Lama tak ada kabar, artis FTV Cecilia Vickend meningggal akibat kanker lidah, ini pemicunya
Penulis : Aleolea Sponge
3 Oktober 2018 08:40
Artis FTV Cecilia Vickend meningggal akibat kanker lidah
Bagi kamu penggemar FTV pasti tak asing dengan wajah cantik Cecilia Vickend, namanya tak setenar artis ibu kota lainnya, tapi wajahnya kerap membintangi berbagai macam judul FTV.
Namun sayang, pada tahun 2012 silam, Cecilia telah menghembuskan nafas terakhirnya akibat penyakit kanker lidah stadium 4.
2 dari 5 halaman
Cecilia meninggal dunia karena kanker lidah
Gadis berusia 26 tahun ini tutup usia di Rumah Sakit Pertamina Pusat, Rabu malam, 26 Desember 2012, pukul 19.20 WIB.
Penyakit kanker lidah sebenarnya telah menggerogoti tubuh Cecillia sejak tahun 2010 silam. Pertama kali, Ia disarankan dokter untuk segera melakukan operasi karena kanker lidahnya sudah memasuki stadium 2B.
Namun, karena awam akan kanker, Ia dan orang tuanya memutuskan untuk melakukan pengobatan alternatif dulu selama 3 bulan. Karena tak ada hasil, akhirnya, pada Maret 2012, lulusan London School of Public Relation ini pun menjalani proses operasi untuk kankernya.
3 dari 5 halaman
Kondisi Cecillia menderita kanker lidah
Sayangnya, kanker lidahnya termasuk ganas sehingga stadiumnya pun terus meningkat. Cecillia juga harus menjalani kemoterapi yang tentunya sangat menyiksa.
Di akhir hidupnya, kondisinya pun sudah sangat memprihatinkan. Ia hanya bisa makan dan minum dengan bantuan selang sehingga tubuhnya semakin kurus. Ia juga tak bisa lagi berbicara dan wajahnya sudah sangat membengkak.
4 dari 5 halaman
Ciri-ciri kanker lidah
Kanker lidah memang sering menipu, hal ini disampaikan oleh Oral Cancer Foundation. Menurut lokasinya, kanker lidah dibagi dua. Pertama kanker lidah oral adalah yang berkembang di bagian lidah di mulut dan kanker lidah dasar yang berkembang di pangkal lidah, berdekatan dengan tenggorokan.
Oral Cancer Foundation menyatakan pada perkembangan awal, kanker akan tampil sebagai bercak putih atau luka mirip sariawan sehingga orang cenderung mengabaikannya.
Oleh sebab itu, pada banyak kasus kanker baru terdeteksi ketika sudah stadium 4. Jika mendapati adanya bagian mulut yang terluka, maka hitung lama waktu luka itu.
Apabila luka atau bercak tak sembuh dalam hitungan minggu atau mengalami perubahan suara dan rasa sakit saat menelan, segera periksakan diri ke dokter, karena ada kemungkinan itu gejala awal kanker.
5 dari 5 halaman
Pemicu kanker lidah
Penyebab kanker lidah sebenarnya sangat beragam, tapi satu yang pasti adalah dari makanan yang kita konsumsi. Penelitian membuktikan kalau konsumsi tembakau dan alkohol jadi salah satu penyebabnya.
Selain itu, penelitian dari The International Agency for Research on Cancer (IARC), mengklasifikasikan minuman atau makanan panas bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan kanker.
Jadi, ada hubungannya antara kanker saluran cerna bagian atas dengan kebiasaan minum dan makanan yang sangat panas. Pendapat ini sebenarnya masih diperdebatkan juga diluar sana.
Tapi, Badan Kesehatan Dunia WHO memilih jalan aman dengan menganjurkan kita untuk menjauhi kebiasaan makan atau minum yang sangat panas. Lalu, bagaimana cara mengukur apakah makanan atau minuman keadaan sangat panas dan berbahaya?
Menurut penelitian yang sama, makanan dengan suhu di atas 70 derajat Celcius masuk dalam kategori karsinogen.
Bayangkan saja dengan titik didih makanan berada pada suhu 100 derajat Celcius. Karena itu, kala hendak menikmati teh, kopi, bakso, soto atau sup, sebaiknya tunggu sampai suhunya hangat lebih dulu baru dilahap.
Dalam hal ini, “hangat” adalah suhu di bawah 50 derajat Celcius. Air mendidih yang dituang ke dalam gelas kira-kira membutuhkan waktu lebih dari lima menit untuk mencapai suhu ini.
Lalu pertanyaan selanjutnya, makanan tentu kurang enak kalau cuma hangat-hangat kuku dan tidak panas sekali. Jawabannya kembali pada kebiasaan. Mungkin awalnya terasa kurang nikmat karena lidah terbiasa dengan segala hal yang panas.
Tapi percayalah, kalau sudah terbiasa, makanan yang hangat-hangat kuku pun akan terasa cukup hangat untuk lidah. Yuk, hindari kebiasaan makan yang sangat panas untuk menghindari kanker lidah.
Biasakan mengonsumsi makanan dalam keadaan hangat dan bukannya panas. Sebarkan juga pada orang terkasih supaya pencegahan kanker bisa kita mulai dari dapur rumah sendiri.
Menurut penelitian yang sama, makanan dengan suhu di atas 70 derajat Celcius masuk dalam kategori karsinogen.
Bayangkan saja dengan titik didih makanan berada pada suhu 100 derajat Celcius. Karena itu, kala hendak menikmati teh, kopi, bakso, soto atau sup, sebaiknya tunggu sampai suhunya hangat lebih dulu baru dilahap.
Dalam hal ini, “hangat” adalah suhu di bawah 50 derajat Celcius. Air mendidih yang dituang ke dalam gelas kira-kira membutuhkan waktu lebih dari lima menit untuk mencapai suhu ini.
Lalu pertanyaan selanjutnya, makanan tentu kurang enak kalau cuma hangat-hangat kuku dan tidak panas sekali. Jawabannya kembali pada kebiasaan. Mungkin awalnya terasa kurang nikmat karena lidah terbiasa dengan segala hal yang panas.
Tapi percayalah, kalau sudah terbiasa, makanan yang hangat-hangat kuku pun akan terasa cukup hangat untuk lidah. Yuk, hindari kebiasaan makan yang sangat panas untuk menghindari kanker lidah.
Biasakan mengonsumsi makanan dalam keadaan hangat dan bukannya panas. Sebarkan juga pada orang terkasih supaya pencegahan kanker bisa kita mulai dari dapur rumah sendiri.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Ada Orang Main Voli Antar RT Dipikir Mirip Pak Duta Sheila on 7, Ternyata Beneran Pak Duta
-
Hipotesa Mas Bintang Emon Terbukti: Semua Cewek Bisa Rawat Apa Saja, Bagus, Kecuali Motor
-
Ngga Nyangka Om-Om Ini Dulu Mantannya Nike Ardilla
-
Ingat Primus? Aktor Sinetron Hits Idola Tahun 90 an, Kini Jadi Anggota DPR dan Pergi Pulang Kerja Ta
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Belum Rezeki, Raffi Ahmad Batal Berhaji Tahun Ini
15 Juni 2023 18:23
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.