1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SELEBRITY

Kronologi Asisten Panji Petualang Tewas Dipatuk King Kobra, Sempat Muntah dan Sadar

Penulis : Joernoy

21 Desember 2022 08:43

Detik-detik Asisten Panji Petualang Tewas Dipatuk King Kobra

Planet Merdeka - Kronologi asisten Panji Petualang, Alprih Priyono (26), meninggal akibat dipatuk anak ular King Kobra diungkap oleh teman dekatnya.

M Sidik Saefulrahman (30), warga Gang Lipur Sukabumi yang merupakan teman dekat Alprih mengatakan, sebelum kejadian, asisten Panji Petualang itu bertemu dengan seorang anak remeja yang membawa ular. Pada saat itu, asisten Panji Petualang, Alprih, dan teman-temannya sedang menonton bareng nonton final piala dunia. 

"Datangnya Alprih ke Gang Lipur untuk acara Musang Lovers,"

"Kemudian ada yang datang menemui Alprih membawa ular dan diberikan dalam kantong kain warna merah" ujarnya.

2 dari 4 halaman

Pada saat itu, Alprih juga tidak membawa peralatan untuk rescue ular, hanya datang untuk ngopi saja.

"Nah ular dalam kantong itu dibuka Alprih dipegang pakai tangan kanannya,"

"Tiba-tiba saat sorak terjadi gol kedua Argentina, ular langsung matok tanggan bagian jari telunjuk," ucapnya.

"Ularnya itu kecil jenisnya ular King Kobra,"
"Nah dipatoknya itu di bagian luka yang sebelumnya di gigit oleh Musang," tuturnya.

Kemudian pasca dipatuk ular, Alprih langsung dievakuasi ke RSUD Syamsudin SH, untuk mendapatkan perawatan.

"Jadi saat itu pasca dipatuk, sempat muntah, kita pun panik dan langsung kita bawa ke rumah sakit dan langsung mendapatkan penanganan," tutur Sidik.

Saat mendapatkan penanganan, Almarhum Alprih sempat bertahan dan konsdisinya sempat membaik.

"Satu jam itu sudah membaik. Bahkan sudah bisa ngobrol,"

"Saat itu pukul 22.44 WIB mendapapat penanganan dan mendapatkan obat serum anti bisa ular hingga kembali kritis hingga pukul 12.15 WIB malam meninggal," katanya.
3 dari 4 halaman

Sementara Ibu Alprih, Iroh (68 tahun) saat ditemui di rumahnya Di Gang Brawijaya IV, Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, mengungkapkan sama sekali tidak ada yang menandakan ia meninggal.

"Saat itu siangnya rebus ayam untuk akan dikasih ke hewan peliharaannya Musang,"

"Dia berpesan sore itu sama bapaknya dia akan berangkat dan nitip untuk memberi makan takutnya tidak pulang," ucapnya.

Pasca meninggalnya Alprih, Iroh pun mengingat ada karakter berbeda dengan biasanya semenjak tiga bulan ke belakang.

"Ya tiga bulan yang lalu ia ada karakter berbeda, usai menangkap ular kobra putih di wilayah Jampang,"

"Nah tiba-tiba ia mandiri dan rajin, termasuk ibadahnya," ungkap Iroh.

Pasca pamit ke rumah temannya, Iroh pun tidak menyangka Alprih akan meninggal dunia. Kemudian, sekitar pukul 23.00 WIB, datang seorang temannya dan meminta identitas dan jaminan Alprih, sambil membawa kabar Alprih tergigit ular.

"Ibu pun mendengar hal itu sudah biasa. Kemudian nanya ke temannya kondisinya baik-baik saja,"

"Saya shalat sunat aja di rumah," ucapnya.
4 dari 4 halaman

Tak lama setelah itu, sekutar pukul 12.00 malam, tiba-tiba datang lagi temannya dan mengajak ibunya ke rumah sakit. Setelah ibunya tiba di Rumah Sakit, saat itu Alprih sedang ditangani oleh petugas kesehatan dengan cara dipompa jantungnya.

"Jantungnya katanya melemah, saya samperin anak saya itu saya bisikin ke telinganya supaya kuat, Allahu, Allahu, namun habis itu matanya langsung tertutup dan kata petugas jantungnya sudah berhenti," kata Iroh.

"Kemudian saat itu, perawat periksa menyatakan Alprih meninggal dunia,"

"Tapi Alhamdallah kondisi saya tenang dan langsung disiapkan ambulan di bawa ke rumah," pungkasnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : joernoy

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya