Sambil menangis, Pasha Ungu mengaku siap mundur dari jabatan Wawali Palu usai gempa dan tsunami
Penulis : Lumia Ranier JE
18 Oktober 2018 11:23
Pasha Ungu
Sigit Purnomo Syamsudidin Said atau biasa di panggil Pasha Ungu kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah.
2 dari 8 halaman
Gempa mengguncang Kota Donggala dan Palu
Terjadi gempa bumi 7,4 magnitudo mengguncang Kota Donggala, Palu dan sekitarnya, Jumat 28 September 2018. Gempa dirasakan hingga ke Sulawesi Barat dan bahkan Kalimantan. Akibat gempa tersebut, tsunami sempat terjadi.
Gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, kemarin menyisakan duka. Banyak korban meninggal dunia, luka-luka, hingga hilang.
Gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, kemarin menyisakan duka. Banyak korban meninggal dunia, luka-luka, hingga hilang.
3 dari 8 halaman
Pasha Ungu siap mengundurkan diri dari jabatannya
Melangsir dari Tribun yang dilangsir dari antara pada Rabu, 17 Oktober 2018, Wakil Wali Kota Palu, Pasha Ungu, mengatakan dirinya tidak memburu jabatan di Kota Palu. Pasha bahkan siap mengundurkan diri dari jabatannya sebagai orang nomor 2 Palu andaikata kinerjanya selama ini terutama respon pemerintah menyikapi bencana gempa bumi dan likuefaksi yang menimpa Palu Jumat 28 September 2018 dianggap tidak maksimal.
Namun Pasha meminta semua elemen di Palu tetap kompak membanngun kembali daerah tanpa sekat.
4 dari 8 halaman
Pasha sampai menangis
Pasha Ungu tak kuasa menahan haru hingga meneteskan air mata saat berbicara di hadapan jurnalis terkait bencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang melanda Kota Palu dan sekitarnya, di Provinsi Sulawesi Tengah.
Pasha menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatannya bila tidak mampu menyelesaikan persoalan yang mendera Kota Palu pascagempa dan tsunami disertai likuifaksi, Jumat, 28 September 2018.
"Saya secara pribadi sebagai wakil wali kota kalau memang dianggap tidak maksimal menjalankan pemerintahan, saya tidak ada masalah, saya siap diturunkan atau mengundurkan diri," ujar Pasha sembari meneteskan air mata di kantor DPRD Palu, Rabu 17 Oktober 2018.
5 dari 8 halaman
Pernyataan itu disampaikan Pasha di sela skors Rapat Dengar Pendapat di kantor DPRD setempat
Pernyataan tersebut disampaikan Pasha di sela skors Rapat Dengar Pendapat di kantor DPRD setempat untuk mewakili Wali Kota Palu, Hidayat yang berhalangan hadir.
Menurut dia, kalau setelah peristiwa ini pascagempa masyarakat memintanya mundur, dirinya siap, meski demikian dia belum menyampaikan secara formal kepada Wali Kota Palu, Hidayat bagaimana tanggapanya nanti.
Dirinya juga tidak ambil pusing terhadap kelompok masyarakat tertentu yang sengaja memperkeruh suasana agar warga tidak mempercayai kinerjanya selama ini, sebab apa yang sudah dikerjakan dalam menangani bencana sudah dilakukan semaksimal mungkin.
6 dari 8 halaman
Pasha mengatakan diawal pascagempa bantuan logistik yang datang sangat terbatas
"Kami tidak peduli dihujat, kami tidak mau pusing dihina sampai dikatakan tidak mampu, saya secara pribadi tanpa membawa unsur-unsur pemerintah berusaha bekerja. Kalau setelah ini, saya (mundur), mungkin Pak Wali seperti apa nanti, bagaimana tanggap beliau, saya belum tahu," katanya.
Pasha Ungu mengatakan diawal pascagempa bantuan logistik yang datang sangat terbatas, lalu bagaimana perasaan bila ada warga tidak mendapatkan bantuan itu sementara mereka korban membutuhkan bantuan.
"Apalah artinya saat datang diawal-awal hanya satu truk, kira-kira bagaimana rasanya kalau anda berada disitu. Boleh dikata aparatur pemerintah sudah bekerja untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, kira-kira seperti apa yang kami harus lakukan," tuturnya terbata-bata, sedih, dan terharu.
7 dari 8 halaman
Pasha tak mempersoalkan jabatan
Pasha tidak mempersoalkan jabatan itu, tapi bagaimana memberikan masyarakat itu bantuan agar bisa bangkit dari kondisi yang terjadi saat ini di Kota Palu, kendati aktivitas mulai berjalan namun belum normal sepenuhnya.
"Saya kira itu bukan persoalan, tapi hari ini bagimana kita memberikan pemenuhan jaminan hidup masyarakat kita terkait tuntutan kebutuhan makanan mereka, karena tanggap darurat ini diperpanjang sampai tanggal 26 Oktober," katanya menambahkan.
8 dari 8 halaman
Rapat berlangsung alot
Rapat dengar pendapat yang akan membahas pemulihan kota serta anggaran bantuan kepada korban pascagempa diskors tanpa batas waktu sampai Wali Kota Palu hadir untuk memberi penjelasan penanganan bencana.
Awalnya rapat dipimpin Ketua DPRD Palu, Ishak Cae berlangsung alot sebab anggota dewan mengajukan interupsi meminta wali kota hadir dalam rapat sesuai dengan kesepakatan awal hingga akhirnya anggota lain ikutan interupsi dan walk out meninggalkan ruang rapat.
Pada saat bersamaan, sejumlah warga masuk di ruang rapat sambil membawa spanduk mosi tidak percaya dengan pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu terkait dengan penanganan pascagempa yang dinilai lamban. Mereka meminta beberapa angota DPRD setempat bertanda tangan.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : lumia-ranier
-
Ada Orang Main Voli Antar RT Dipikir Mirip Pak Duta Sheila on 7, Ternyata Beneran Pak Duta
-
Hipotesa Mas Bintang Emon Terbukti: Semua Cewek Bisa Rawat Apa Saja, Bagus, Kecuali Motor
-
Ngga Nyangka Om-Om Ini Dulu Mantannya Nike Ardilla
-
Ingat Primus? Aktor Sinetron Hits Idola Tahun 90 an, Kini Jadi Anggota DPR dan Pergi Pulang Kerja Ta
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Belum Rezeki, Raffi Ahmad Batal Berhaji Tahun Ini
15 Juni 2023 18:23
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.