mulai menanjak.

5 dari 8 halaman

Penampakan rumah kontrakan Denny Cagur dulu

Bahkan ia begitu histeris saat bertemu seorang nenek yang pernah jadi tetangganya dulu.

6 dari 8 halaman

Denny Cagur histeris saat melihat seorang nenel

Sang Nenek merupkan tetangganya dulu sewaktu masih mngontrak rumah.

7 dari 8 halaman

Berikut video lengkapnya

Seperti dibahas sebelumnya, bersama istri, anaknya, dan sejumlah karyawannya, Denny tinggal di rumah bak resort karena dilengkapi taman, kolam renang, tempat karaoke, hingga elevator. Tiap karyawan memiliki tugas masing-masing untuk merawat rumah Denny dan lingkungan sekitar.

Terkait dengan lift yang ada di rumahnya, Denny Cagur memberikan alasan yang membuat sedih. Lift yang dibuat oleh Denny berawal dari kondisi ayahnya.
Denny mengaku, dirinya membuat lift di rumahnya agar ayahnya yang saat itu sedang sakit, bisa ikut menikmati segala fasilitas yang ada di rumah.

8 dari 8 halaman

Keluarga Denny Cagur

Dengan demikian, ayahnya bisa mondar-mandir, naik turun, dengan lebihi mudah dibandingkan harus naik tangga. Namun sayangnya, saat rumah tersebut sudah jadi, ayah Denny meninggal dunia.

Denny mengaku, setiap saat menaiki lift tersebut, dirinya selalu mengingat almarhum ayahnya. Selain lift, ada bagian dari rumahnya yang selalu mengingatkan kepada mendiang almarhum ayahnya. Rumah Denny Cagur memiliki musala yang super megah, berdiri layaknya sebuah masjid.

Dirinya menanam pohon kurma di samping musola sesuai permintaan almarhum ayahnya. Musala dan pohon kurma inilah yang selalu membuat Denny Cagur selalu mengenang kebersamaan dengan almarhum.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya